Kolaborasi Pemuda Loa Janan, Komunitas yang Bergerak dari Perbatasan Samarinda

Konten Media Partner
21 Maret 2020 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Freijae Rakasiwi, anak muda inspiratif asal Samarinda pendiri Kolaborasi Pemuda Loa Janan berfoto bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi dalam kesempatan advokasi. | Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Freijae Rakasiwi, anak muda inspiratif asal Samarinda pendiri Kolaborasi Pemuda Loa Janan berfoto bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi dalam kesempatan advokasi. | Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan dalam pidatonya: “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia.”
ADVERTISEMENT
Ada benarnya apa yang Soekarno katakan. Sekarang ini, anak muda bergerak cepat dalam perubahan bangsa. Ide-ide dan tenaganya yang masih segar bisa diubah menjadi aksi yang nyata.
Salah satu anak muda inspiratif di Samarinda adalah Freijae Rakasiwi. Keresahan yang ia lihat di daerah tempat tinggalnya, Loa Janan, yakni perihal narkoba dan banjir membuat ia tergerak. Di tahun 2018, pria yang akrab disapa Pije ini membuat komunitas bernama “Kolaborasi Pemuda Loa Janan”. Anggotanya sendiri terdiri dari pemuda Loa Janan yang menyuarakan advokasi yang ada di Loa Janan agar bias menjadi lebih baik.
“Pemuda Loa Janan nggak kalah terang dengan Samarinda kota. Untuk itu, aku bikin komunitas ini (Kolaborasi Pemuda Loa Janan),” ungkap Pije. “Aku sudah banyak berjibaku di kampus, masa tempat tinggalku tidak perjuangkan?”
Kolaborasi Pemuda Loa Janan melakukan aksi damai di Jembatan Mahulu terkait penerangan di jembatan yang menghubungkan Loa Janan ke Loa Buah. | Dokumentasi Pribadi
Sebelum bergerak, Pije melakukan riset dan survei terlebih dahulu, lalu ia mengadakan diskusi dan advokasi dengan masyarakat sekitar. Terkadang ia dan timnya mengundang Camat dan Lurah Loa Janan. Hal-hal yang dibahas dapat mulai dari penerangan di Jembatan Mahulu, pengadaan pelayanan polisi di Polsek Loa Janan hingga banjir.
ADVERTISEMENT
“Penerangan Jembatan Mahulu yang gelap menggangu sebagain besar pengendara, terutama malam. Perjuangan kami menggunakan media sosial, membangun solidaritas dan diskusi ke pemerintahan. Hingga akhinrya membuahkan hasil. Jembatan kami sama terangnya seperti jembatan Mahakam,” kata Pije.
Tim Kolaboransi Pemuda Loa Janan melakukan aksi sosial pendidikan kepada anak-anak di Loa Janan dengan membuka “Perpustakaan Impian”. | Dokumentasi Pribadi
Perubahan Loa Janan memerlukan proses yang cukup panjang dan berkelanjutan, seperti halnya banjir di area tersebut. Adapun pergerakan yang dilakukan Pije bersama Komunitas Kolaborasi Pemuda Loa Janan dimulai dari membersihkan drainase hingga mengedukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Tidak hanya dalam bidang diskusi dan advokasi, Kolaborasi Pemuda Loa Janan juga mendirikan rumah pintar agar masyarkat terutama kaum milenial bisa lebih melek soal literasi. Tidak hanya anak muda saja yang dilibatkan dalam program, orang tua juga diajak untuk produktif melalui kelas pengembangan ekonomi. Pije berharap agar masyarakat Loa Janan sendiri bisa membangun ekonomi mandiri.
ADVERTISEMENT
Pije punya harapan besar atas kontribusi Loa Janan dan anak muda saat ini. “Loa Janan sedang berproses. Sekarang ini sudah kelihatan dari sektor ekonomi. Kegiatan ini akan berkelanjutan. Aku ingin anak muda selalu berpikir dan melakukan hal positif dan tidak lupa dengan rumahnya untuk berkontribusi,” tutupnya.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!