Konten dari Pengguna

Ari Mochamad: Perubahan Iklim Dapat Dimanfaatkan sebagai Peluang

Kartika Aprilia Maharani
Indonesian Literature, University of Indonesia.
15 November 2017 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Aprilia Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ari Mochamad: Perubahan Iklim Dapat Dimanfaatkan sebagai Peluang
zoom-in-whitePerbesar
Rabu (15/11), acara Kumparan on Boarding Batch 2 menghadirkan pembicara dari petinggi Coca Cola, yaitu Andrew Hallatu. Selain itu, hadir pula CCA Gov. Adviser at DAI/APIK USAID, Ari Mochamad. Dalam talkshow yang menghadirkan orang-orang hebat tersebut, dibahas mengenai krisis air karena adanya perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Selama ini, isu mengenai lingkungan hanya manis terdengar saat kampanye saja. Para kandidat sibuk menggembar-gemborkan cara menyelamatkan lingkungan dari perubahan iklim. Namun pada kenyataannya, tidak semua kandidat terpilih benar-benar merealisasikan janji manis itu.
Adanya perubahan iklim menjadi satu masalah serius yang perlu diperhatikan dalam masa pembangunan di Indonesia. Banyak ahli lingkungan yang menyarankan pada pemerintah Indonesia untuk memikirkan pembangunan dengan mempertimbangkan penanganan perubahan iklim. Salah satu masalah dalam perubahan iklim adalah banjir. Banjir terjadi biasanya terjadi karena 2 hal; ketika banjir, masyarakat akan berteriak menyalahkan pemerintah, namun jika sedang kering, mereka seenaknya membuang sampah tidak pada tempatnya. Jika kita lihat, hal tersebut sebenarnya merupakan kesalahan masyarakat itu sendiri yang tidak menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya perubahan iklim, perubahan manusia juga dikhawatirkan akan melambat. Terlambat karena ulah manusia sendiri, seperti yang sudah dijabarkan di atas. Selain itu, adanya fenomena perubahan iklim juga menjadi salah satu faktornya. Fenomena iklim yang terjadi yaitu global warming, efek rumah kaca, dan efek lainnya.
Akibat perubahan iklim tersebut, terjadi kenaikan suhu sekitar 2 derajat celcius yang memberikan efek luar biasa untuk dunia. Faktanya, tahun 2017 hal tersebut sudah pernah dikur.
Berdasarkan data BNPD, sekitar 97% bencana di Indonesia terkait faktor iklim. Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam bencana longsor dan peringkat keenam dalam bencana banjir. Hal tersebut menjadikan Indonesia kebih terpacu lagi untuk memperbaiki diri.
Diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 54% orang tinggal di perkotaan. Sekitar 15% lahan kosong akan dibangun kos-kosan, warung, atau tempat lain yang bermanfaat dan menghasilkan uang. Hal tersebutlah yang menyebabkan Indonesia menghadapi masalah baru mengenai perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ekonomi akan berjalan dengan baik jika kebijakan lingkungan diseimbangkan. Selain itu, perlu juga untuk menyesuaikan dengan faktor sosial.
Suatu kebijakan selain bisa mempengaruhi ekonomi, harus bisa juga diterima di sosial dan teknologi. Semuanya bisa dimanfaatkan.
Perubahan iklim yang benar-benar terjadi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena kita dapat menjadikannya sebagai peluang. Peluang untuk membuat suatu pembangunan yang baik. Pemabangunan itu bisa dalam bidang teknologi ramah lingkungan, seperti yang dilakukan oleh Amerika. Kita bisa membuat rumah ramah lingkungan, rumah pohon, bersepeda, penanaman pohon, dan hal-hal lain yang lebih mengedepankan lingkungan.
Ari Mochamad menyebutkan sekitar 50% ke atas, dunia akan melihat perubahan iklim bisa berpengaruh pada dunia.
ADVERTISEMENT