'Narcissistic Personality Disorder', Si Haus Pujian dan Merasa Paling Hebat

Konten Media Partner
13 Februari 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian di mana seseorang akan mementingkan diri sendiri, tidak memiliki rasa empati terhadap sesama, dan memiliki keinginan untuk pengakuan yang berlebihan | Photo by Pexels/Ismael Sanchez
zoom-in-whitePerbesar
Narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian di mana seseorang akan mementingkan diri sendiri, tidak memiliki rasa empati terhadap sesama, dan memiliki keinginan untuk pengakuan yang berlebihan | Photo by Pexels/Ismael Sanchez
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah bertemu atau mengenal orang yang merasa bahwa dirinya adalah yang paling hebat? Selalu menyombongkan kemampuannya bahkan terkesan terlalu percaya diri dengan semua yang ada di dirinya baik penampilan, keahlian, pengetahuan, dan lain-lain? Mungkin saja orang tersebut mengidap yang namanya narcissistic personality disorder atau gangguan kepribadian narsistik.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang memaknai narsis adalah ketika seseorang suka memposting foto selfie-nya dan sebagainya. Namun ternyata, sikap narsis tersebut tidak hanya sekadar suka foto selfie, melainkan sikap lain yang dapat menjadi sebuah gangguan kepribadian jika ditelaah dari sudut psikologi.
Dilansir dari Psychology Today, narsistik adalah karakter seseorang di mana mereka akan mementingkan diri sendiri, tidak memiliki rasa empati terhadap sesama, memiliki keinginan untuk pengakuan yang berlebihan, dan rasa percaya bahwa dirinya unik serta harus mendapatkan perlakuan istimewa dari orang lain.
Gangguan kepribadian narsistik ini ternyata menyebabkan banyak masalah di dalam kehidupan pengidapnya. Kepribadian narsistik bisa mempengaruhi hubungan, pekerjaan, sekolah bahkan dalam hal keuangan.
Hal ini disebabkan karena seorang dengan gangguan kepribadian narsistik akan merasa tidak bahagia dan kecewa ketika tidak menerima perlakuan spesial yang mereka harapkan. Orang-orang yang berada di sekitarnya pun akhirnya akan merasa tidak betah untuk berada di sekitar mereka yang mengidap gangguan kepribadian narsistik ini.
ADVERTISEMENT
Melansir Help Guide, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang terkena gangguan kepribadian narsistik. Simak pembahasannya di bawah ini.

1. Merasa paling hebat

Seorang narsistik hanya hanya ingin bergaul dan dikait-kaitkan dengan seseorang yang berstatus tinggi dan hebat } Photo by Pexels/Nugroho Wahyu
Memiliki sifat yang sangat berlebihan menjadi ciri dari seseorang yang memiliki kepribadian narsistik. Sifat yang berlebihan dari seorang narsistik ini sudah memasuki tahap di mana mereka menjadi tidak realistis.
Mereka akan menganggap bahwa diri mereka spesial dan unik. Dengan anggapan seperti itu, mereka menganggap bahwa mereka terlalu baik untuk berada dalam posisi atau lingkungan yang biasa dan standar.
Ketika kalian mendengar seorang narsistik berbicara, yang bisa kalian dengar hanyalah pembicaraan mengenai diri mereka sendiri, bagaimana mereka memberikan kontribusi dalam pekerjaan, hubungan, dan sebagainya secara berlebihan. Walaupun mungkin pada kenyataannya, mereka tidak memberikan kontribusi sama sekali.
ADVERTISEMENT

2. Hidup dalam dunia fantasi

Mereka akan menjadi sangat defensif dan marah apabila ada yang mengganggu ‘dunia fantasi’ yang diciptakan | Photo by Pexels/Ivan Oboleninov
Seorang narsistik akan hidup dalam dunia fantasi ciptaannya sendiri. Di mana dalam dunia fantasi tersebut, mereka mendukung cara pandang yang menganggap diri mereka spesial dan paling hebat. Hal ini karena pada kenyataannya tidak seperti apa yang ia kira.
Fantasi-fantasi tersebut dilakukan untuk melindungi diri mereka dari rasa kosong atau hampa dan malu yang muncul dari dalam diri mereka ketika mereka tidak diakui. Dalam dunia fantasinya, mereka akan selalu diakui sebagai seorang yang tinggi, nomor satu, dan sebagainya.

3. Membutuhkan pengakuan dan pujian

Haus akan pujian dan pengakuan dari orang lain | Photo by Unsplash/Fares Hamouche
Untuk memenuhi kebutuhan egonya dan kebutuhan superioritasnya, maka seorang narsistik selalu membutuhkan pengakuan dan pujian secara konstan serta terus menerus. Karena itu mereka akan selalu berteman atau berada di sekitaran orang yang mampu memberikan pujian untuk menyenangkan egonya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tentu menjadi suatu hubungan yang hanya sepihak; semua hanya tentang pujian-pujian yang diberikan kepada seseorang yang narsistik tersebut dan tidak pernah sebaliknya. Apabila ada yang mengganggu atau bahkan tingkat pujian yang diberikan berkurang, seorang narsistik akan menganggapnya sebagai suatu bentuk pengkhianatan.

4. Sering merendahkan, mengintimidasi, dan mem-bully orang lain

Mereka juga tak ragu untuk merendahkan bahkan mem-bully orang lain | Photo by Unsplash/Christian Fregnan
Kepribadian narsistik akan cenderung merasa terancam ketika ia berhadapan dengan mereka yang populer dan percaya diri. Tidak hanya itu, ia juga merasa terancam terhadap mereka yang tidak mau bermanis-manis kata dan muka di hadapannya serta pada mereka yang suka menantangnya.
Cara seorang narsistik melindungi dirinya terhadap orang-orang yang membuatnya terancam adalah dengan melakukan tindakan intimidasi, bully, dan juga merendahkan mereka dengan harapan agar orang tersebut merasa down atau tertekan mentalnya. Mereka akan merendahkan dan meremehkan orang tersebut untuk menunjukkan betapa tidak bermaknanya mereka.
ADVERTISEMENT

5. Merasa keinginannya harus selalu dipenuhi

Merasa keinginannya harus selalu dipenuhi | Photo by Pexels/Trung Nguyen
Karena mereka menganggap diri mereka istimewa, seorang narsistik menganggap bahwa perlakuan baik dan spesial adalah hak mereka. Seorang narsistik benar-benar percaya bahwa mereka harus mendapatkan apa pun yang mereka inginkan.
Tidak hanya itu, mereka juga berharap orang-orang di sekitar mereka akan selalu mematuhi dan memenuhi setiap keinginan mereka. Jika orang lain tidak memenuhi permintaan atau bahkan menentang keinginan seseorang dengan kepribadian narsistik, mereka akan marah dan bersikap dingin.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT