Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
3 Cara Mengatasi Dehidrasi Selain Mengonsumsi Air Putih, Apa Saja?
13 Desember 2022 11:33 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan maksimal dan berpotensi menyebabkan munculnya masalah kesehatan. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan, mulai dari mengonsumsi sayur dan buah yang kaya akan air hingga mengurangi asupan kafein. Untuk bayi yang mengalami dehidrasi, disarankan untuk memberikan ASI secara rutin. Supaya lebih jelas, simak informasi tentang cara mengatasi dehidrasi pada artikel di bawah ini.
Apa yang Menyebab Dehidrasi?
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh. Cairan pada tubuh dapat berkurang ketika sedang bernapas, berkeringat, hingga saat mengeluarkan urine dan kotoran. Jika tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup, tubuh akan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi sendiri lebih berisiko dialami oleh kelompok individu tertentu, mulai dari bayi, individu lanjut usia, individu dengan penyakit jangka panjang, hingga atlet olahraga. Lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab dehidrasi yang perlu diwaspadai, seperti yang sudah dijelaskan dalam laman Medical News Today.
ADVERTISEMENT
1. Diabetes
Penyebab dehidrasi yang pertama adalah diabetes. Penyakit diabetes adalah kondisi ketika glukosa atau gula darah menumpuk di dalam darah. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah dehidrasi.
Sebab, untuk menyaring dan menyerap kadar glukosa yang berlebih, ginjal dapat bekerja dengan keras sampai akhirnya tidak sanggup bekerja dengan optimal. Akibatnya, glukosa ikut keluar melalui urine dan menarik cairan dari bagian tubuh lainnya.
2. Diet rendah karbohidrat
Menyadur Journal of Applied Physiology, karbohidrat berpotensi menjadi penyebab terhambatnya penyerapan cairan dari saluran pencernaan menuju pembuluh darah. Ketika menjalani diet rendah karbohidrat, menyebabkan tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai.
Kurangnya asupan karbohidrat dapat membuat cairan lebih cepat mengalir menuju ke pembuluh darah yang mengarah ke ginjal. Akibatnya, cairan akan dibuang bersamaan dengan zat sisa lainnya sebelum diserap sepenuhnya oleh tubuh. Tidak heran, berat badan dapat turun secara signifikan setelah menjalani diet rendah karbo.
ADVERTISEMENT
3. Muntah terus-menerus
Penyebab dehidrasi yang lainnya adalah muntah yang terjadi terus-menerus. Ketika muntah, tubuh kehilangan banyak cairan. Tidak hanya kehilangan cairan tubuh, muntah berpotensi menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk mengontrol organ, otot, dan kimia tubuh.
Menurut laman Healthline, muntah bukan termasuk ke dalam suatu penyakit, melainkan reaksi tubuh atau gejala yang menandakan adanya suatu gangguan kesehatan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang menyebabkan muntah, di antaranya infeksi lambung, keracunan makanan, hingga penyakit tukak lambung.
Cara Mengatasi Dehidrasi
Kondisi dehidrasi ini harus diatasi secepat mungkin. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan munculnya komplikasi lain, seperti permasalahan pada ginjal hingga infeksi pada saluran kemih. Lantas, bagaimana cara mengatasi dehidrasi? Menyadur laman Cleveland Clinic, berikut informasi lebih lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Mengonsumsi sayur dan buah yang kaya air
Cara mengatasi dehidrasi yang pertama adalah mengonsumsi sayuran dan buah yang kaya akan air. Selain mengatasi dehidrasi, sayur dan buah yang kaya air juga membantu menambah asupan kalori. Dengan begitu, tubuh bisa mendapatkan energi dan terhindar dari kelelahan serta dehidrasi.
Berikut beberapa sayuran dan buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi, mulai dari timun, seledri, semangka, stroberi, kembang kol, melon, hingga selada.
2. Minum oralit
Oralit adalah obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare. Sebagai informasi, ketika tubuh mengalami dehidrasi, tubuh akan kehilangan banyak mineral elektrolit, seperti natrium, kalsium, kalium, klor, fosfat, dan magnesium.
Untuk mengobati kondisi ini, Current Gastroenterology Reports menyebutkan bahwa oralit terbukti dapat membantu kadar glukosa tubuh untuk menyerap natrium dan cairan di usus kecil.
ADVERTISEMENT
3. Mengonsumsi jus buah kaya air
Selain mengonsumsi air putih, cara mengatasi dehidrasi yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi jus buah yang kaya air. Berikut beberapa jenis buah kaya air yang cocok untuk dijadikan sebagai jus, seperti jeruk, nanas, apel, anggur, hingga pir.
Berapa Lama Dehidrasi Bisa Hilang?
Waktu penyembuhan dehidrasi sebetulnya tergantung dari penyebab yang dialami. Apabila penyebab dehidrasi tersebut menimbulkan gejala yang cukup berat, pengidap dehidrasi membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun, pada umumnya, dehidrasi yang dialami dapat hilang dalam kurun waktu satu hingga dua hari saja.
Kendati demikian, pengobatan dehidrasi harus tetap berlangsung hingga beberapa minggu ke depan. Sebab, dokter akan memantau suhu, volume urine, dan elektrolit, untuk menghindari kambuhnya dehidrasi. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang membuat tubuh kembali sehat.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)