Konten dari Pengguna

Manajemen Kinerja Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sektor Publik

Kartika Nuri Sakinatul Alim
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung
23 Oktober 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Nuri Sakinatul Alim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/illustrations/time-management-time-management-2059406/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/illustrations/time-management-time-management-2059406/
ADVERTISEMENT
Manajemen kinerja adalah proses sistematis yang digunakan organisasi untuk menyatukan, mengelola, dan meningkatkan kinerja individu dan tim dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen kinerja memiliki peranan yang sangat penting karena dalam sektor publik, pelayanan kepada masyarakat diberikan secara langsung. Pelayanan publik yang efektif memerlukan pengelolaan sumder daya yang baik, terutama pada sumber daya manusianya, yang merupakan fokus utama dalam manajemen kinerja. Beberapa rangkaian proses dalam manajemen kinerja yaitu perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan peningkatan kinerja pegawai. Tujuan utama manajemen kinerja dalam pelayanan sektor publik adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini, secara keseluruhan kualitas pelayanan publik di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan mulai dari birokrasi yang kompleks, ketimpangan layanan antar daerah hingga masalah korupsi. Pemerintah sudah berupaya untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan, tetapi usaha-usaha tersebut masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Maka dari itu, diperlukan adanya upaya yang lebih untuk meningkatkan kualitas pelayanan sektor publik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut yaitu dengan merancang manajemen kinerja yang efektif, strategis, dan berorientasi pada hasil. Elemen- elemen yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu:
1. Membuat perencanaan kinerja yang jelas dan berorientasi pada hasil; seperti melakukan penerapan tujuan yang jelas dan terukur, menetapkan indikator kinerja utama, mengaitkan tujuan individu dengan visi organisasi agar individu tersebut dapat berkomitmen dengan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala; seperti melakukan pemantauan secara real time, melakukan evaluasi secara berkala, memberikan umpan balik yang konstruktif (bersifat membangun, membina, memperbaiki, dan membantu meningkatkan).
3. Pengembangan kapasitas pegawai; perlu adanya pengembangan kemampuan terhadap kemampuan pegawai untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kapasitas pegawai, diantara melakukan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, melakukan rotasi jabatan, serta pembinaan dan pendampingan.
4. Perlu adanya insentif dan penghargaan bagi pegawai, untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja pegawai. Beberapa hal yang dapat diterapkan, seperti memberikan penghargaan bagi pegawai yang mencapai atau melebihi target kinerja, menerapkan pembayaran sesuai kualitas kerja, dan pemberian penghargaan non finansial.
5. Melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam proses kinerja; hal ini bertujuan agar masyarakat dan pegawai menaruh kepercayaan terhadap proses tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan publikasi hasil kinerja secara berkala, menerapkan pengaduan dan umpan balik, serta akuntabilitas pegawai.
ADVERTISEMENT
6. Penyederhanaan birokrasi dan proses layanan; untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, perlu adanya perampingan birokrasi dan meningkatkan efisiensi. Ini dapat dicapai dengan cara penyederhanaan prosedur administratif, penggunaan teknologi untuk otomasi layanan dan penetapan standar layanan minimal (SPM).
7. Peningkatan pengawasan dan penegakan aturan; tanpa adanya pengawasan yang memadai, kinerja akan sulit dipertahankan ataupun ditingkatkan. Terdapat beberapa solusi yang bisa diterapkan yaitu, melakukan audit kinerja secara rutin, penggunaan teknologi untuk melakukan pengawasan otomatis, menegakkan aturan yang adil dan konsisten.
8. Pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat; manajemen kinerja yang baik adalah manajemen yang dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan masukan dan kebutuhan para pengguna layanan. Langkah yang dapat dilakukan adalah, dengan melibatkan masyarakat dalam evaluasi kinerja dan menyesuaikan layanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau sesuai dengan kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
Dengan menjalankan aspek-aspek manajemen kinerja yang efektif, strategis, dan berorientasi pada hasil, maka dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada sektor publik yang juga lebih efektif dan efisien serta berorientasi pada hasil. Begitupun juga sebaliknya.