news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Meningkatkan Gairah Petani Milenial

Kartika Indah
ASN pada Kementerian Pertanian
Konten dari Pengguna
1 November 2022 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Indah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi petani muda yang sedang melakukan usaha tani. Sumber : PIxabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani muda yang sedang melakukan usaha tani. Sumber : PIxabay.com
ADVERTISEMENT
Sektor pertanian disebut sebagai sektor yang tidak terlalu terdampak saat pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia. Meskipun sektor-sektor industri lain terpukul, sektor pertanian mampu bertahan untuk mencukupi kebutuhan pangan sekitar 275 juta jiwa penduduk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Minat bertani di kalangan usia muda mengalami tren menurun meskipun pada masa pandemi jumlah petani meningkat. Ini terjadi karena adanya disruption dari pandemi, banyak pekerja di bidang industri yang terkena PHK dan pulang kampung untuk berusaha di bidang pertanian. Masalah lain pertanian Indonesia adalah usia petani sekitar 70 persen berusia 45-55 tahun. Artinya untuk saat ini masih dalam fase petani produktif. Tapi untuk 10 tahun mendatang yang berumur 55 tahun keatas produktivitasnya sudah berkurang. Profesi petani dianggap sebagai pekerjaan yang ndeso dan tidak memberikan keuntungan yang banyak, sehingga masa depannya kurang terjamin.
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani muda atau petani milenial agar lebih bergairah dalam berusaha di bidang pertanian. Petani milenial adalah petani yang berusia antara 19 sampai dengan 39 tahun. Konsep milenial merujuk pada usia muda dengan bekal informasi digital yang telah diterima dengan cukup baik di zamannya. Petani milenial saat ini tidak hanya berusaha tani saja tetapi juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung wirausaha taninya.
ADVERTISEMENT
Dalam menarik gairah para petani milenial dalam usahanya, beberapa usaha yang bisa dilakukan oleh pemerintah antara lain memberikan insentif yang menarik kepada para petani milenial diantaranya asuransi pertanian, asuransi kesehatan khusus petani, pemberian subsidi dan bantuan-bantuan lainnya. Dengan mengeluarkan kebijakan yang pro kepada para petani, misalnya bantuan modal keuangan bagi para petani yang baru memulai usahanya karena adanya rasa percaya diri bahwa usahanya bisa berlangsung lama.
Perkembangan teknologi yang makin canggih juga berdampak di bidang pertanian. Proses bertani sudah menggunakan alat-alat yang modern, berteknologi canggih dan berbasis komputerisasi. Kaum muda secara umum menyukai hal-hal yang berkaitan dengan komputerisasi, teknologi internet dan gadget. Pemerintah harus mendukung teknologi yang dihasilkan di bidang pertanian sehingga petani milenial tertarik untuk menekuni usaha pertanian seperti indoor farming atau bertani di dalam rumah, contohnya hidoponik dan aquaponik. Teknis bercocok tanam bisa menggunakan software atau program komputer yang bisa diaplikasi melalui gadget.
ADVERTISEMENT
Selain itu adanya pelatihan di bidang pertanian bagi siswa SMA, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya juga dinilai mampu untuk menarik minat untuk bertani. Dengan pelatihan yang dibuat semenarik mungkin dengan melibatkan teknologi canggih, santai, kerja nyata, aktif dan ada tantangan tersendiri.
Shofyan Adi Purnomo merupakan salah satu contoh petani muda yang berhasil dalam berwirausaha bidang pertanian. Duta petani milenial asal Semarang, sebagai Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda dan pendiri P.O Sayur Organik Merbabu (SOM). Shofyan juga sebagai konsultan pertanian, fasilitator dan asesor pertanian organikdi Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO) Jakarta. P.O SOM yang digagasnya sudah berhasil memasarkan 50 jenis sayuran organik ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Kalimantan bahkan sudah sampai Singapura.
ADVERTISEMENT
Sekarang saatnya petani milenial menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Dengan menggerakkan petani milenial merupakan pilihan yang tepat untuk regenerasi petani dan juga meningkatkan produktivitas pertanian.