Konten Media Partner

Mengenal Tradisi Unik yang Selalu Ada di Perayaan Imlek

23 Januari 2020 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi unik yang biasanya selalu ada di perayaan Imlek | Photo by Unsplash/Sandy Millar
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi unik yang biasanya selalu ada di perayaan Imlek | Photo by Unsplash/Sandy Millar
ADVERTISEMENT
Perayaan Imlek di tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 25 Januari. Bagi Sobat yang belum tahu, Imlek adalah hari raya masyarakat etnis Tionghoa untuk memperingati tahun baru. Seperti layaknya hari raya pada umumnya, di hari raya Imlek juga terdapat beberapa tradisi.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini sudah dijalankan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang hingga sekarang. Tujuan diadakannya tradisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara keluarga. Jadi di hari raya Imlek, semua anggota keluarga diwajibkan untuk berkumpul.
Penasaran tradisi apa saja, sih, yang dijalankan oleh masyarakat Tionghoa ketika masa Imlek tiba? Yuk, simak di bawah ini!

1. Ciak

Buah jeruk pada perayaan Imlek menggambarkan buah pembawa rezeki. Warna orange pada jeruk dianggap sebagai lambang emas. | Photo by Unsplash/Sharon McCutcheon
Di malam sebelum tahun baru Imlek dirayakan, biasanya akan ada kegiatan yang dinamakan Ciak. Ciak sendiri jika diartikan adalah makan-makan. Kegiatan yang dilakukan pun sudah pasti berupa makan-makan bersama degan keluarga besar, dan tidak hanya dengan keluarga inti saja.
Dalam melakukan kegiatan Ciak ini, semakin lama kalian makan maka dianggap semakin baik. Karena kalian jadi menghabiskan banyak waktu untuk bercengkrama dengan keluarga besar. Makanan yang ada dalam kegiatan ini pun beragam. Biasanya ada ikan sebagai pertanda keberuntungan, mi sebagai tanda panjang umur dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, biasanya dalam setiap perayaan Ciak juga tersedia menu olahan babi di atas meja. Tidak lupa ada juga puding, buah-buahan seperti jeruk yang bermakna pembawa rezeki, kelengkeng dan banyak lainnya. Biasanya pada malam ini, para orang dewasa akan begadang hingga pagi hari sambil mengobrol dan menonton televisi serta minum bersama.

2. Angpao

Salah satu tradisi perayaan Imlek yang tidak boleh dilewatkan adalah bagi-bagi angpao | Photo by Unsplash/Mae Mu
Sama seperti masa lebaran, di tahun baru Imlek juga menerima dan memberi uang yang disebut Angpao. Yang namanya Imlek, memang tidak bisa lepas dari Angpao, si amplop berwarna merah yang berisi uang.
Tidak asal menerima dan memberi, biasanya ada aturan tersendiri terkait dengan Angpao. Mereka yang bisa memberi Angpao adalah mereka yang sudah menikah, orang tua kepada anaknya, paman dan bibi kepada keponakannya dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sedang yang menerima angpao adalah mereka yang belum menikah, berapa pun usia mereka. Ketika akan menerima Angpao, si penerima harus berkata ‘Kiong Hi, Gong Xi Fa Cai’ baru kemudian angpao akan diberikan.
Untuk isinya sendiri, biasanya akan diisi dengan jumlah genap. Karena dengan memberikan uang berjumlah genap, mereka berharap bahwa kejadian baik akan terjadi dua kali. Sedangkan memberi uang dengan jumlah ganjil dianggap memiliki arti yang kurang baik.

3. Menggunakan Baju Berwarna Merah

Baju berwarna merah sendiri memiliki arti keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan | Photo by Pexels/Tún
Ketika hari raya Imlek tiba, masyarakat etnis Tionghoa yang merayakan diharuskan untuk mengenakan pakaian yang berwarna merah atau cerah. Mereka dilarang mengenakan pakaian berwarna putih dan hitam, karena pakaian tersebut biasa dikenakan ketika ada peristiwa duka dan sedang dalam masa berkabung.
ADVERTISEMENT
Baju berwarna merah sendiri memiliki arti keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan yang akan berlangsung sepanjang tahun. Selain itu biasanya untuk acara Imlek, masyarakat Tionghoa juga akan berbelanja demi menyambut datangnya Imlek secara meriah.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!