Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
3 Cara Membersihkan Pusar yang Aman untuk Orang Dewasa dan Bayi
16 Agustus 2022 20:44 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pusar adalah bagian tubuh yang sering tidak diperhatikan kebersihannya. Padahal tanpa disadari, ada beberapa kondisi yang sering menyebabkan infeksi di pusar karena tidak dibersihkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ada berbagai cara membersihkan pusar yang bisa diterapkan. Dengan begitu, kegunaan pusar dapat lebih maksimal, yakni untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit-penyakit ringan.
Lebih lanjut, ada berbagai macam kegunaan dari pusar yang sering tidak disadari. Menyadur dari laman Health How Stuff dan The Healthy, berikut beberapa kegunaan dari pusar, di antaranya:
Cara Membersihkan Pusar yang Aman
Pusar adalah area tubuh yang jarang terpapar sinar UV, sabun, atau sekresi tubuh. Oleh karena itu, pusar menjadi area tubuh yang sering terkontaminasi bakteri dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bahkan menyadur UPMC HealthBeat, rata-rata pusar manusia dihinggapi lebih dari 67 jenis bakteri.
ADVERTISEMENT
Apabila tidak bisa dibersihkan dengan rutin, pusar bisa mengalami iritasi, reaksi alergi, hingga infeksi yang bisa mengalami berbagai macam gangguan kesehatan. Sebagai informasi, pusar yang dimiliki oleh seseorang terdiri dari dua, yakni outie dan innies.
Secara sederhana, pusar outie menunjukkan pusar yang menonjol keluar. Sementara itu, pusar innies menunjukkan pusar yang masuk ke dalam. Walau memiliki bentuk yang berbeda, cara membersihkan kedua pusar ini cukup sama dan tidak perlu langkah-langkah yang sulit.
Lantas, apa saja cara membersihkan pusar yang aman? Menyadur dari Wound Care Society, berikut informasinya.
1. Membersihkan pusar dengan bahan alami
Pusar bisa dapat dibersihkan dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti yogurt, cuka apel, teh hitam, dan bawang, dan lain sebagainya.
Bahan-bahan alami ini mudah untuk ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan penggunaannya pun cukup mudah. Sebagai contoh, simak penjelasan di bawah ini.
ADVERTISEMENT
2. Membersihkannya saat mandi
Selain memanfaatkan bahan-bahan alami, membersihkan pusar juga bisa dilakukan ketika mandi. Sebagaimana yang diketahui, mandi merupakan kegiatan yang memang dilakukan untuk membersihkan diri dari kotoran dan bakteri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, jangan lupa juga untuk membersihkan pusar ketika mandi. Supaya lebih jelas, berikut beberapa cara membersihkan pusar yang tepat saat mandi, seperti yang dikutip dari laman Healthline, di antaranya:
3. Menggunakan scrub
Scrubbing adalah proses menggosok kulit dengan butiran halus scrub yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati. Penggunaan scrub ini bisa dimanfaatkan untuk membersihkan pusar.
Caranya pun cukup mudah, yakni dengan menggosok pusar secara perlahan dengan menggunakan lulur. Pastikan bahwa pengguna menggosoknya dengan lembut.
Cara Membersihkan Pusar Bayi
Pusar pada bayi sudah ada sejak dirinya di dalam rahim. Pada saat itu, tali pusat menempel pada pusar di perut bayi yang dimanfaatkan untuk mengirimkan oksigen, nutrisi, dan kotoran.
ADVERTISEMENT
Setelah lahir, bayi akan bernapas, makan, dan membuang kotorannya sendiri, sehingga tali pusat akan diputus. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan pusar pada bayi agar tidak terjadi infeksi.
Sebagai informasi, apabila tali pusat tidak terlepas dalam waktu tiga minggu setelah bayi lahir. Apabila tidak terlepas, hal ini bisa menyebabkan infeksi bakteri di tali pusat bayi atau omfalitis. Omfalitis ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan khusus oleh dokter.
Lebih lanjut, berikut beberapa gejala ketika kondisi tali pusat bayi mengalami infeksi, seperti yang dikutip dari laman WebMD, di antaranya
Dalam jurnal Umbilical Cord Care in the Newborn Infant yang diterbitkan langsung American Academy of Pediatrics, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan pusar bayi , di antaranya:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)