Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Mahakam Fashion Recycle, Lomba Kreasi Busana dari Limbah Plastik
5 November 2019 8:14 WIB
ADVERTISEMENT
Tidak terasa, event tahunan Festival Mahakam ke-19 yang dilaksanakan di Samarinda sudah tiba pada penghujung acara. Serangkaian kegiatan telah terlaksana dengan sukses dan mampu menarik animo dari masyarakat setempat maupun dari luar Samarinda.
ADVERTISEMENT
Di hari terakhir kemarin (03/11), Karja berkesempatan meliput keseruan Lomba Fashion Recycle Festival Mahakam yang diadakan di Athrium Big Mall Samarinda. Lomba Mahakam Fashion Recycle tahun ini sudah diselenggarakan kelima kalinya, digelar secara rutin untuk menyemarakkan event tersebut.
Peserta lomba tidak hanya berasal dari Samarinda, namun juga se-Kalimantan Timur, beberapa di antaranya adalah dari Bontang, Balikpapan, Paser, Sangatta, dan Tenggarong. Terdapat tiga kategori di perlombaan kali ini, yaitu kategori A (3-7 tahun), kategori B (8-13 tahun), dan kategori C (14-27 tahun).
Seperti apa keseruan acara yang berlangsung kemarin?
Bisa dibilang, limbah plastik menjadi pilihan menarik bagi banyak peserta untuk dikreasikan menjadi suatu karya fashion yang indah. Selain mudah didapat dari lingkungan sekitar, limbah plastik juga easy to use dan memiliki corak serta warna yang eye catching sehingga membuat kostum terlihat lebih menarik.
Tidak hanya menggunakan bahan daur ulang plastik, ada juga bahan lainnya seperti bekas spanduk, karung beras, kain goni, kardus, bekas kaset atau cd (compact disc), dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Walaupun peserta lomba Mahakam Fashion Recycle ini didominasi oleh kaum perempuan. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi kaum pria untuk bisa bergabung. Beberapa peserta pria yang ikut meramaikan acara dengan kreasi kostum yang tidak kalah kreatif dan pastinya, super stylish.
Karja juga berkesempatan untuk mewawancarai Toni Kuncoro, designer baju daur ulang milik Septi yang juga sekaligus berprofesi sebagai seorang guru di SMK 11 Palaran.
“Kalo konsep memang fokusnya ke etnik, dan kami juga ngambil dari unsur alam sebenarnya. Contohnya, di karya tahun ini ada serabut kelapa. Selain itu juga ada cangkang telur puyuh. Kita memanfaatkan, bagaimana caranya agar cangkang telur ini bisa jadi karya. Dan untuk baju daur ulang, ini sudah karya saya yang keempat.” tutur Toni.
ADVERTISEMENT
Menariknya, salah satu bahan di kostum tersebut berasal dari tutup botol KB. “Kami aplikasikan ke motifnya dengan dua warna berbeda.”
Toni bersama Septi selalu merencanakan konsep terlebih dahulu sebelum membuat karya untuk diikutsertakan dalam perlombaan. “Setiap ikut perlombaan, kami selalu punya konsep yang berbeda.”
Salah satu kostum daur ulang karya Toni bahkan sempat ditampilkan di pameran bertema Go Green di Spanyol. “Senang banget bisa berpartisipasi lagi di event seperti ini, selain itu juga membuat saya semakin semangat dalam mengasah kreativitas dalam membuat busana.” tutup Toni.
#terusberkarya