Mengenali Ciri Hoarder, Orang yang Gemar Menimbun Barang

Konten Media Partner
5 Januari 2020 13:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenali ciri-ciri seorang hoarder atau si penimbun barang | Photo by chuttersnap from Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Kenali ciri-ciri seorang hoarder atau si penimbun barang | Photo by chuttersnap from Unsplash
ADVERTISEMENT
Sobat, adakah di antara kalian yang gemar menyimpan barang-barang tidak terpakai karena merasa akan membutuhkan barang tersebut suatu hari? Atau adakah di antara kalian yang kesulitan membuang barang seperti katalog swalayan, kertas coretan, bahkan pakaian atau peralatan rumah tangga yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga akhirnya hanya menjadi tumpukan di sudut kamar? Jika ya, mungkin sudah saatnya kalian mengenali dan mengulik lebih dalam mengenai hoarding disorder.
ADVERTISEMENT
Hoarding disorder adalah suatu gangguan di mana penderitanya akan merasa kesulitan dan resah ketika harus membuang barang-barang yang ia miliki. Ia juga cenderung akan menimbun barang-barang tidak terpakai dan tidak berguna lagi sehingga hanya menjadi tumpukan di sudut-sudut kamar maupun rumah.
Tidak hanya sekedar kebiasaan buruk, perilaku tidak baik ini ternyata juga dapat mengarah kepada gangguan kejiwaan yang serius, lho! Oleh karena itu, berikut Karja merangkum beberapa ciri dari hoarder atau orang yang gemar menimbun barang-barang tak terpakai.
1. Sulit untuk membuang barang yang sudah tidak dibutuhkan
Merasa sulit ketika harus menyingkirkan barang yang sudah ia kumpulkan | Photo by Pixabay from Pexels
Pengidap hoarding disorder merasa akan sulit untuk membuang barang-barang yang tak terpakai, karena berpikiran bahwa mereka akan membutuhkan barang tersebut nantinya. Sehingga, mereka akan merasa berat hati dan sayang untuk membuang barang-barang tersebut.
ADVERTISEMENT
Barang-barang yang ditimbun pun beragam, mulai dari struk belanja, pakaian yang sudah tidak terpakai, perabotan yang rusak, atau barang-barang yang dirasa bersejarah dan memiliki hubungan emosional dengan sang pemilik. Ia akan menimbun barang tersebut hingga akhirnya membuat ruang gerak di lingkungannya menjadi terbatas dan sempit.
Tidak hanya merugikan diri sendiri, kebiasaan penimbun barang ini juga dapat merugikan orang lain yang ada di sekitarnya. Adanya tumpukan barang yang tidak terpakai menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan buruk bagi kesehatan.
2. Merasa cemas saat harus membuang barang
Merasa cemas bahkan stress | Photo by Juan Pablo Serrano Arenas from Pexels
Selain itu, seorang penimbun barang juga merasa cemas dan takut saat harus membuang barang, karena berpikiran bahwa akan ada hal-hal buruk terjadi apabila ia membuang barang tersebut. Bahkan, ada juga yang bisa sampai mengalami stress saat harus membuang tumpukan barangnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya merasa resah dan stress, ia juga akan marah apabila ada orang yang berusaha membersihkan tumpukan barangnya. Seorang penimbun barang juga akan gampang curiga kepada orang lain yang menyentuh barang kepunyaannya.
Semua itu karena penimbun barang meyakini bahwa barang-barang tersebut unik dan akan dibutuhkan suatu hari. Bahkan, mereka merasa aman ketika dikelilingi tumpukan barang tersebut.
Tidak hanya melulu tentang menimbun barang yang tidak jelas dan tidak bernilai, gejala hoarding juga bisa berupa tindakan kompulsif, seperti selalu membeli barang apa pun yang diskon, mengoleksi selebaran yang didapat di mall, atau mencari barang-barang yang menurutnya unik padahal sebenarnya tidak memiliki faedah.
3. Sulit memutuskan sesuatu
Sulit untuk membuat keputusan | Photo by Min An from Pexels
Sikapnya yang sulit untuk membuang barang, akhirnya juga mengakibatkan kesulitan untuk membuat keputusan pada hal-hal lain di dalam hidup. Seorang penimbun barang akan membutuhkan waktu lebih lama saat membuat keputusan, terlebih apabila sudah berhadapan dengan barang-barang yang ia kumpulkan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, saat ia harus mengeluarkan pakaian lama dan tidak terpakai dari lemarinya, akan ada banyak pilihan yang melintasi otaknya. Haruskah pakaian itu ia buang, ia permak di penjahit, berikan kepada orang lain, atau ia simpan saja? Seorang hoarder akan memikirkan banyak kemungkinan hingga sulit untuk membuat keputusan.
Tidak hanya sulit membuat keputusan, seorang hoarder juga kesulitan saat harus merencanakan sesuatu dan cenderung menunda-nunda serta menghindar.
Seorang penimbun barang mungkin tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan termasuk gangguan kejiwaan. Padahal, kebiasaan tidak baik ini menyulitkan si penderita dan dapat berdampak buruk pada hidupnya. Salah satu penanganan yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap hoarding disorder ialah dengan menemui psikiater dan mendapatkan treatment yang tepat, seperti konsultasi dan terapi perilaku kognitif.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya