Konten dari Pengguna

Catatan kecil dari GEMASTIK 11 – 2018 – ITS – 1-3 November 2018

7 November 2018 19:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karyana Hutomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
GEMASTIK – Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, merupakan program Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan TIK dan pemanfaatannya di Indonesia. Pada Tahun ini, GEMASTIK digelar untuk ke – 11 kalinya dengan tema “Inovasi TIK untuk Kedaulatan Bangsa” 1-3 November 2018 di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
ADVERTISEMENT
Puji syukur saya dapat berperan sebagai juri dalam kompetisi ini dalam pengembangan Startup di Indonesia. Dan dalam kesempatan kali ini saya ucapkan selamat atas kerja keras panitia sehingga kompetisi GEMASTIK ke 11 ini di kampus ITS ini dapat berlangsung dengan lancar. Ada beberapa catatan yang ingin saya bagikan dengan para peserta dan dosen pendamping bagi Universitas di Indonesia.
Kiranya penting menurut saya untuk menyatukan persepsi atas peran kompetisi di Indonesia apalagi dalam skala nasional, yang mana menjadi barometer kualitas dari pemenang dan juga tujuan kompetisi itu sendiri untuk disosialisasikan secara konsisten dan berkelanjutan. Positioning yang perlu ditanamkan kepada mahasiswa dalam mengikuti kompetisi khususnya dalam kategori bisnis TIK seharusnya ini adalah bagian dari proses pembelajaran, yang mana di dalam proses penjurian, kami menggali pengalaman proses observasi dari para mahasiswa yang sudah mencoba hal tersebut dan sejauh mana proses mengenal serta berorientasi dengan stakeholdernya dan benar – benar mahami masalah yang dihadapi oleh masing – masing stakeholder. Proses observasi mendalam tentunya memprioritaskan menggali problem bisnis di industri tersebut serta pain, gain dan jobs done dari prioritas target customernya. Dalam proses observasi itulah pemahaman proses design thinking untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam menemukan business model baru yang menjadi prasayarat bagi para startup. Dengan adanya konsep bisnis baru tersebut yang divalidasi kepada stakeholder khususnya pada target pasar. Saya yakin, proses tidak akan mengkhianati dari hasil, jadi dengan mengevaluasi proses dan secara konsisten dan continue melakukan perbaikan yang mana ini adalah filosofi mendasar dari metodologi lean startup (build – measure – learn) menjadi proses yang sangat tepat untuk dialami oleh mahasiswa, khususnya yang ingin memulai usaha.
ADVERTISEMENT
Sungguh sangat mengharukan melihat perjuangan dari para pengusaha – pengusaha yang sukses jika mereka menceritakan pengalamannya dalam berjuang dalam mendirikan perusahaannya. Tentunya harapan pengusaha yang dihasilkan dari lingkungan perguruan tinggi mempunyai kualitas yang berbeda dengan pengusaha konvensional dari proses pemikiran dengan latar belakang keilmuannya yang dipelajari dan pengalaman yang di jalani.
Terlepas dengan berbagai tantangan yang dihadapi dari masing – masing internal univeristas dalam pengembangan entrepreneurship dan incubator, tentunya kita berharap baik kuantitas dan kualitas dari mahasiswa yang tercermin dalam kompetisi dalam skala nasional selalu berkembang. Apa yang saya lihat dalam 3 tahun mengikuti kompetisi GEMASTIK sebagai juri di kategori Bisnis TIK sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah bersama bagaimana proses pendampingan kepada mahasiswa dalam mendevelop ide yang berdasarkan kebutuhan pasar yang mana artinya adalah mendorong mahasiswa untuk “berani” berkomunikasi dengan para stakeholder dari industri yang ingin diterjuni dan para dosen serta pengelola management universitas dapat menjembatani mahasiswa untuk memvalidasi business proses yang ada saat ini. Mengacu kepada pemahaman proses “customer discovery - customer validation – customer creation dan company building” yang dikembangkan dari Steve blank dapat diterapkan di lingkungan akademis.
