Konten dari Pengguna

Dibalik Tembok Pesantren Sahid, Terukir Kebersamaan yang Menginspirasi

Luthfiyatul Muniroh
Bibliophile - Berbagi Kisah Lewat Tulisan
13 Oktober 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luthfiyatul Muniroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto kebersamaan di Pesantren (sumber: Luthfiyatul Muniroh)
zoom-in-whitePerbesar
Foto kebersamaan di Pesantren (sumber: Luthfiyatul Muniroh)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah keramaian kota tepatnya di pedesaan yang tenang, berdiri megah Pondok Pesantren Modern Sahid. Sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi cerdas, namun juga mencetak generasi unggul, berbudaya dan islami. Dibalik tembok besar yang menghalangi mereka untuk melihat dunia luar, namun terciptalah nilai- nilai luhur kebersamaan. Dibalik tembok besar pula, terukir kisah inspiratif tentang bagaimana para santri belajar hidup berdampingan, membangun ikatan persaudaraan kuat antar teman yang berbeda daerah. Kebersamaan di Pondok Pesantren Sahid terwujud berbagai kegiatan sehari- hari. Mulai dari bangun pagi untuk menunaikan sholat tahajud dan shubuh bersama di Masjid Sadaniyah Al- Munawarah, belajar bahasa arab dan inggris bersama sebelum berangkat sekolah, belajar bersama di kelas dan membersihkan lingkungan asrama. Semangat gotong royong ini menjadi ciri khas pondok pesantren. Seluruh kegiatan di Pesantren, mengajarkan santri untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelaikan tugas baik di lingkungan asrama maupun di lingkungan sekolah. Serta, mengajarkan santri untuk melatih kepekaan terhadap teman maupun lingkungan. Setiap pagi sebelum shubuh, suasana di Pondok Pesantren Modern Sahid dipenuhi dengan lantunan ayat suci Al- Quran oleh santri dari Masjid Sadaniyyah Al- Munawarah. Seluruh santri sholat tahajud dan shubuh berjamaah penuh khidmat dilanjutkan kegiatan mengaji bersama. “Di Pondok ini, kami belajar untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Kebersamaan ketika beribadah memuat kami terasa semakin dekat kepada Allah SWT dan satu sama lain.” Tutur Sabrina Syifa Ramadhani, salah satu santri putri senior.
foto apel pagi sebelum berangkat ke sekolah (sumber: Luthfiyatul Muniroh)
Selain kegiatan beribadah pagi, salah satu kegiatan yang menumbuhkan kebersamaan adalah program apel pagi. Melalui program ini, seluruh santri belajar bahasa Arab. Para pengajar memberikan beberapa kosakata bahasa Arab dan ditulis oleh santri. Kegiatan apel pagi pemberian kosa kata ini, tidak hanya sekedar pembelajara teori, tetapi dipraktekan juga dalam kehidupan sehari- hari. Karena, kegiatan tersebut sangat penting untuk membuka peluang santri di masa depan. Pondok Pesantren Modern Sahid juga memiliki tradisi unik yang memperkuat tali kebersamaan, yaitu ‘Halaqah dan Dirasah Islamiyah’ di malam hari. Seluruh santri berkumpul di serambi kanan dan di kelas untuk membaca Al- Quran bersama, mendalami ilmu agama, dan saling memotivasi untuk terus belajar dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Di Pondok Pesantren Modern Sahid, kebersamaan bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebuah budaya yang tertanam dalam setiap aktivitas. “Disini kami belajar banyak hal, seperti sikap menghargai, memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Kami merasa seperti ikatan keluarga besar, apabila salah satu teman kami sedih, maka akan merasakan sedih juga.” Ungkap Sabrina Syifa Ramadhani. Dibalik belajar pengetahuan agama dan pengetahuan umum, para santri Pondok Pesantren Modern Sahid diajarkan tentang kedisiplinan. Dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali semua diatur oleh 'Perdupsan' atau Peraturan Kehidupan Santri. “Kami membentuk kebiasaan kegiatan santri untuk menciptakan kebersamaan serta menciptakan kesadaran santri tentang pentingnya waktu.” Ujar ustadzah Alsabila Nurazmie, S.Pd. selaku Wakil Kepala bidang pengasuhan putri tingkat Madrasah Aliyah.
ADVERTISEMENT
Luthfiyatul Muniroh, KontributoKontributor