Kok Bisa Lulusan Teknik Berujung Buka Bisnis Kuliner?

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokumentasi ketika seminar berlangsung | Photo by Naomi (Karja)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi ketika seminar berlangsung | Photo by Naomi (Karja)
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, untuk bisa menjadi pengusaha sukses, ternyata tidak harus jebolan dari jurusan atau sekolah bisnis. Contohnya adalah ketiga pembicara dari GrabFood Talks: How to Be a Successful Foodpreneur, yang merupakan salah satu rangkaian acara dari Jatim Fair 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara yang diadakan Selasa, (8/10) di Convention Hall Grand City Surabaya ini, Theofilus Hartono (pemilik Mr Suprek), Yacobus Adhi Setya (pemilik Rotiboy), dan Yudha Setiawan (Lazizaa) mengungkapkan jika mereka sebenarnya berasal dari pendidikan teknik dan bekerja di bidang teknik.
Dengan bermodal keberanian, ketiga pembicara ini memutuskan untuk banting setir ke dunia bisnis, khususnya di bidang kuliner. Di balik itu, ternyata ada kisah-kisah unik yang mendorong mereka untuk memulai berbisnis.
Kira-kira, bagaimana kisah sukses dari ketiga orang ini?
Ilustrasi waktu | Photo by Hunters Race on Unsplash
Keinginan besar Theofilus Hartono untuk menikah membuat dirinya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan terakhirnya sebagai Insinyur Perminyakan dan bergabung dengan adik ipar untuk membuka bisnis ayam geprek Mr Suprek di tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Sempat ditanya oleh sang mertua bagaimana rencana hidup setelah menikah jika dirinya memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang cukup menghasilkan pendapatan besar ini.
Pria lulusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini mengatakan, jika uang saja tidak bisa menjamin aspek hidup yang lain seperti salah satunya membangun keluarga.
“Uang banyak, gaji besar, tapi kalau dua minggu berlayar, dua minggu di gurun, ketemu istrinya kapan?” ungkapnya.
Proses pembuatan Rotiboy | Photo by @rotiboyindo on Instagram
Pernah bekerja sebagai teknisi selama 17 tahun, ternyata tetap membuat Yacobus Adhi Setya membulatkan tekat untuk bergeser ke dunia bisnis.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang tahun 1984 ini mengaku sudah bosan mengerjakan proyek. Hingga akhirnya memutuskan untuk membuka bisnis franchise Rotiboy, kedai roti asal Malaysia tersebut pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
“Waktu di Malaysia kok liat Rotiboy banyak yang beli. Saya rasa roti ini akan diminati pula oleh warga Surabaya. Salah satu daya tarik Rotiboy adalah aroma kopinya yang menggoda, sehingga orang banyak membeli dan menjadikan Rotiboy sebagai oleh-oleh.” ucap Yacobus ketika ditanya alasan memilih produk Rotiboy.
Meskipun sempat mengalami penurunan penjualan, Yacob membuktikan mampu bertahan di bidang ini, dengan pencapaiannya hingga saat ini, Ia berhasil membuka stand di Tunjungan Plaza Surabaya dan Bandara Juanda Sidoarjo.
Ilustrasi bisnis | Photo by Helloquence on Unsplash
Berbeda dengan Theo dan Yacob, Yudha Setiawan ternyata sudah tidak asing dengan dunia bisnis sebelum dirinya lulus dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Pemilik Lazizaa ini bercerita, usaha belajar bisnis didapatkannya sejak dirinya sering nongkrong di pesantren.
ADVERTISEMENT
“Sejak kuliah sudah terbiasa untuk wirausaha, kan ngekos gratis di pesantren, disitu akhirnya belajar wiraswasta jualan kambing, jualan majalah, percetakan, dan macam-macam, dan sempat juga melamar menjadi sales alat kesehatan. Selama bekerja belum pernah menggunakan ijazah kuliah untuk melamar kerja.” ungkapnya.
Cerita di atas, tentu bisa menjadi inspirasi bagi semua sobat entrepreneurs yang takut untuk memulai usaha karena bukan lulusan dari jurusan bisnis. Mereka sudah buktikan, bahwa sukses bisa datang dari mana saja.
#terusberkarja
Content Writer: Naomi Victoria
Editor: Inggrid