Mengenal Bisnis Kerajinan Suku Dayak Ala Desa Budaya Pampang Samarinda

Konten Media Partner
10 September 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evi, pengrajin asli Suku Dayak dengan berbagai kerajinan khas Suku Dayak yang dibuatnya | Photo by Charles (Karja)
zoom-in-whitePerbesar
Evi, pengrajin asli Suku Dayak dengan berbagai kerajinan khas Suku Dayak yang dibuatnya | Photo by Charles (Karja)
ADVERTISEMENT
Desa Budaya Pampang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang berada di Kota Samarinda. Apabila Sobat Entrepreneurs sedang berkunjung ke Samarinda, alangkah baiknya meluangkan waktu untuk datang ke Desa Budaya Pampang.
ADVERTISEMENT
Banyak pengalaman baru yang bisa Sobat Entrepreneurs peroleh, seperti dapat menemukan suku Dayak asli yang memiliki budaya dan adat istiadat suku Dayak yang original. Selain itu, kita juga bisa bertemu dengan wanita suku Dayak yang memiliki telinga panjang yang sudah sangat jarang ditemui.
Salah satu aksesoris kepala khas Suku Dayak yang memiliki nilai sejarah yang tinggi | Photo by Charles (Karja)
Di samping itu, sebagian masyarakat Desa Budaya Pampang juga memproduksi kerajinan khas suku Dayak yang authentic dan memiliki kualitas yang baik. Kemudian kerajinan tersebut akan dijual kepada para turis, baik lokal maupun mancanegara,
Karja pun menemui dan mewawancarai Evi, salah satu pengrajin asli Suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang yang sudah memulai usaha kerajinan khas suku Dayak ini sejak 7 tahun yang lalu.
Produk kerajinan yang dibuat sangat beragam
Topi Saung | Photo by Charles (Karja)
Kerajinan khas Suku Dayak yang dibuat oleh Evi pun beragam. Mulai dari aksesoris seperti topi, kalung, gelang, selendang, syal, anting hingga pakaian lengkap khas Dayak
Tas Blanyat | Photo by Charles (Karja)
Salah satu motif topi khas Suku Dayak | Photo by Charles (Karja)
Salah satu motif topi khas Suku Dayak | Photo by Charles (Karja)
Bahan-bahan yang digunakan pun memiliki karateristik khas suku Dayak contohnya manik. Manik yang dibuat memiliki corak dan motif asli Suku Dayak yang sudah dibuat secara turun temurun dari nenek moyang.
Mandau, senjata tradisional khas Suku Dayak | Photo by Charles (Karja)
Gelang yang terbuat dari manik-manik dengan motif khas asli Suku Dayak | Photo by Charles (Karja)
Aksesoris topi khas Suku Dayak untuk wanita | Photo by Charles (Karja)
Kisaran harga yang ditawarkan pun beragam, untuk aksesoris memiliki range harga dari 20 ribu hingga 50 ribu Rupiah. Untuk pakaian memiliki range harga dari 150 ribu hingga 1,5 juta Rupiah.
ADVERTISEMENT
Memasarkan produk kerajinan kepada para wisatawan dan pengunjung
Topi Tapung Peq | Photo by Charles (Karja)
Dalam memasarkan produk kerajinan yang dibuatnya, Evi mengandalkan sektor pariwisata sebagai wadah untuk memperkenalkan produk tersebut.
Lamin Adat Suku Dayak di Desa Budaya Pampang | Photo by @noviaa_tl on Instagram
Pertama, produk dipasarkan di Rumah Lamin (rumah khas suku Dayak) yang ada di Desa Budaya Pampang. Rumah Lamin tersebut menjadi venue utama tempat para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, berkumpul untuk melihat tarian khas Dayak hingga berfoto bersama dengan masyarakat Dayak yang memakai pakaian khas suku Dayak.
Biasanya para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara juga membeli kerajinan tersebut untuk dijadikan oleh-oleh ketika pulang ke negara asalnya.
Wanita dan pria Dayak dengan pakaian khas Suku Dayak | Photo by kaltimprov.go.id
Kedua, Evi juga memasarkan produknya dengan mengikuti pameran-pameran semacam expo yang diadakan oleh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Pengunjung yang datang ke pameran tersebut lah yang menjadi calon pembeli.
ADVERTISEMENT
Pengunjung yang datang ke pameran pun biasanya tidak hanya berasal dari Provinsi Kalimantan Timur tetapi juga berasal dari provinsi lainnya.
#terusberkarja
Reporter & Content Writer : Charles
Editor : RMD