3 Obat Anti Depresi untuk Bantu Atasi Gejala

Konten Media Partner
23 September 2022 19:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja obat antidepresan dan efek sampingnya? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja obat antidepresan dan efek sampingnya? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam. Kondisi ini berpotensi membuat pengidapnya kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Untuk mengatasinya, ada beberapa obat anti depresi yang dapat dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, depresi yang tidak diatasi dengan baik bisa berpotensi menyebabkan munculnya kesehatan mental yang lainnya. Depresi juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kelebihan berat badan, penyakit jantung, hingga penyakit fisik lainnya.

Obat Anti Depresi

Depresi jangan sampai disepelekan begitu saja. Menurut Sydney & South Western Sydney LHD Mental Health Service, depresi berkaitan erat dengan penyakit kronis lainnya. Untuk menghindari berbagai penyakit tersebut, pengidap depresi perlu mengonsumsi beberapa obat-obat antidepresan.
Nantinya, antidepresan bekerja dengan menyeimbangkan zat kimia yang ada di dalam otak (neurotransmitter). Tidak hanya itu, obat ini juga membantu meningkatkan mood, membantu tidur menjadi lebih baik, serta meningkatkan nafsu makan, dan konsentrasi.
Lantas, apa saja obat antidepresan yang dapat dikonsumsi oleh pengidap depresi? Menyadur dari berbagai sumber, berikut informasinya.
Obat-obat antidepresan. Foto: Unsplash

1. Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)

ADVERTISEMENT
Monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) termasuk antidepresan yang bekerja dengan menghambat enzim monoamine oxidase yang dapat menghancurkan serotonin, epinefrin, dan dopamin. Ketiga senyawa kimia tersebut bertanggung jawab untuk menimbulkan perasaan bahagia.
Biasanya, MAOIs ini akan diresepkan oleh psikiater apabila obat antidepresan yang lainnya tidak memberikan perbaikan gejala. Namun, perlu diketahui bahwa obat ini memberikan beberapa efek samping yang akan dirasakan oleh para pengidapnya, yaitu:

2. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRIs)

Obat antidepresan yang selanjutnya adalah SSRIs atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitor. Menyadur laman Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, SSRIs digunakan untuk mengobati depresi pada level sedang hingga berat.
ADVERTISEMENT
Cara kerja SSRIs ialah memblokir serotonin agar tidak diserap kembali oleh sel saraf. Dengan begitu, terjadi peningkatan konsentrasi serotonin yang menyebabkan mood serta minat dari pengidap depresi kembali lagi. Berikut efek samping dari obat SSRIs:

3. Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs)

Tidak hanya SSRIs, ada juga obat antidepresan lainnya, yakni SNRIs. Dikutip dari Mayo Clinic, SNRIs bekerja dengan menghambat serotonin dan norepinephrine agar tidak diserap kembali oleh sel saraf.
Senyawa norepinephrine terlibat langsung dalam sistem saraf otak yang memicu respons rasa ketertarikan terhadap rangsangan dari luar, sehingga pengidapnya akan termotivasi untuk melakukan sesuatu. Banyak yang berpendapat bahwa SNRIs lebih efektif dibandingkan dengan SSRIs.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa efek samping yang dirasakan ketika mengonsumsi SNRIs, di antaranya:
Selain mengonsumsi obat-obatan yang sudah diberikan oleh psikiater, pengidap depresi juga bisa disarankan untuk menjalani beberapa psikoterapi, salah satunya terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini dilakukan sebagai pengobatan pendamping depresi, sehingga pengidapnya tidak ketergantungan dengan obat antidepresan.

Ciri-Ciri Depresi

Depresi termasuk gangguan psikologis yang paling umum terjadi. Data dari The Awareness Centre menunjukkan bahwa sekitar 264 orang di seluruh dunia menderita depresi. Bahkan, disebutkan juga bahwa hampir setengah populasi orang dewasa yang berusia 55 tahun ke atas, pernah mengalami depresi.
ADVERTISEMENT
Meski merupakan gangguan mental yang paling umum, banyak orang masih tidak sadar akan kondisi ini. Sebab, ciri-ciri atau gejala depresi sering kali tidak dianggap sebagai sesuatu yang serius.
Berikut ciri-ciri depresi yang perlu diwaspadai:

Apakah Depresi Berbahaya?

Menyadur laman Mental Health, depresi memiliki kemungkinan besar akan membuat kesehatan mental semakin terganggu apabila tidak diatasi dengan tepat. Sebab, seseorang yang mengalami depresi kerap berpikir secara subjektif dibandingkan rasional. Itu sebabnya mereka cenderung menyakiti dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain kesehatan mental yang akan terganggu, depresi juga berpotensi memengaruhi kesehatan fisik dan menyebabkan pengidapnya mengalami penyakit jantung, maag, GERD, hingga obesitas. Maka itu, disarankan untuk segera mengatasi depresi melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater jika mengalami gejala-gejala yang ada di atas.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)