Konten Media Partner

Meet and Greet dan Nonton Bareng Film Anak Garuda di Samarinda

17 Januari 2020 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Anak Garuda yang terinspirasi kisah nyata anak-anak sekolah Selamat Pagi Indonesia, di Batu, Malang, Jawa Timur. Kali ini Samarinda beruntung bisa menjadi salah satu kota dalam rangkaian promo film | Photo by Karja/Monika
zoom-in-whitePerbesar
Film Anak Garuda yang terinspirasi kisah nyata anak-anak sekolah Selamat Pagi Indonesia, di Batu, Malang, Jawa Timur. Kali ini Samarinda beruntung bisa menjadi salah satu kota dalam rangkaian promo film | Photo by Karja/Monika
ADVERTISEMENT
Film Anak Garuda terinspirasi dari kisah anak-anak marjinal di Sekolah ‘Selamat Pagi Indonesia’ (SPI) karya Julianto Eka Putra ditayangkan mulai Kamis (16/1). Sebelum dirilis, Kamis (15/1) film ini mengadakan meet and greet dan nonton bersama dengan artis dan tokoh asli di XXI Big Mall Samarinda. Sebelum nonton bareng, diadakan press conference yang dihadiri oleh Rebecca Klopper dan Sisca Udilla Wati. Suasana cukup ramai hingga tak lupa warga Samarinda yang hadir pun foto bersama dengan kedua tokoh tersebut.
Rebecca Klopper dan Sisca Udilla Wati (tengah) berbagi cerita pengalaman selama terlibat di film “Anak Garuda” dalam rangakaian meet and greet | Photo by Karja/Monika
zoom-in-whitePerbesar
Rebecca Klopper dan Sisca Udilla Wati (tengah) berbagi cerita pengalaman selama terlibat di film “Anak Garuda” dalam rangakaian meet and greet | Photo by Karja/Monika
Rebecca Klopper bercerita pengalamannya selama syuting tiga minggu di Malang dan Paris. Sebelum syuting, para pemain juga sempat melalui proses karantina. Ia pun takjub dengan sekolah SPI, pasalnya saat pertama kali datang, ia belum tahu-menahu soal sekolah tersebut. Untuk mendalami karakter film, Rebecca dengan Dilla pun sempat jalan bareng selama empat hari. Rebecca sendiri di dalam film Anak Garuda memerankan sosok Dilla.
ADVERTISEMENT
“Seru banget selama syuting. Krunya baik-baik. Apalagi pas syuting di Eropa. Semua cast pertama kali ke Eropa,” ucap Rebecca sumringah.
Sementara itu, Sisca Udilla Wati atau biasa disapa Dilla, sang tokoh asli dalam film tersebut mengatakan film ini benar-benar serupa seperti kisah nyata. Bahkan Dilla juga berada dibelakang 360 Publicist, salah satu PH dibalik film Anak Garuda.
“Film ini benar-benar riil. Film ini ingin mengangkat anak-anak miskin bisa berangkat ke Eropa. Karena hal itu seperti gak mungkin. Kita bukan mau pamer, tapi ingin film ini bisa menyampaikan pesan kesuksesan itu hak siapapun” Kata Dilla yang ditemui seusai film.
Meet and Greet bersama penonton dengan mengepakkan tangan seperti burung garuda | Photo by Karja/Monika
Menurut salah satu koordinator dari Harmonik Dinamik Indonesia (HDI) yang juga terlibat dalam promosi film, Willy Sam, mengatakan film ini dibuat oleh Production House dari anak-anak SPI langsung yang bernama Butterfly Pictures.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak yang terlibat, langsung jadi kru dan banyak belajar dari sutradara Faozan Rizal. Harapannya Butterfly Pictures bisa jadi wadah bikin film kedepannya,” ujar pria asal Samarinda ini.
“Mereka (anak SPI) bisa pergi ke Eropa, dan mereka dari anak-anak tidak mampu. Yang mampu aja belum tentu bisa. Ini yang akan jadi cerita dan harapannya pesan inspirasinya bisa sampai ke penonton,” cetus Willy.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!