Konten dari Pengguna

Sebuah pertanda akan datangnya kematian

21 Agustus 2018 20:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Mahardhini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebuah pertanda akan datangnya kematian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: pixabay.com
Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kita hanya bisa menunggu kapan waktu untuk kembali kepada sang pencipta, tidak tahu dalam keadaan bagaimana dan dimana waktu ajal akan menjemput kita, semua itu merupakan rahasia Illahi yang tidak pernah di ketahui oleh manusia. Namun pertanda akan datangnya kematian, biasanya akan muncul kepada seseorang yang akan meninggal. Tapi pertanda tersebut tidak jelas secara pasti karena fenomena yang akan di hadapi setiap orang akan berbeda- beda.
ADVERTISEMENT
Pertanda akan datangnya kematian yang umumnya sering terjadi biasanya dapat di ketahui dari udara nafas yang di hembuskan, udara tersebut akan terasa dingin dan bisa di rasakan dengan menggunakan telapak tangan, selain itu hidung menjadi miring, warna tinja semakin memutih, dan yang sering saya jumpai dimana orang tersebut berhalusinasi, kebingungan, dan gelisah. Saya sediri pun pernah melihat fenomena tersebut ketika melihat salah satu anggota keluarga saya sebelum beliau meninggal, dimana beliau berbicara ngelantur dengan sering berkata “rumah saya bukan disini, saya mau pulang”. Saya bingung padahal beliau sedang ada di rumahnya, lalu beliau menanyakan memanggil- manggil nama keluarga dan kerabat- kerabat yang sudah meninggal, dan dalam seharian beliau tidak dapat tidur beliau terus saja gelisah hingga hari dimana beliau tiada. Pertanda lainnya saya melihat wajah beliau begitu pucat dengan tatapan yang kosong seperti tidak ada lagi cahaya di matanya, ketika saya menyentuh kaki dan tangannya begitu dingin, dengan kondisi tubuh yang semakin melemah.
ADVERTISEMENT
Sebuah pertanda akan datangnya kematian (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: pixabay.com
Hal yang saya lakukan pada saat itu mengingatkannya kepada sang Pencipta, yaitu Allah. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi setelah kematian, apa yang akan kita temui. Jelas bahkan sampai saat ini belum ada satu orang pun yang dapat menceritakannya kehidupan setelah kematian. Bahkan tidak ada yang tahu juga kapan kematian itu datang kepada kita. Tapi bukankah kita bisa menyadari bahwa hal yang paling dekat dengan kita ialah ajal. Bilamana pepatah berkata untuk manaruh mimpi tepat lima cm di depan mata, maka alangkah lebih baiknya menaruh ajal kematian tepat lima cm di depan mata.