Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ikigai: Kunci Kebahagiaan Hidup Orang Jepang
18 September 2022 13:42 WIB
Tulisan dari Kasiyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah negara yang tersohor dengan budaya kerjanya yang sangat tinggi. Awal hari saat menuju ke tempat bekerja, orang Jepang selalu dihadapkan dengan kondisi yang harus berdesak-desakan di dalam kereta. Begitupun dengan akhir hari mereka, kereta di malam hari selalu diidentikan dengan kaum-kaum berjas. Tidak berhenti disitu, beratnya sistem persaingan kerja di Jepang membuat para pekerja dituntut untuk bekerja lebih dari sistem waktu jam kerja yang ditentukan. Banyak pekerja yang lembur lebih dari 80 jam sebulan yang mengakibatkan stress berlebihan dan berujung pada bunuh diri. Dalam kehidupan tidak akan selamanya lancar dan bahagia. Ada saatnya kita dihadapkan dengan hal-hal yang membuat sedih, menderita, dan berujung dengan hilangnya semangat. Adanya tekanan hidup seperti itu, maka muncul padangan hidup orang Jepang yang memudahkan mereka untuk lebih memaknai arti kehidupan. Ikigai merupakan sebuah konsep hidup orang Jepang agar bisa mencapai kehidupan yang lebih seimbang, bahagia, dan bermakna. Berdasarkan periode sejarah zaman Heian (794-1185) terminologi kata ikigai (生き甲斐) diambil dari filosofi hidup orang Jepang, yaitu iki (生き) yang berarti kehidupan dan gai (甲斐) yang dapat diartikan sebagai nilai atau makna. Dalam bukunya Ken Mogi The Little Book of Ikigai disebutkan bahwa ikigai adalah sebuah konsep mencari makna dalam hidup dengan tujuan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Ikigai pertama kali ditemukan oleh Akihiro Hasegawa yang merupakan seorang psikolog klinis dan professor di Toyo Eiwa University. Pada tahun 2001 ia melakukan sebuah penelitian tentang ikigai. Di dalam penelitiannya ditemukan bahwa orang Jepang percaya dengan mengumpulkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-harinya akan menjadikan hidup lebih bermakna. Ikigai bukanlah sesuatu tindakan yang dipaksa, melainkan dilakukan secara alami dan spontan. Di dalam konsepnya ikigai diartikan sebagai menemukan sesuatu dalam kehidupan yang dapat membangkitkan semangat hidup. Seperti halnya dengan membaca buku di pagi hari, menikmati matahari terbit dengan secangkir kopi, atau hal-hal kecil sederhana lainnya yang bisa memberikan kebahagiaan dan semangat dalam hidup.
Dalam perannya ikigai dapat meringankan gangguan depresi dengan melakukan kegiatan yang menghasilkan kenikmatan. Dalam buku yang berjudul Blue Zones: Lessons on Living Longer from the People Who've Lived the Longest (Zona Biru: Pelajaran untuk Hidup Lebih Panjang dari Orang-orang Tertua) menyebutkan bahwa ikigai adalah salah satu alasan yang dapat menjawab kenapa orang Okinawa memiliki umur yang panjang. Sebagian besar orang Okinawa menganggap bahwa mereka memiliki peran sosial yang penting dalam lingkungannya, seperti halnya dengan menjalani tujuan hidup dengan tetap bermanfaat untuk orang lain.
ADVERTISEMENT
Menurut Hector Gracia dan Francesc Miralles ada empat elemen konsep ikigai orang Jepang.
1. Passion/情熱 (Jounetsu)
What do you love doing? Setiap orang pastinya memiliki suatu kegiatan yang disukai, entah itu hobi atau hal yang diminati. Passion dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang dilakukan dengan semangat dan mengerjakannya tanpa imbalan sekalipun. Misalnya menikmati bermain piano klasik yang belum tentu orang lain suka.
2. Misson/使命 (Shimei)
What does the world need? Jika passion hanya melihat dari dalam diri kita, selanjutnya adalah misson yang dapat dibutuhkan oleh orang lain. Dengan menyatukan visi dan pekerjaan dapat ditemukan apa yang dunia butuhkan. Misalnya kemampuan kita dalam membuat kue coklat, maka dapat memuaskan pelanggan yang penyuka rasa coklat.
ADVERTISEMENT
3. Vocation/天職 (Tenshoku)
What can you be paid for? Ketika seseorang mampu menciptakan suatu karya dan karya tersebut mampu dinikmati oleh orang lain, maka si pencipta karya tersebut akan mendapatkan suatu penghargaan baik berupa materi atau penghormatan. Misalnya, seseorang yang menciptakan lagu dan banyak orang yang menyukai lagu tersebut, maka si pencipta lagu menjadi terkenal.
4. Profession/職業 (Shokugyou)
What are you good at? Apabila kita sudah mengetahui apa yang disukai dan menjadikannya sebagai profesi, maka kita akan tahu kemampuan dalam diri kita. Misalnya gitaris yang berbakat dan dibayar.
Ikigai merupakan konsep hidup orang Jepang yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ikigai dapat menjadikan negara Jepang sebagai negara yang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Menurut Lieberman dalam bukunya, ikigai adalah a reason of living. Hidup dengan memiliki tujuan akan membuat kita lebih bersemangat. Namun, setiap manusia memiliki cara yang berbeda untuk menemukan ikigai dalam dirinya. Pasalnya, untuk menemukan ikigai dalam kehidupan pribadi membutuhkan waktu, usaha, dan refleksi yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
Natasia, Fenda Siregar. 2020. “Konsep Ikigai yang Menginspirasi Masyarakat Jepang Untuk Hidup Sehat Secara Jiwa dan Tubuh”. Skripsi. Jakarta. Fakultas Sastra: Universitas Darma Persada.