Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Tipe Tawar Menawar yang Sering Dilakukan Pembeli Indonesia
6 Februari 2020 17:14 WIB
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, ada satu kebiasaan unik yang mungkin tidak dimiliki oleh negara lain. Yakni kebiasaan yang muncul pada saat berbelanja, khususnya berbelanja di pasar tradisional. Yap, tradisi tawar menawar!
ADVERTISEMENT
Walau nggak semua orang melakukannya, namun sebagian besar orang Indonesia hobi melakukan tawar-menawar. Terutama bagi kaum ibu-ibu, yang terkenal paling suka menawar dengan berbagai macam strategi.
Nah, kalau diperhatikan lebih lanjut, tawar menawar ini ada banyak ragamnya, lho, Sobat! Ibarat kata, semua dilakukan agar harga yang ditawar tadi bisa diterima oleh si penjual. Berikut tipe tawar menawar yang sering dilakukan warga Indonesia versi Karja. Check it out!
1. Pura-pura pergi
Trik yang satu ini sering digunakan oleh para pembeli ketika penjual menolak untuk menerima harga tawaran. Biasanya, si pembeli akan pura-pura pergi dengan harapan mereka dipanggil kembali oleh si penjual dan memperoleh harga tawaran mereka.
Anehnya, terkadang trik ini berhasil, lho, Sobat! Biasanya, si penjual akan berkata, ‘ya udah, boleh, deh, harganya segitu’ dan akhirnya akan menjual sesuai harga yang ditawar, daripada tidak laku. Oleh karena itu, trik ini masih banyak dilakukan oleh orang Indonesia sampai sekarang. Apakah kalian juga termasuk salah satu yang melakukan trik ini?
ADVERTISEMENT
2. Menawar dengan kejam
Ada aturan tidak tertulis ketika sedang melakukan tawar menawar biasanya adalah menawar dengan setengah harga terlebih dahulu. Jadi semisal barang dijual dengan harga Rp 100 ribu, maka bisa kalian mulai tawar menjadi Rp 50 ribu.
Namun ternyata, ada banyak penawar yang terlalu pelit dan tidak mau rugi, mereka akhirnya menawar di bawah setengah harga. Tentunya harga tawaran tersebut terlalu kejam dan tidak masuk akal bagi para penjual.
Perlu diingat, penjual tentu butuh uang juga, Sobat. Tidak cuma butuh balik modal saja, mereka tentu menginginkan untung. Karena itu kalau kalian mau nawar jangan kejam-kejam ya! Lebih baik cari tahu dulu berapa harganya di pasaran supaya ketika kalian melakukan negosiasi harga, bisa menawar dengan harga yang terbaik.
ADVERTISEMENT
3. Membandingkan dengan yang lain
Trik ini masih banyak dilakukan oleh para penawar juga, lho. Biasanya, jika kios yang berjejer menjual barang yang kurang lebih sama dan kalian malas berkeliling untuk mencari harga termurah, maka timbulah tipe menawar yang ini.
“Di sana harganya segini loh mbak/mas. Udah, kasih saya harga segini aja ya.”
Begitulah kira-kira perkataan yang sering diucapkan oleh para penawar yang menggunakan trik ini. Padahal mereka sebenernya juga tidak tahu menahu berapa harga produk di toko-toko lain.
Kalau diperhatikan, trik ini 50:50, Sobat! Para penjual kini lebih jago memberikan jawaban ‘ya udah beli disana aja mbak/mas’.
4. Menggunakan bahasa lokal
Tipe penawar selanjutnya adalah mereka yang menggunakan bahasa daerah untuk menawar dagangan. Mereka berpikir jika menggunakan bahasa daerah, akan mendapatkan harga yang lebih murah.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pedagang yang ditemui menggunakan bahasa Sunda, otomatis kalian pun akan berusaha membeli atau bahkan langsung menawar dengan bahasa Sunda pula. Mungkin karena merasa adanya ikatan, biasanya pedagang pun akan memberikan harga yang lebih miring untuk pembeli yang menggunakan bahasa daerah yang sama dengan mereka.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!