Konten Media Partner

3 Penyebab Jamur Kulit Tak Kunjung Sembuh yang Perlu Diwaspadai

23 Januari 2023 16:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja penyebab jamur kulit tak kunjung sembuh? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja penyebab jamur kulit tak kunjung sembuh? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Jamur kulit adalah jamur yang tumbuh di area kulit sebagai tanda munculnya suatu penyakit, seperti kudis, kurap, ruam, dan lainnya. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa sembuh hanya dalam beberapa hari. Apabila jamur kulit tak kunjung sembuh, kondisi ini menunjukkan bahwa ada pengobatan yang salah.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, pengobatan jamur kulit harus disesuaikan dengan penyebab-penyebabnya. Ingin tahu lebih lengkap apa saja penyebab jamur kulit tak kunjung sembuh dan bagaimana cara menghilangkannya? Simak informasinya pada artikel berikut ini.

Kenapa Jamur Kulit Tak Kunjung Sembuh?

Panu bisa menjadi salah satu infeksi jamur kulit tak kunjung sembuh. Foto: Unsplash
Infeksi jamur dapat menimbulkan rasa gatal yang luar biasa, terlebih pada saat kondisi kulit sedang berkeringat. Jamur kulit sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yakni jamur dermatofita dan jamur non-dermatofita.
Normalnya, infeksi jamur ringan akan mereda dalam waktu beberapa hari saja, paling lama dua minggu. Namun, jika tak kunjung sembuh, kondisi ini perlu dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
Berikut berbagai penyebab jamur kulit tak kunjung sembuh, seperti yang dikutip dari laman Healthline.

1. Panu

Infeksi jamur yang tak kunjung sembuh kemungkinan besar disebabkan oleh panu yang disebabkan oleh golongan jamur Malassezia. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak yang berwarna lebih terang atau gelap dari area kulit di sekitarnya.
Menurut National Institute of Health, walaupun panu sudah diobati, kondisi ini tetap saja menyebabkan perubahan berupa bercak di kulit. Bercak di kulit tersebut dapat hilang, tetapi membutuhkan waktu selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.

2. Kurap

Penyebab lain dari jamur tak kunjung sembuh adalah kurap. Penyakit kulit ini berupa bercak tegas, memiliki pinggiran merah, dan berbintil-bintil. Sensasi yang ditimbulkan berupa gatal terkadang disertai panas, terlebih ketika kulit sedang berkeringat.
ADVERTISEMENT
Mirip dengan panu, kurap adalah golongan penyakit jamur yang terletak di permukaan kulit dan disebabkan oleh jamur dermatofita. Biasanya, kurap menyerang jaringan tanduk yang terdapat pada kulit ari, rambut, dan kuku.
Kurap dapat diatasi dengan salep kurap atau antijamur, seperti clotrimazole atau miconazole. Jika kurap tidak juga membaik atau sembuh setelah 2 minggu diobati, segera konsultasikan ke dokter. Dengan begitu, dokter akan memberikan obat-obatan yang tepat.

3. Candidiasis

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Jamur ini sebetulnya hidup secara alami di kulit. Namun, ketika jumlahnya terlalu banyak, jamur Candida bisa menimbulkan infeksi.
Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh adalah diabetes, kanker, dan HIV/AIDS.
ADVERTISEMENT
Selain itu, candidiasis bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, mulai dari kurang menjaga kebersihan diri, mengenakan pakaian ketat, kondisi kulit yang terlalu lembap atau menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat mengidap penyakit.

Cara Menghilangkan Infeksi Jamur pada Kulit

Salep antijamur golongan azol bisa menjadi cara menghilangkan infeksi jamur pada kulit. Foto: Unsplash
Infeksi jamur pada kulit bisa disembuhkan dengan memanfaatkan bahan alami maupun salep-salep dari apotek. Berikut cara menghilangkan infeksi jamur pada kulit, seperti yang dikutip dari laman WebMD.

1. Bawang putih

Dalam studi Antifungal Drugs, bawang putih terbukti efektif untuk melawan berbagai jenis jamur, termasuk Candida, Torulopsis, Trichophyton, dan Cryptococcus. Cara menggunakan bawang putih untuk mengatasi jamur kulit, yaitu:
ADVERTISEMENT

2. Salep antijamur golongan azol

Azol adalah jenis antijamur yang terdiri dari dua subgolongan, yakni imidazol dan triazol. Cara kerja obat golongan azol ini adalah melemahkan struktur dan fungsi membran sel jamur melalui mekanisme blokade sintesis ergosterol.
Berikut contoh obat golongan azol yang bisa digunakan.

3. Lidah buaya

Selain menggunakan bawang putih, infeksi jamur pada kulit juga bisa dihilangkan dengan lidah buaya. Sebagai informasi, lidah buaya mengandung enam agen antiseptik yang berperan sebagai antijamur, antibakteri, hingga antivirus.
ADVERTISEMENT
Menurut National Library of Medicine, lidah buaya dapat dioleskan sebanyak 3-4 kali sehari. Tujuannya agar efek dingin dari gel lidah buaya ini bermanfaat untuk menenangkan kulit yang gatal dan bengkak.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)