Silahturahmi Masyarakat Indonesia di Belanda Selatan pada Masa New Normal

Belantara Kata
Perawat, relawan perawat, Ibu rumah tangga, relawan.
Konten dari Pengguna
2 November 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Belantara Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi talk show bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda H.E. Mayerfas.
zoom-in-whitePerbesar
Sesi talk show bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda H.E. Mayerfas.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabtu 30 Oktober 2021 bertempat di Eindhoven, lebih dari 300 diaspora Indonesia yang berasal dari seluruh penjuru Belanda Selatan rela berhujan-hujan turut memeriahkan acara yang berlangsung dari siang hari pukul 13.00 CET (Central European Time) hingga pukul 18.00 CET. Berbagai macam sesi dengan fokus yang berbeda-beda:dilaksanakan dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara yang diselenggrakan oleh Kedutaaan Besar Republik Indonesia Den Haag bekerjasama dengan Vereeniging BERGERAK (Banteng Nederland Bekerja untuk Rakyat) menyelenggarakan Silaturahmi Diaspora Indonesia wilayah Belanda Selatan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda H.E. Mayerfas. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga menyediakan forum konsultasi dan pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran oleh staf KBRI.
Foto bersama penyelenggara
Pada kesempatan ini, Duta Besar H.E. Mayerfas, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa KBRI adalah perwakilan pemerintah Indonesia di Belanda. Oleh karena itu, beliau mengingatkan bahwa KBRI membuka pintu selebar-lebarnya untuk warga Indonesia dan menjadi pelayan yang baik untuk semua anggota masyarakat Indonesia di Belanda. Beliau juga memperkenalkan jajaran KBRI yang hadir dan tugas pokok dan fungsi yang mereka emban, serta nomor kontak untuk pelayanan publik.
Duta Besar H.E. Mayerfas memberikan kata sambutan.
Dalam sesi talk show berbagai isu dan keluh kesah warga yang hadir disampaikan kepada Duta Besar H.E. Mayerfas, terutama terkait hukum waris di Indonesia yang belum mempertimbangkan perubahan status warga dari WNI menjadi WNA dan kewarganegaraan ganda untuk anak dari perkawinan campur.
ADVERTISEMENT
Panitia juga menyelenggarakan workshop khusus dengan tema wayang yang difasilitasi oleh Cultuurtuin. Tema wayang sengaja dihadirkan untuk memberikan wawasan mengenai kebudayaan Indonesia kepada anak-anak yang turut serta orang tuanya diacara tersebut yang pada umumnya tidak mereka kenal karena lahir dan besar di Belanda.
Sebagai penyelenggara Vereeniging BERGERAK juga menyuguhkan tarian-tarian tradisional Indonesia maupun modern. Deby Verheilst, Ketua PSI (Peduli Seni Indonesia) mengungkapkan bahwa usaha-usaha pelestarian budaya Indonesia, terutama dalam seni tari harus terus dilakukan.
Penyelenggara juga menyediakan stan pameran untuk Pengusaha Kecil Menengah masyarakat Indonesia di Belanda. Beberapa UMKM yang berpartisipasi dalam acara tersebut antara lain Batik Soires, Stichting PSI, Tropic of Emerald (teh 2Tang) serta warung-warung makanan dan snack khas Indonesia.
Duta besar menghampiri stan pameran
Pada masa new normal Covid 19 melihat antusiasme jumlah pengunjung yang banyak, penyelenggara tetap jalankan acara dengan penegakan protokol kesehatan. Warga yang hadir diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi dan diperiksa suhu badannya sebelum memasuki area acara.
Antusiasme warga yang hadir