Mencicipi Kopi Koh Abun di Samarinda yang Legendaris

Konten Media Partner
9 Desember 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Kopi Pelabuhan atau yang dikenal Kopi Koh Abun, menyajikan rasa dan racikan yang tidak lekang oleh zaman. Secangkir kopi hitam dibanderol Rp 15 ribu saja. | Photo by Karja/Monika
zoom-in-whitePerbesar
Warung Kopi Pelabuhan atau yang dikenal Kopi Koh Abun, menyajikan rasa dan racikan yang tidak lekang oleh zaman. Secangkir kopi hitam dibanderol Rp 15 ribu saja. | Photo by Karja/Monika
ADVERTISEMENT
Bertaburnya kedai kopi, menandakan bahwa bisnis ini kian menguntungkan tiap harinya. Apalagi, peminatnya juga merambah ke kaum milenial.
ADVERTISEMENT
Dengan menembak pasar usia milenial, banyak kedai kopi yang berlomba untuk membuat suasana hype agar diminati oleh calon pelanggan. Seperti membuat dekorasi ruangan yang Instagramable, atau menyediakan jasa wifi gratis.
Tidak hanya itu, kopi yang disajikan juga memiliki berbagai macam rasa, dengan banyak cara penyajian yang semakin modern. Namun, berbeda dengan warung satu ini.
Konsep tradisional tidak membuat pengunjung surut di Kopi Koh Abun | Photo from @kopikohabun.id on Instagram
Warung Kopi Pelabuhan, sesuai namanya, terletak di Jalan Pelabuhan, Samarinda. Kukuh untuk tetap mempertahankan cara tradisional untuk usaha kopi satu ini.
Sambil menuangkan kopi ke cangkir-cangkir pelanggan, Abun biasa disapa menceritakan awal mula warung kopi yang sudah berdiri tiga generasi ini. Warung kopi ini didirikan kakeknya pada tahun 1970.
Iwan Rustan atau biasa dipanggil Abun tetap mempertahankan racikan kopinya secara tradisional. | Photo by Karja/Monika
“Awalnya kakek dari Sanga-Sanga, kemudian pindah ke Samarinda mendirikan kopi Teh Akie namanya di daerah Citra Niaga. Sekarang pindah ke pelabuhannya," ujar pria dengan nama asli Iwan Rustan ini.
ADVERTISEMENT
Kopi yang dipakai Abun adalah kopi robusta asal Malang. Menurut pelanggannya, kopi buatannya tidak menyebabkan sakit maag. Hingga sekarang kopi yang digunakan tetaplah sama. Bahkan cara pembuatannya masih menggunakan saringan.
Jadi inilah rahasia kopi Koh Abun tetap terjaga rasanya. “Sekarang buat kopi banyak alatnya, tapi saya mau menjaga originalitas," ungkapnya.
Roti bakar rasa srikaya di banderol dengan harga Rp 10.000 dan es kopi susu seharga Rp 17.000 | Photo by Karja/Monika
Kopi panas atau hangat dibanderol dengan harga Rp 15 ribu, untuk es kopi dihargainya Rp 17 ribu. Selain kopi, juga disediakan pilihan teh, yang dihargainya Rp 5 ribu. Untuk teh susu dijual seharga Rp 13 ribu.
Belum lengkap rasanya jika ngopi atau ngeteh, tidak ditemani jajanan bukan? Di sini juga disediakan roti bakar yang dibanderol seharga Rp 10 ribu, dan roti telur seharga Rp 15 ribu. Masih masuk kan, di kantung mahasiswa?
ADVERTISEMENT
Pelanggan yang datang ternyata bukan hanya penduduk asli Samarinda, lho, bahkan wisatawan, atau pendatang lain juga mengetahui kopi Koh Abun yang terkenal ini. Abun sebenarnya tidak menyangka jika kopinya sudah dikenal sebagai legenda.
Suasana kopi Koh Abun | Photo from @kopikohabun.id on Instagram
Sudah tiga generasi kopi Koh Abun berjalan. Bahkan mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Ke depannya, warung kopi ini diharapkan tetap bisa bertahan dari generasi ke generasi. Generasi selanjutnya akan diwariskan ke anaknya.
“Saat ini anak saya bekerja dulu di perusahaan. Agar bisa tahan banting dalam dunia kerja. Nanti kalau saya sudah tua akan saya wariskan.”
#terusberkarya