3 Jenis Salep Jamur Kulit Berdasarkan Golongan dan Manfaatnya

Konten Media Partner
3 Agustus 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada berbagai macam jenis obat jamur kulit untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ada berbagai macam jenis obat jamur kulit untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Salep jamur kulit adalah pilihan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada permukaan kulit. Selain mengatasi infeksi, salep jamur kulit juga bisa menghentikan pertumbuhan jamur di kulit, sehingga tidak memperparah infeksi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, jamur dapat hidup dan berkembang dengan cepat di berbagai tempat yang lembab, termasuk kulit yang berkeringat.
Apabila dibiarkan, jamur akan berkembang biak di kulit dan menyebabkan infeksi.
Contoh penyakit kulit akibat infeksi jamur adalah kurap, panu, kandidiasis, dan lain-lain. Untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, diperlukan obat antijamur, seperti salep jamur kulit.
Ada beberapa jenis salep jamur yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur kulit. Berikut beberapa pilihan salep untuk atasi jamur pada kulit.

Salep Jamur Kulit

Dikutip dari jurnal Antifungal Drugs karya Jiří Houšť, dkk, berikut adalah pilihan salep jamur kulit berdasarkan golongan obatnya.

1. Salep Antijamur Golongan Poliena

Poliena adalah golongan obat antijamur yang bekerja dengan cara mengubah sel-sel jamur menjadi rapuh, sehingga mudah dihancurkan. Contoh obat yang tergolong poliena adalah nistatin dan amfoterisin B.
ADVERTISEMENT
Nistatin adalah antijamur yang tersedia dalam bentuk oral dan topikal (pemakaian luar) yang bisa mengobati infeksi jamur Candida yang melibatkan mulut atau kulit. Amfoterisin B merupakan antijamur yang bisa mengobati infeksi akibat jamur Aspergillosis invasif, Blastomycosis, Candidiasis, Coccidioidomycosis, Cryptococcal meningitis, Cryptococcus, Histoplasmosis, Mucormycosis, Sporotrichosis, dan lain-lain.

2. Salep Antijamur Golongan Azol

Ilustrasi seseorang menggunakan salep jamur kulit. Foto: Unsplash.com
Azol merupakan jenis antijamur yang terdiri dari dua subgolongan, yakni imidazol dan triazol. Cara kerja obat-obat golongan azol adalah melemahkan struktur dan fungsi membran sel jamur melalui mekanisme blokade sintesis ergosterol.
Contoh obat golongan azol yang bisa digunakan melalui pemakaian luar atau bentuk salep adalah:
ADVERTISEMENT

3. Salep Antijamur Golongan Allylamines

Allylamines adalah golongan antijamur yang bekerja dengan cara menghambat produksi membran sel jamur. Salah satu contoh salep yang tergolong Allylamines adalah terbinafine yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.
Terbinafine adalah obat yang bekerja untuk membantu meringankan luka bakar, gatal, kulit bersisik, dan kulit pecah-pecah yang diakibatkan oleh infeksi jamur tersebut.
Itulah jenis salep jamur kulit yang diklasifikasikan berdasarkan golongannya. Mengutip dari laman situs National Health Service United Kingdom, jenis obat salep jamur kulit yang biasa digunakan adalah clotrimazole, miconazole, ketoconazole, dan nistatin. Beberapa obat jamur tersebut sebagian besar sudah dijual secara besar.
Sebelum menggunakan obat jamur, baik salep maupun oral, sebaiknya konsultasikan dengan apoteker atau dokter terkait kondisi alergi, kemungkinan efek samping penggunaan obat, dan kondisi kesehatan pasien. Adapun efek samping yang timbul akibat penggunaan salep antijamur bisa berupa rasa panas terbakar di kulit, ruam kemerahan, gatal-gatal, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsultasi dengan dokter ataupun apoteker juga diperlukan untuk mengetahui jenis obat yang tepat dan cara penggunaannya. Sebab, hal tersebut tergantung pada kondisi kesehatan serta tingkat keparahan infeksi yang diderita oleh pasien.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)