Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
4 Gejala Scabies, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
16 September 2022 11:51 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Scabies atau dikenal juga dengan nama kudis adalah penyakit kulit akibat infeksi tungau (kutu kecil) bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini hidup dengan menjadikan manusia sebagai inangnya.
ADVERTISEMENT
Tungau dapat masuk ke dalam kulit untuk bertelur hingga akhirnya menetas dan menjadi tungau dewasa. Tungau ini bisa terus berada di dalam kulit hingga dua bulan lamanya. Kondisi inilah yang menyebabkan kulit terasa sangat gatal di area yang terinfeksi sebagai reaksi alergi.
Scabies dianggap sebagai penyakit menular yang dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang dekat, seperti lingkungan keluarga, kelas sekolah, dan lain-lain.
Gejala Scabies
Scabies termasuk penyakit yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja. Bahkan, orang yang sangat menjaga kebersihannya pun bisa terkena penyakit kulit ini.
American Academy of Dermatology Association menyebutkan, ada jutaan orang yang terkena scabies di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyakit ini biasanya muncul pada area kulit yang lembap, seperti jari tangan, ketiak, jari kaki, pantat, dan paha. Namun, tidak menutup kemungkinan area kulit lainnya juga bisa terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Gejala utama dari scabies adalah rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari. Mengutip jurnal Scabies: Epidemiology, Clinical Features, and Diagnosis oleh Goldstein B. G., adapun gejala scabies yang bisa dialami penderita mencakup:
1. Ruam Kulit
Scabies ditandai dengan ruam kulit berupa benjolan-benjolan kecil kemerahan. Benjolan bisa terlihat seperti gigitan kecil, simpul di bawah kulit, atau jerawat. Pada beberapa kasus, ruam pada kudis ini bisa terlihat seperti bercak bersisik yang mirip dengan eksim.
2. Gatal
Ruam yang diakibatkan kudis menyebabkan gatal-gatal, terutama pada malam hari. Rasa gatal yang muncul bisa sangat hebat, sehingga membuat pengidapnya bisa terjaga di malam hari.
3. Luka
Pengidap kudis sering kali menggaruk ruam di kulitnya karena terasa gatal. Rasa gatal yang parah dapat menyebabkan garukan terus-menerus, sehingga menimbulkan luka pada kulit.
ADVERTISEMENT
Infeksi tungau dapat berkembang lebih luas apabila kulit mengalami luka. Bahkan, kondisi ini berisiko menyebabkan sepsis, yakni peradangan ekstrem akibat infeksi yang berpotensi mengancam jiwa.
4. Kerak Tebal pada Kulit
Pada infeksi yang parah, scabies dapat berkembang menjadi scabies berkrusta atau kudis api. Scabies berkrusta adalah jenis infeksi scabies yang paling parah pada kulit.
Orang dengan scabies berkrusta bisa memiliki hingga seribu tungau di kulit. Penyakit ini disebabkan oleh kagagalan sistem imun inang yang melemah, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak terkontrol dari tungau.
Gejala umum dari scabies berkrusta adalah kerak tebal yang terbentuk di kulit. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya tungau yang bersembunyi di kulit, sehingga menyebabkan ruam dan gatal semakin parah.
ADVERTISEMENT
Scabies dapat berkembang di bagian tubuh mana pun, terutama di lipatan kulit. Pada orang dewasa, bagian tubuh yang paling sering menjadi tempat infeksi scabies antara lain:
Sementara pada bayi dan anak kecil, lokasi predileksi berbeda dengan orang dewasa. Tempat predileksi pada bayi dan anak kecil meliputi:
Penyebab Penyakit Scabies
Scabies disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan yang bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini bersembunyi di bawah kulit dan membuat semacam "terowongan" sebagai tempat bertelur.
Ketika telur menetas, larva tungau melakukan perjalanan ke permukaan kulit hingga tumbuh menjadi tungau dewasa. Tungau ini kemudian dapat menyebar ke area kulit lainnya atau ke kulit orang lain.
ADVERTISEMENT
Rasa gatal dan ruam pada kulit disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya yang berada di bawah kulit. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan infeksi tungau meliputi:
Cara Mengobati Scabies
Scabies tidak dapat pergi dengan sendirinya. Kondisi ini umumnya hanya bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang membunuh tungau.
Konsultasikan kepada dokter kulit untuk mengetahui pengobatan scabies yang tepat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), adapun beberapa cara mengobati scabies yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Obat Topikal
Kudis biasanya diobati dengan menggunakan obat topikal yang berfungsi untuk membunuh tungau. Dokter biasanya meresepkan salep, krim, atau losion yang bisa dioleskan langsung ke kulit. Pengobatan bisa memakan waktu 3-7 hari tergantung pada obat yang digunakan.
Dokter mungkin akan menginstruksikan untuk mengoleskan obat di malam hari ketika tungau bekerja paling aktif di kulit. Beberapa obat topikal umum yang digunakan untuk mengobati scabies meliputi:
2. Obat Oral
Dokter mungkin juga meresepkan obat oral untuk membantu meringankan beberapa gejala yang terkait dengan scabies. Obat-obatan ini termasuk:
ADVERTISEMENT
Selain pengobatan di atas, penderita scabies yang parah memerlukan perawatan khusus. Dokter mungkin akan meresepkan obat oral yang disebut ivermectin (obat antiparasit) kepada penderita yang memiliki kondisi:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)