Konten Media Partner

Womanpreneur Indonesia yang Masuk Jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2019

6 Februari 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Womanpreneur Indonesia yang Masuk Jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2019
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Istilah womanpreneur sudah tidak asing lagi di telinga kita. Womanpreneur sendiri merujuk kepada perempuan yang terjun menjadi seorang pebisnis atau entrepreneur. Seiring berjalannya waktu, tak sedikit wanita yang berbisnis bahkan mampu meraih sederet prestasi yang mengagumkan.
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali di Indonesia, ada banyak womanpreneur yang berhasil mendirikan bisnis, menjalankannya dengan baik, bahkan menuai kesuksesan dari bisnisnya tersebut. Karena kegigihan dan kerja keras mereka, tak ayal sederet womanpreneur dari Indonesia ini masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2019.
Penasaran siapa saja? Melansir dari Forbes, yuk kepoin di bawah ini!

1. Amanda Cole

Amanda Cole | Photo by Instagram/@omandacole
Memiliki passion di bidang agrikultur, membuat Amanda Cole rela untuk keluar dari perusahaan demi mengikuti passion-nya dan menjadikan hal tersebut sebagai bisnisnya.
Sosok Amanda Cole yang berusia 29 tahun ini memutuskan untuk mendirikan perkebunan sendiri dan mulai menjalankan bisnisnya tersebut. Hal ini dilakukannya untuk membantu para petani agar mendapatkan harga yang lebih adil.
ADVERTISEMENT
Akhirnya dari perkebunannya tersebut terciptalah Sayurbox, sebuah platform yang dikhususkan untuk berbelanja sayur-mayur segar. Sayurbox ini dikenal dengan slogan klik, panen, kirim.
Kini Sayurbox telah bekerja sama dengan 300 perkebunan dan meraih pesanan sebanyak 1.810.585,12 kg buah dan sayur yang telah terjual sepanjang tahun 2019. Sayurbox juga membantu mengurangi penggunaan plastik dengan mengirimkan 109.002 pesanan tanpa plastik.
Sayurbox melayani 50.000 pelanggan dan melakukan 1.000 pengiriman dalam sehari. Sayurbox juga memenangkan kompetisi Startup Seedstars Jakarta dan telah menerima lebih dari $2 juta dalam pendanaan.

2. Denica Flesch

Sebelum mendirikan SukkhaCitta, Denica Flesch adalah seorang konsultan dalam program pembangunan sosial di Bank Dunia | Photo by Instagram/@denicaflesch
Denica Flesch adalah pendiri dari SukkhaCitta, sebuah organisasi sosial yang bertujuan untuk mempertahankan warisan budaya asli Indonesia mulai dari Ikat, Sidan, Batik hingga pewarna alami.
ADVERTISEMENT
Bisnis ini didirikan untuk membantu para pengrajin lokal yang berlokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Flores, dan juga Kalimantan. Selain itu dengan melakukan pembelian di Sukkhacitta, sama halnya dengan kita berdonasi untuk program pembangunan sekolah yang diadakan oleh Sukkhacitta.

3. Gitta Amelia

Gitta Amelia | Photo by Instagram/@ever.haus
Gitta Amelia adalah alumni dari Wharton School di University of Pennsylvania pada tahun 2017. Wanita inspiratif yang berusia 24 tahun ini kemudian mendirikan EverHaus, yakni sebuah perusahaan modal ventura yang bergerak dalam bidang pendanaan dan investasi.
Pendirian dari EverHaus ini memiliki tujuan untuk membantu para anak muda dalam mengembangkan usahanya. Pada tahun 2018, EverHaus mendapat peringkat oleh Crunchbase sebagai perusahaan baru yang paling aktif berdasarkan jumlah kesepakatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT

4. Tifanny Robyn Soetikno

Tifanny Robyn Soetikno | Photo by Forbes
Di tahun 2015, Tifanny mendirikan sebuah perusahaan bernama Global Urban Essentials yang disingkat GUE. GUE bergerak dalam bidang kesehatan digital agar masyarakat lebih mudah untuk berobat.
Terdiri dari empat platform, yaitu online health publisher, aplikasi mobile parenting, aplikasi diabetes dan online healthcare marketplace. Hingga saat ini, GUE telah melayani lebih dari 400.000 pengguna.

5. Windy Natriavi

Windy Natriavi | Photo by Instagram/@windynatriavi
Windy Natriavi bekerja sama dengan kedua orang temannya yang bernama Dino Setiawan dan Rama Notowidigdo untuk mendirikan Awan Tunai. Awan Tunai adalah sebuah organisasi yang menyediakan pinjaman bagi UMKM dan para peminjam yang tidak bisa meminjam dari bank.
Dilansir dari situs resmi Awan Tunai, mereka percaya bahwa setiap orang di Indonesia berhak mengakses pembiayaan yang terjangkau dan aman untuk meningkatkan kesejahteraan. Baik itu pemilik toko yang kesulitan mendapatkan modal kerja, atau konsumen yang ingin menikmati kenyamanan pembiayaan modern di toko.
ADVERTISEMENT
Hingga kini Awan Tunai yang menjadi member dari PayPal Singapore Incubator Program ini telah memberikan pinjaman hingga kepada 300.000 peminjam dan menyediakan pinjaman kepada 3.000 UMKM.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!