Konten Media Partner

3 Obat Tambah Darah di Apotek yang Ampuh Sesuai Kandungannya

12 September 2022 20:08 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berbagai jenis obat tambah darah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbagai jenis obat tambah darah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Obat tambah darah merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi kurang darah, seperti anemia. Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah berada di bawah batas normal.
ADVERTISEMENT
Anemia bisa terjadi karena sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat, ataupun vitamin B12.
Sebagian besar kasus anemia bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Namun, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya lebih mudah terserang penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh.
Selain itu, kurangnya asupan oksigen ke otak akibat anemia bisa mengakibatkan gangguan konsentrasi serta tubuh menjadi lemah, letih, dan lesu. Akibatnya, penderita anemia akan mengalami penurunan kebugaran dan produktivitas.

Obat Tambah Darah di Apotik

Seperti yang telah disebutkan, anemia merupakan kondisi ketika adanya penurunan kadar sel darah merah dan hemoglobin di bawah normal. Kondisi ini umumnya bisa diatasi dengan pemberian obat tambah darah, seperti:
ADVERTISEMENT

1. Suplemen Zat Besi

Suplemen zat besi dapat membantu mengisi kembali kadar zat besi dalam tubuh akibat kekurangan darah. Menurut University of California Health, zat besi berperan penting dalam proses pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.
Contoh obat tambah darah di apotek yang termasuk suplemen zat besi antara lain:
Suplemen zat besi tersebut paling baik dikonsumsi sebelum makan agar penyerapan di dalam tubuh lebih maksimal. Perlu diingat, konsumsi suplemen ini harus sesuai anjuran dosis karena jika berlebihan dapat menyebabkan zat tersebut berubah menjadi racun.
Ilustrasi suplemen zat besi untuk menambah darah. Foto: Unsplash

2. Suplemen Vitamin

ADVERTISEMENT
Beberapa jenis vitamin, seperti vitamin B12 dan vitamin C sangat membantu dalam proses pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 berperan dalam proses produksi hemoglobin, sedangkan vitamin C membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi di dalam hati.
Contoh suplemen vitamin di apotek untuk penambah darah antara lain:

3. Suplemen Asam Folat

Vitamin B9 atau asam folat merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia. Contoh suplemen asam folat sebagai penambah darah adalah Camabion, Folavit, Soluvit N, Ferrolat, dan Sakatonik Liver.
ADVERTISEMENT
Selain obat-obatan di atas, kasus anemia yang parah dapat diatasi dengan obat-obatan golongan agen stimulan eritropoiesis (ESA). Obat ini digunakan untuk mengatasi anemia yang disebabkan oleh kekurangan eritropoietin.
Mengutip National Health Service (NHS), eritropoietin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal dan berperan penting dalam produksi sel darah merah. Hormon ini juga berfungsi untuk meningkatkan sintesis sel darah merah dengan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Obat-obatan yang termasuk agen stimulan eritropoiesis dapat membantu tubuh menghasilkan sel darah merah. Obat-obatan ini umumnya diberikan dalam bentuk suntikan atau infus kepada pasien. Contoh obatnya adalah Epodion.
Obat golongan in efektif untuk berbagai kasus anemia, terutama pada pasien gagal ginjal kronis, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, dan pasien yang membutuhkan transfusi darah. Efek samping penggunaan obat ini dapat berupa hipertensi, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.
ADVERTISEMENT

Makanan Penambah Darah

Selain dari obat tambah darah, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi tertentu juga dapat membantu meningkatkan kadar sel darah merah dalam tubuh. Berikut ini beberapa makanan penambah darah yang bisa dikonsumsi.

1. Makanan Kaya Zat Besi

Konsumsi makanan kaya zat besi dapat meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Beberapa makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi meliputi:

2. Makanan Kaya Asam Folat

Asam folat berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah merah. Beberapa makanan yang tinggi asam folat antara lain roti, sereal, sayur bayam, dan kacang polong.
Ilustrasi sayur bayam merupakan makanan yang tinggi zat besi dan asam folat. Foto: Unsplash

3. Makanan Kaya Vitamin B12

Makanan tinggi vitamin B12 meliputi daging merah, ikan salmon, susu, keju, dan telur. Menurut Carmel dalam jurnal How I Treat Cobalamin (Vitamin B12) Deficiency, vitamin B12 tidak hanya meningkatkan produksi sel darah merah, tetapi juga mampu mengoptimalkan fungsi saraf, menghasilkan energi, dan menjaga kesehatan kulit.
ADVERTISEMENT

4. Makanan Kaya Tembaga

Asupan mineral tembaga tidak secara langsung menghasilkan produksi sel darah merah, tetapi tembaga mendukung kinerja pembuluh darah, sistem saraf, imunitas tubuh, serta fungsi lainnya yang membantu pembentukan sel darah merah.
Makanan yang mengandung tembaga meliputi kerang, hati sapi, kacang-kacangan, jamur, kentang, cokelat hitam, dan buah ceri.

5. Vitamin A

Vitamin A juga mendukung produksi sel darah merah. Makanan yang kaya vitamin A antara lain sayur bayam, kangkung, ubi jalar, labu, wortel, paprika merah, serta buah-buahan, seperti semangka, jeruk bali, dan melon.

Minuman Penambah Darah

Minuman penambah darah yang dikonsumsi secara teratur dapat membantu mengatasi kondisi anemia. Berikut ini beberapa minuman penambah darah yang bisa dikonsumsi penderita anemia.

1. Jus Jeruk

Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa mengonsumsi vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hampir tiga kali lipat. Salah satu minuman yang kaya vitamin C adalah jus jeruk.
ADVERTISEMENT
Setiap 1 cangkir jus jeruk segar umumnya mengandung sekitar 124 mg vitamin C. Jus jeruk juga merupakan pilihan minuman yang baik bagi pengidap anemia karena kekurangan asam folat. Setiap 1 cangkir jus jeruk diketahui memiliki 74 mikrogram asam folat.
Ilustrasi jus jeruk yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Foto: Unsplash

2. Jus Wortel

Menurut Linus Pauling Institute, kekurangan vitamin A dapat memperburuk anemia defisiensi besi. Kondisi ini bisa terjadi karena vitamin A membantu proses penyimpanan zat besi ke dalam sel darah merah.
Salah satu sayuran yang menjadi sumber vitamin A adalah wortel. Mengonsumsi 1 cangkir jus wortel setiap harinya dilaporkan sudah memenuhi kebutuhan harian vitamin A pada orang dewasa.

3. Jus Semangka

Tidak hanya wortel, semangka juga merupakan buah yang kaya dengan vitamin A. Mengonsumsi jus semangka setiap hari dapat membantu memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

4. Jus Prune

Prune atau buah plum kering memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Setiap 1 cangkir jus prune mengandung kurang lebih 3 mg zat besi.
Mengonsumsi jus ini secara teratur dapat membantu mengurangi gejala anemia defisiensi besi dengan meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh.

5. Susu

Konsumsi susu rendah lemak dapat membantu mengatasi gejala anemia karena kekurangan kadar vitamin B12. Secangkir susu rendah lemak sebanyak 240 ml memiliki sekitar 1 mikrogram vitamin B12 yang dapat mencukupi kebutuhan harian pada orang dewasa.

6. Jus Bit

Buah bit mengandung banyak nutrisi penting, seperti asam folat, mangan sulfat, potasium, zat besi, dan vitamin C. Mengonsumsi jus bit secara teratur mampu menghilangkan racun dari hati dan meningkatkan suplai oksigen dalam aliran darah.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)