Tetap Percaya Diri, Ini 5 Cara untuk Mengatasi ‘Gaslighting’

Konten Media Partner
19 Mei 2020 13:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi percaya diri | Photo by Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi percaya diri | Photo by Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, kata gaslighting sering diperbincangkan di akun-akun media sosial baik Instagram, Twitter maupun Facebook. Namun apakah kalian sendiri mengenal dan mengetahui apakah gaslighting itu?
ADVERTISEMENT
Gaslighting sendiri adalah sebuah manipulasi psikologi yang dilakukan pelaku terhadap korban dengan cara si pelaku mengeluarkan kalimat yang membuat korban akhirnya merasa tidak percaya diri dan meragukan dirinya sendiri. Dan yang membuatnya menjadi suatu hal yang diperhatikan masyarakat luas adalah kebanyakan gaslighting dilakukan oleh orang terdekat, bisa jadi orang tua, saudara, sahabat, atau pasangan.
Melansir dari Psych Central, ada beberapa cara untuk mengatasi gaslighting:
1. Menyadari polanya
Menyadari polanya | Photo by Pexels/Andrew Neel
Gaslighting hanya akan bekerja jika kita tidak menyadari bahwa kita telah menjadi korban dan tidak memahami hal apa yang terjadi. Jadi cara pertama menghadapi gaslighting adalah menyadari pattern atau pola yang dilakukan pelaku pada kita.
2. Yang bermasalah adalah si pelaku
Yang bermasalah adalah si pelaku | Photo by Pexels/Vera Arsic
Pelaku gaslighting cenderung membuat seseorang merasa tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Nah, yang harus kita pahami adalah yang bermasalah di sini bukan kita sang korban namun mereka si pelaku.
ADVERTISEMENT
Seorang pelaku gaslighting cenderung memiliki keinginan untuk mempunyai kekuasaan dan kontrol atas segala sesuatu, makanya mereka melakukan hal tersebut. Mereka merupakan sosok yang insecure, merasa tidak aman atas diri mereka sendiri. Karenanya untuk menyamai kita, mereka berusaha tampil superior dengan membuat kita merasa tidak percaya diri.
3. Pikirkan apakah hubungan yang dimiliki setara dengan gaslighting yang diterima
Pikirkan apakah hubungan yang dimiliki setara dengan gaslighting yang diterima | Photo by Pexels/cottonbro
Jika sudah menyadari bahwa kita merupakan korban dari gaslighting, maka jangan lupa untuk berpikir ulang apa hubungan yang kita miliki itu setara dengan tindakan gaslighting yang diterima. Jika memang tidak setara jangan ragu untuk meninggalkan si pelaku.
Jika pelaku adalah bos atau rekan kerja kalian, maka mulailah untuk mencari pekerjaan baru. Jika pelaku adalah saudara, orang tua yang mungkin tidak bisa kita tinggalkan, maka carilah cara untuk menjaga jarak dari mereka. Dan jika yang menjadi pelaku adalah suami atau istri maka pergilah ke konseling pernikahan untuk memperbaikinya.
ADVERTISEMENT
4. Temukan support system
Temukan support system | Photo by Pexels/Creative Vix
Ketika kita mengalami gaslighting, maka jangan lupa untuk menemukan support system yang secara tulus mendukung kita dan membantu untuk bangkit dari tindakan gaslighting tersebut yang telah membuat kita menjadi tidak percaya diri. Support system tersebut bisa berasal dari mana saja, dari keluarga, teman, pasangan dan lain sebagainya.
5. Kunjungi tenaga profesional jika dibutuhkan
Kunjungi tenaga profesional jika dibutuhkan | Photo by Pexels/cottonbro
Jika merasa bahwa gaslighting yang diterima telah begitu menghilangkan rasa percaya diri kita, maka ini adalah saat bagi kita untuk mengunjungi tenaga profesional yang akan membantu kita mengatasi hal tersebut.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT