Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Tips untuk Bisnis Kuliner Agar Bisa Bertahan Lama dan Sukses
21 Januari 2020 13:35 WIB
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang memilih bidang food and beverage sebagai bentuk usaha mereka. Namun, tidak sedikit orang yang ketika menjalankan bisnis kuliner mengalami kegagalan. Kegagalan tidak selalu datang ketika sedang merintis, bahkan ada pula yang melanda bisnis yang sudah stabil. Tidak jarang kita mendengar suatu bisnis franchise yang tiba-tiba terpaksa harus tutup karena tidak laku.
ADVERTISEMENT
Karena itu, bagi kalian yang sedang merintis bisnis makanan, yuk disimak tips dari Karja mengenai hal apa saja yang bisa membuat bisnis makanan bisa bertahan lama. Check it out!
1. Jangan Memberikan Resep Pada Pegawai
Kebanyakan orang ketika bisnis makanannya sudah mulai sukses, tentunya mereka akan semakin kewalahan jika menjalankannya sendiri. Akhirnya, dibuatlah keputusan untuk merekrut karyawan untuk membantu dalam menjalankan bisnis makanan tersebut.
Tentu kegagalan bukan terletak pada saat merekrut karyawan. Yang membuat bisnis kalian gagal adalah ketika kalian mulai malas dan hanya menyerahkan resep pada karyawan. Ingat sobat entrepreneur, resep itu sifatnya rahasia, di mana yang boleh mengetahuinya hanyalah owner dan calon penerus usaha saja.
ADVERTISEMENT
Kalian tentu tidak asing lagi dengan berita karyawan yang telah mengetahui resep-resep rahasia dan khusus dari atasannya. Kemudian mereka mengundurkan diri dan membuka usaha sendiri dengan rasa yang sama namun harga yang lebih murah. Nah, hal inilah yang akhirnya menjadi saingan dalam bisnis makanan kalian.
2. Jangan Membuka Franchise
Membuka franchise adalah kebiasaan dari mereka yang memiliki bisnis makanan. Kelihatannya, membuka franchise adalah cara yang bagus untuk melebarkan bisnis, namun ternyata cara ini bisa menjadi boomerang untuk kalian lho, Sobat!
Di salah satu seminar yang pernah diikuti Karja, pemilik restoran terkenal Depot Bu Rudy di Surabaya pernah mengatakan bahwa lebih baik tidak usah membuka cabang atau franchise, jika yang mengelola adalah orang luar yang tidak dikenal dengan baik.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas makanan yang kalian buat. Franchise atau cabang bisnis sendiri tentu akan dikelola oleh orang lain. Rasa makanan yang ada di tiap franchise pun bisa berbeda-beda antara satu dengan lainnya, dan terkadang sulit untuk bisa sama persis dengan aslinya.
Hal ini tentu bisa membawa dampak buruk bagi nama bisnis makanan yang kalian rintis dengan susah payah. Karena kebetulan mencoba di salah satu cabang atau franchise yang tidak bisa menjaga kualitasnya, akhirnya mereka jadi kapok untuk makan di tempat kalian lagi d imanapun itu.
3. Layani Pelanggan dengan Sepenuh Hati
Banyak pemilik dari bisnis makanan mengabaikan tips ini. Mereka tidak benar-benar melayani pelanggan dengan sepenuh hati, terutama karena disebabkan banyaknya pelanggan yang mungkin dianggap bersifat menyebalkan.
ADVERTISEMENT
Padahal, kalau tidak ada pelanggan juga tidak akan ada yang membantu memajukan bisnis kalian, Sobat! ingat pepatah yang mengatakan jika pelanggan adalah raja. Maka, jika kalian sudah terjun dalam bidang bisnis makanan, harus banyak belajar bersabar dan jangan memandang pelanggan dengan sebelah mata.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!