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan tema topik GEMASTIK ke 11 thn 2018 ini adalah Inovasi TIK untuk berkedaulatan bangsa, tentunya kami para juri memilah dari ide dari proposal para peserta yang masih mengangkat masalah masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia seperti industri pertanian, peternakan, distribusi, kesehatan, dan beberapa masalah yang tergabung dalam 16 masalah SDG (Sustainable Development Goals) yang masih banyak tantangannya sehubungan dengan kedaulatan ekonomi bagi Indonesia. Sebagaimana kita tahu banyak investor yang ingin merebut pasar tersebut di Indonesia. Untuk itu proses ideation tersebut pun harus dilakukan dengan “cepat” dengan metodologi SPRINT dari Jake Knapp – Google Ventures yaitu proses 5 hari dalam menjawab pertanyaan yang krusial melalui prototyping dan testing ide dengan customer. Latar belakang Google menjalankan metode ini karena menyadari untuk proses prototyping bagi startup umumnya hanya dilakukan sekali saja atas observasi kebutuhan customer sehingga resiko kegagalan menjadi tinggi. Dengan menjalankan proses sprint berkali kali ini akan mendapatkan inovasi atas terobosan yang lebih cepat dalam membentuk binis model baru sehingga sustainability perusahaan startup dapat bersaing dengan startup yang sudah ada di pasaran atau corporate.
ADVERTISEMENT
Proses pembelajaran untuk para dosen pembimbing khususnya yang membimbing bisnis TIK dari mahasiswa kiranya dapat belajar bersama dari kasus – kasus failure startup yang sudah melakukan usahanya baik dalam negeri maupun luar negeri. Kiranya dosen dapat menanamkan budaya pembelajaran belajar dari kegagalan. Berdasarkan data riset bahwa 90% bisnis yang dilakukan dalam 3 tahun pertama mengalami kegagalan. Dan proses ideation dalam mencari essential problem dari industri merupakan tantangan tersendiri karena selain problem bisnis tersebut apakah masih relevan untuk di eksplorasi atau sudah bergerak kepada kebutuhan industrinya bergeser. Sebagai contoh, ecommerce seperti tokopedia atau bukalapak saat ini banyak mengundang para penjual produk yang mana baik itu toko atau agen yang berjualan konvensional beralih ke online karena biaya untuk distribusi membuka jalur distribusi konvensional yang mahal (sewa tempat / sewa lokasi toko). Jadi pendorong usaha startup ada driver yang mendorong suatu industri tersebut terdisrupsi. Untuk itu kiranya persiapan mental bagi para mahasiswa dalam mengobservasi itu penting dalam memahami positioning dalam mengikuti kompetisi tersebut karena mengkuti kompetisi bukan masalah menang atau kalah. Benefitnya yang utama dalam mengikuti kompetisi jika menang adalah akan terekspose di media. Dan setelah menang tersebut sebenarnya mahasiswa harus lebih cepat dalam proses memvalidasi bisnisnya untuk bergerak menjadi posisi business model yg sdh “paling fit” di customer creation. Karena dengan terekspose startup tersebut maka akan menjadi sorotan bagi competitor baru yang mempelajari konsep bisnis di industri yang sama untuk ditiru.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, saya ucapkan selamat kepada para pemenang serta para finalis maupun peserta yang tereliminir yang sudah mencoba ikut dalam kompetisi. Anda sudah menjadi pemenang apabila anda menjalankan proses tersebut dengan jujur karena hasil dari usaha proses tersebut merupakan cerminan dari kebutuhan pasar serta industri itu sendiri. Terobosan – terobosan atas ide dan bisnis model baru sangat dibutuhkan oleh bangsa kita. Jalani, pantang mundur karena hanya kita yang dapat merubah nasib bangsa kita sendiri.
Merdeka !! – #menyambutharipahlawan
Karyana Hutomo
Entrepreneurship, Incubator & Accelerator enthusiast
Binus University