Jangan Sampai Tertipu, Berikut Cara Mengidentifikasi ‘Fake Influencer’

Konten Media Partner
28 Februari 2020 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena beli followers dan like di media sosial membuat 'fake influencer' pun bermunculan di era digital saat ini | Photo by Pexels/Sound On
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena beli followers dan like di media sosial membuat 'fake influencer' pun bermunculan di era digital saat ini | Photo by Pexels/Sound On
ADVERTISEMENT
Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan di era digital belakangan ini ialah bekerja sama dengan influencer. Influencer sendiri adalah seseorang yang dianggap berpengaruh di masyarakat, terutama di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pengikut atau followers influencer di media sosial mencapai ribuan bahkan jutaan, sehingga harapannya ketika kita sebagai pemilik bisnis menyewa jasa mereka untuk memperomosikan produk, maka produk kita bisa dikenali oleh lebih banyak orang melalui influencer tersebut.
Namun seperti yang kita ketahui, sekarang ini sangat mudah untuk membeli followers atau like di media sosial, khususnya di platform Instagram. Sehingga, muncul istilah ‘fake influencers’, di mana mereka tidak memiliki followers dan like yang ‘asli’. Followersnya biasanya adalah bot alias robot dan jumlah likes banyak yang didapat pun juga serupa.
Hal ini tentu memberikan kekhawatiran tersendiri bagi para pebisnis yang ingin bekerja sama dengan influencer. Dilansir dari Entrepreneur, perhatikan beberapa tips berikut untuk mengindentifikasi fake influencer.
ADVERTISEMENT
1. Mengecek followers influencer
Mengecek followers influencer | Photo by Pexels/Cristian Dina
Salah satu cara sederhana untuk mengetahui fake influencer ialah dengan mengecek followers mereka. Lihatlah profil dari followers tersebut; apabila tidak ada foto profil, tidak ada followers atau followingnya hanya sedikit, tidak pernah mengunggah apapun, serta dalam mode private account, maka bisa dicurigai followers tersebut adalah bot atau robot.
Apabila di list followers si influencer banyak ditemukan pengguna yang seperti ini, bisa dipastikan followers tersebut diperoleh dengan membeli. Hal tersebut juga berlaku pada likes dan comment.
2. Rasio engagement
Perhatikan rasio engagement yang dimiliki influencer | Photo by Unsplash/Kate Torline
Kalian harus memperhatikan berapa banyak followers yang dimiliki akun influencer tersebut lalu membandingkannya dengan jumlah engangement mereka. Engagement adalah interaksi yang diperoleh antara akun influencer tersebut dengan para followersnya.
ADVERTISEMENT
Jika mereka memiliki 10.000 followers namun jumlah like di setiap postnya hanya sedikit, maka mereka adalah influencer yang palsu. Namun, sekarang likes juga bisa dibeli, lantas apa yang menjadi patokan? Kalian bisa melihat komentar yang diberikan oleh para followers mereka, karena followers yang aktif pasti akan sering komentar di akun para influencer.
Tetapi, dalam mengidentifikasi komentar, pastikan komentar tersebut bervariasi dan tidak hanya sekadar ‘keren kak’ atau ‘bagus kak’; karena kedua macam komentar tersebut bisa saja diperoleh dari membeli followers.
3. Meminta screenshoot insight
Meminta screenshoot insight akun media sosial influencer | Photo by Unsplash/Georgia de Lotz
Salah satu cara yang bisa dilakukan sebelum melakukan kerja sama dengan seorang influencer adalah dengan melihat insight dari media sosial mereka. Insight tersebut biasanya akan memberikan informasi mengenai lokasi followers (kota dan negara), rentang umur, serta jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
Selain membantu utk mengidentifikasi apakah influencer tersebut palsu atau tidak, informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah pengikut dari influencer tersebut sesuai dengan target pasar bisnis kalian.
4. Mencari referensi
Cari referensi mengenai influencer yang akan diajak kerjasama | Photo by Unsplash/Le Buzz
Ketika kalian ingin menyewa jasa seorang influencer, kalian harus memperhatikan berbagai brand atau bisnis yang bekerja sama dengan influencer tersebut. Kalian bisa menanyakan kepada brand yang bekerja sama dengan influencer tersebut berapa banyak keuntungan yang didapatnya dari menyewa influencer tersebut dan apakah mereka bisa dipercaya atau tidak.
Informasi yang kalian kumpulkan jangan hanya dari satu orang saja, melainkan dari beberapa orang sehingga informasi yang didapat juga bisa lebih kredibel. Kalian juga bisa mencari informasi mengenai influencer tersebut di Google.
ADVERTISEMENT
5. Meminta insight dan statistik akun media sosial influencer
Meminta insight dan statistik akun media sosial influencer | Photo by Pexels/Daria Shevtsova
Kalian tidak perlu sungkan untuk meminta insights dari seorang influencer yang mungkin akan kalian ajak kerja sama. Kebanyakan akun influencer akan berbentuk akun bisnis, sehingga kalian bisa meminta insights dari akun tersebut.
Di insights sendiri nantinya kalian bisa melihat berapa banyak reach atau jangkauan yang diraih, impression atau like dan komen yang diraih influencer tersebut. Jika mereka memiliki banyak followers namun reach yang mereka capai sedikit, kalian harus berhati-hati dan berpikir ulang untuk bekerjasama karena bisa jadi itu tanda dari seorang fake influencer.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT