Memiliki Karyawan Berkinerja Baik Namun Perilaku Buruk? Ini 4 Cara Mengatasinya

Konten Media Partner
25 Maret 2020 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lakukan 4 langkah berikut ini untuk mengatasi karyawan dengan kinerja baik namun berperilaku buruk | Photo by Unsplash/ahmad gunnaivi
zoom-in-whitePerbesar
Lakukan 4 langkah berikut ini untuk mengatasi karyawan dengan kinerja baik namun berperilaku buruk | Photo by Unsplash/ahmad gunnaivi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki karyawan yang berprestasi tentu merupakan sebuah aset besar bagi perusahaan. Tipe karyawan tersebut tentu dapat diandalkan dan memberikan keuntungan besar.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana jika ternyata karyawan yang berprestasi tersebut memiliki kelakuan yang minus atau buruk? Tentu karyawan tersebut berprestasi, memiliki kinerja yang baik, dan produktif. Namun di sisi lain, attitudenya bisa dibilang buruk.
Lantas, apa yang harus kalian lakukan? Mempertahankan karyawan tersebut atau malah melepaskannya? Dilansir dari Entrepreneur, simak pembahasannya di bawah ini.
1. Jangan membuat alasan
Jangan membuat alasan | Photo by Unsplash/You X Ventures
Menurut founder dari We Are Rosie Stephanie, Nadi Olson, kita sebagai pebisnis mungkin terlalu sering membuat alasan untuk karyawan yang memiliki produktivitas baik dan berprestasi.
Memang tidak masalah jika mungkin sifat buruk karyawan tersebut hanya berlaku sekali dua kali, dan mereka mencoba untuk berubah. Hal tersebut masih bisa dimengerti apalagi jika kita mengetahui alasan di baliknya. Namun ketika memang hal tersebut sudah menjadi karakter mereka dan tidak ada perubahan yang terjadi, maka sebaiknya jangan memberi kesempatan lagi kepada mereka.
ADVERTISEMENT
2. Pertimbangkan alasannya
Pertimbangkan alasannya | Photo by Unsplash/You X Ventures
Ketika seseorang memiliki tingkah yang buruk pasti akan ada alasan mengapa ia melakukan tindakan tersebut. Begitu pula yang dikatakan oleh Johanna Zlenko CEO dari The Closet Trading Co.
Bisa jadi hal tersebut merupakan respon karyawan terhadap managernya yang memiliki sifat buruk. Dalam sebagian besar kasus, karyawan mungkin merasakan tidak nyaman dalam menghadapi situasi tersebut dan ketidaknyamanan itu menimbulkan perasaan tidak bahagia yang akhirnya membuat karyawan melakukan tindakan buruk.
Kalian harus mampu untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk mempelajari bagaimana sistem operasi yang terjadi di perusahaan kalian. Hal tersebut agar karyawan yang tidak nyaman bisa segera kalian ketahui.
3. Move on
Move on | Photo by Unsplash/You X Ventures
Co Founder dan CEO dari Gorjana, Jason Griffin Reidel mengatakan bahwa kita bisa menggantikan karyawan tersebut dengan orang lain yang baru. Mungkin di awal kita akan merasa sedih karena karyawan tersebut telah berbuat banyak untuk perusahaan.
ADVERTISEMENT
Namun, kita harus menjadi seorang yang tegas. Karena menurut Jason, seorang yang produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki perilaku baik jauh lebih buruk daripada mereka yang tidak produktif. Jason menganggap bahwa perilaku buruk tersebut tidak dapat diukur dan dapat menyebabkan dampak buruk yang panjang.
4. Gali lebih dalam penyebabnya
Gali lebih dalam penyebabnya | Photo by Unsplash/Gali lebih dalam penyebabnya
Untuk Steven Guntetag, Co Founder dari Thirty Madison, kita sebagai pemilik bisnis perlu untuk menggali lebih dalam agar mengetahui apa yang jadi penyebab mereka melakukan tindakan buruk.
Kalian bisa menggunakan pertanyaan seperti apa yang ingin mereka ubah dari perusahaan, atau jika mereka bisa merubah susunan hari kerja seperti apa yang mereka inginkan. Pastikan kalian mendengar dengan baik apa yang menjadi keluhan mereka selama ini. Sehingga nantinya kalian bisa mengambil keputusan yang tepat mengenai hal apa yang harus kalian lakukan berikutnya.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!