Forever21 Bangkrut, Netizen Kecewa hingga Marah

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 0:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iklan Forever 21 | Photo by forever 21 via Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Iklan Forever 21 | Photo by forever 21 via Instagram
ADVERTISEMENT
Berbicara perkembangan fashion memang tidak ada habisnya sobat. Banyaknya merek dan produk membanjiri pasar. Namun sayangnya, Forever21 harus berbesar hati untuk menggulur tikar. Pasalnya, diketahui sebanyak 178 dari 800 outlet di Amerika Serikat harus tutup. Alih-alih tak dapat membayar sewa lantaran persaingan perdagangan online. Angka utang yang melambung sehingga Forever 21 harus pintar dalam memutar otak.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga dipertegas anak dari pendiri Forever 21.
Forever 21 dikenal sebagai perusahaan retail fashion yang cukup terjangkau. Berawal dari nama Fashion 21, pasangan Chang mengganti nama menjadi Forever 21.
Hal ini dilakukan untuk menyasar konsumen yang memiliki jiwa muda, trendi, dan segar. Setelah merantau dari Korea Selatan tanpa bekal uang, gelar sarjana, dan kemampuan bahasa pasangan Jin Sook dan Do Won "Don" Chang akhirnya pada tahun 1995 mereka berhasil membuka toko mereka di California.
Pasangan Chang ini harus rela kehilangan kekayaan mereka sebesar 4 Milyar dan harus menanggung utang sebesar US$ 500 Juta. Sehingga mereka mengurangi jumlah toko mereka. Forever 21 harus menutup 178 gerai dari 800 gerai yang mereka buka.
ADVERTISEMENT
Tutupnya ratusan toko tersebut mengundang reaksi netizen hingga sampai beberapa organisasi besar. Karena brand Forever 21 sendiri memang sudah banyak di gandrungi anak-anak muda sobat.

Ungkapan Kekecewaan Pelanggan Setia

Sobat Entreprenuer, siapa yang gak kecewa kalau merek favorit kita harus gulung tikar? Banyaknya ucapan sedih dan kecewa membanjiri kolom komentar di Instagram @forever21.
Salah satu bentuk kekecewaaan pelanggan | Photo by forever21 via Instagram
Pertanyaan pelanggan mengapa forever21 menutup gerainya | Photo by forever21 via Instagram
Tak jarang juga mengundang pertanyaan netizen tentang bankrutnya Forever21.
Banyaknya pengguna juga memberitakan tentang tutupnya beberapa outlet yang tersebar di Amerika Serikat seperti Boston, Los Angeles, dan beberapa lainnya. Dalam surat tersebut juga tertulis nominal sewa yang tertunggak.
Surat Penutupan Forever 21 Pada Salah Satu Pusat Perbelanjaan | Photo by brandyfriar via Twitter
Forever 21 juga diprotes oleh PETA, organisasi yang berfokus pada kesejahteraan hewan. Dalam akun twitternya @PETA menuntut Forever 21 untuk menghentikan penggunaan bulu domba.
Bentuk protes dari perlindungan hewan | Photo by PETA via Instagram
Menurut Greg Portell, seorang konsultan ritel A.T menjelaskan kalau perusahaan retail yang mengandalkan utang untuk membiayai pertumbuhan retail selalu rentan terhadap perlambatan. Hal tersebut yang terjadi pada Forever21 dimana hutang yang menumpuk menjadikan biaya yang muncul terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Sebagai perusahaan retail khususnya fashion, tidak hanya harus melihat trend, perkembangan pasar dan perilaku konsumen. Namun juga memperhatikan biaya-biaya yang dapat timbul dari operasional dan ekspansi.
Menjaga tingkat hutang dan mengendalikan perputaran uang menjadi salah satu kunci perusahaan dapat bertahan pada industri yang cepat saat ini. Memperhitungkan ancaman pesaing juga perlu diberikan perhatian serius. Tren belanja yang menjadi online dapat menjadi salah satu penyebab Forever21 harus menutup gerainya.
#terusberkarja
Content Writer : Yosua Pirera
Editor : SEP