Konten Media Partner

Kisah Alice Walton, Pewaris Walmart yang Kini Menjadi Wanita Terkaya di Dunia

20 Juli 2020 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alice Walton, wanita terkaya di dunia tahun 2020. | Foto: AP Photo/Danny Johnston
zoom-in-whitePerbesar
Alice Walton, wanita terkaya di dunia tahun 2020. | Foto: AP Photo/Danny Johnston
ADVERTISEMENT
Forbes kembali merilis deretan wanita terkaya di dunia pada April 2020 kemarin. Peringkat pertama dalam daftar wanita terkaya tersebut ditempati oleh Alice Walton.
ADVERTISEMENT
Alice Walton sendiri merupakan satu-satunya ahli waris perempuan dari pendiri Walmart Stores Inc, yaitu sebuah perusahaan yang beroperasi di bidang ritel, tepatnya pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Amerika juga belahan dunia lainnya.
Walmart didirikan oleh Samuel Walton, ayah Alice, pada tahun 1962. Menurut Fortune Global 500 tahun 2019, Walmart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, yakni 514,405 miliar dolar.
Alice Walton lahir di Newport, Arkansas, United States pada 7 Oktober 1949. Wanita yang merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara ini memiliki ketertarikan luar biasa dalam bidang seni, menunggang kuda, dan juga melukis dengan cat air.
Pada usia 10 tahun, Alice tidak sibuk membeli mainan seperti anak perempuan kebanyakan, melainkan membeli sebuah lukisan karya Picasso yang berjudul Blue Nude.
ADVERTISEMENT
Alice meraih gelar sarjananya di jurusan ekonomi dan keuangan di Trinity University yang berlokasi di San Antonio. Setelah lulus, Alice memulai kariernya di toko sang ayah sebagai penjual baju anak-anak. Namun ia merasa tidak cocok dalam pekerjaan tersebut dan berpindah ke pekerjaan lain. Pekerjaan keduanya adalah sebagai seorang analis ekuitas dan manajer keuangan di perusahaan First Commerce.
Alice Walton | Foto: Rick T. Wilking/Getty Images
Alice juga pernah bekerja di Arvest Bank Group dan menjabat sebagai wakil ketua. Pada tahun 1998, Alice berhasil mendirikan sebuah bank investasi yang bernama Llama Company. Dia pun bekerja dalam bank tersebut sebagai ketua, presiden juga CEO. Sayangnya, Llama Company harus ditutup setelah 10 tahun beroperasi.
Namun di tahun era 1990-an, Alice berhasil meraih kesuksesan yang gemilang. Ia menjadi orang pertama yang memimpin Dewan Northwest Arkansas dan membuka Bandara Regional Northwest Arkansas pada tahun 1998. Dewan Northwest Arkansas sendiri dikenal dalam peran besarnya dalam mengamankan perkembangan Bandara Northwest Arkansas.
ADVERTISEMENT
Alice adalah sosok yang memberikan modal awal sebesar 15 juta dolar bagi pembangunan Bandara Northwest Arkansas. Untuk menghormati kontribusinya dalam pembangunan bandara dan dalam mendukung peningkatan transportasi, maka bandara tersebut dinamakan Alice L Walton Terminal Building.
Pada tahun 1998 saat Llama Company ditutup, Alice pensiun dari dunia keuangan dan memilih untuk fokus dengan kuda-kudanya. Ia memindahkan peternakan kudanya yang bernama Rocking W Ranch ke Texas dan peternakan tersebut berhasil menjadi salah satu peternakan yang terkenal dengan kompetisi berkudanya.
Setelah menikmati kehidupannya di Texas, Alice memutuskan kembali ke Bentonville dan mengoleksi seni sepanjang tahun 2000-an. Di November 2011, Alice berhasil mendirikan sebuah museum seni yang diberi nama Crystal Bridges Museum of American Art.
ADVERTISEMENT
"Mengoleksi sangat menyenangkan, dan merupakan bagian penting dari hidup saya dalam hal seni, dan saya mencintai itu," kata Alice dikutip dari The New Yorker.
Alice Walton saat menghadiri American Federation of Arts Gala and Cultural Leadership Awards at The Metropolitan Club pada 26 Oktober 2017 di New York. Foto { AP/April L. Brown
Pada tahun 2015, Alice menjual peternakannya dan pindah di Fort Worth, Texas agar dekat dengan Crystal Bridges. Kepindahannya ini bukan tanpa alasan, Alice merasa bahwa museum tersebut membutuhkan perhatian lebih darinya.
Alice juga terkenal sebagai orang yang dermawan. Pada Januari 2016, Walton menyumbangkan 3,7 juta saham Walmart miliknya kepada organisasi nirlaba, yakni Yayasan Keluarga Walton. Tahun berikutnya, badan amal itu memberikan 120 juta dolar kepada Universitas Arkansas untuk mendirikan sekolah seni.
Ia pun menerima beberapa penghargaan atas sumbangannya kepada masyarakat. Contohnya seperti Institution’s Archives of American Art Medal, John Cotton Dana Medal for Visionary Leadership in Museums, dan Leonore and Walter Annenberg Award for Diplomacy through the Arts.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Karja, we share creative and up to date content (entrepreneurship, inspiration, and social issues) for Indonesia’s millennials. Support and follow us on kumparan (click here) and Instagram (click here).