Mitos dan Fakta Dalam Menentukan Harga Jual

Konten Media Partner
9 Desember 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fakta | Photo by Gerd Altmann from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fakta | Photo by Gerd Altmann from Pixabay
ADVERTISEMENT
Ketika menjalankan sebuah bisnis, banyak informasi pendukung yang perlu kalian ketahui. Seperti dari buku, sosial media, atau lainnya. Hingga terkadang, terlalu banyaknya informasi juga bisa membuat kalian bingung sendiri. Mana yang bisa dan tidak untuk dipercaya. Betul tidak?
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga berlaku ketika kita akan berjualan. Kita akan sibuk mencari tahu apa yang harus dipersiapkan untuk berjualan baik dari tempat, harga dan lain-lain. Dalam menentukan harga sendiri juga banyak informasi yang kalian perlukan. Seperti riset terkait harga di pasaran.
Beberapa diantaranya adalah mitos yang tidak pasti kebenarannya. Mempelajari sesuatu yang salah dalam hal mendirikan bisnis tentu merupakan hal yang pastinya tidak ingin kalian alami. Berikut adalah beberapa fakta dan mitos ketika akan menentukan harga jual suatu produk.
Ilustrasi murah | Photo by TheDigitalWay from Pixabay
Kalau katanya, jual itu semurah-murahnya, untungnya sedikit, tapi nanti kalau pelanggan suka, pasti balik kok. Fakta atau mitos?
Mitos pastinya. Kenapa? Coba lirik brand ternama seperti Zara, Mango, HnM, Pull and Bear dan sejenisnya. Apakah mereka menjual dengan harga murah? Tentu tidak, mereka menjual dengan harga yang bahkan terbilang mahal. Namun, berhasil tetap memiliki peminat yang jumlahnya tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Tentunya diiringi dengan kualitas yang worth it ya. Tidak mudah rusak, dan lain sebagainya. Kedua, merek tersebut memang sudah memiliki nama. Sehingga, pemakainya pun, juga akan mendapatan peningkatan kelas atau status sosial di mata orang lain.
Intinya, harga yang di bayar sesuai dengan kualitas yang di dapat. Tidak hanya sekedar murah atau mahal. Murah boleh, namun tidak murahan. Itu kuncinya.
Ilustrasi persaingan harga | Photo from Michael Gaida from Pixabay
Banyak penjual, khususnya online shop akan melakukan survei harga di situs marketplace. Begitu banyak orang yang menggunakan marketplace sebagai media berbisnis maupun berbelanja, sehingga banyak penjual melakukan survei di tempat itu.
Faktanya juga banyak penjual yang mencari barang dagangan di marketplace kemudian menjualnya lagi di sosial media seperti Facebook dan Instagram. Anehnya, dagangan mereka tetap laku keras.
ADVERTISEMENT
Jadi hilangkan anggapan untuk terus menyaingi marketplace sampai mengurangi keuntungan secara drastis. Tidak semua orang bisa dan mengerti bagaimana menggunakan marketplace bukan?
Ilustrasi keinginan pelanggan | Photo by Gerd Altmann from Pixabay
Ada beberapa pelanggan yang rajin melakukan perbandingan harga. Namun, jika harga yang kalian pasang lebih mahal dan kualitasnya lebih baik, percayalah, pelanggan juga tidak akan berani untuk protes.
Pelanggan lebih berfokus kepada testimoni, pelayanan, dan kualitas produk kita sebagai penjual daripada sibuk membandingkan harga. Oleh karena itu, dari pada sibuk memikirkan hal-hal tersebut, lebih baik kalian meningkatkan pelayanan dan testimoni dari para pelanggan.
#terusberkarya