5 Alasan Kenapa Gatal-Gatal Tak Kunjung Sembuh

Kenapa gatal-gatal tak kunjung sembuh? Foto: Unsplash

Kenapa gatal-gatal tak kunjung sembuh? Gatal dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, mulai dari munculnya penyakit kulit, herpes, infeksi jamur, dermatitis, dan lain sebagainya.

Untuk mengobati kondisi ini, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, mulai dari mengoleskan petroleum jelly hingga menghindari penggunaan produk mandi yang mengandung parfum.

Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang gatal-gatal yang tak kunjung sembuh? Simak informasi berikut ini.

Kenapa Gatal Gatal Tak Kunjung Sembuh?

Infeksi jamur jadi penyebab gatal pada kulit. Foto: Unsplash

Umumnya, kulit gatal terjadi saat kulit terasa kering. Namun, ada beberapa kondisi lainnya yang bisa menyebabkan kulit gatal-gatal tak kunjung sembuh. Menyadur laman Medical News Today, berikut penyebab-penyebabnya.

1. Infeksi jamur

Penyebab gatal-gatal tak kunjung sembuh yang pertama adalah infeksi jamur. Sebagai informasi, infeksi jamur adalah dapat menyebabkan gatal di beberapa bagian tubuh. Jamur yang menyebabkan kondisi ini tergolong sebagai kelompok jamur dermatofita yang memakan lapisan keratin (protein) di kulit untuk berkembang biak.

Infeksi ini terjadi ketika menggunakan pakaian ketat yang menyebabkan bokong menjadi lebih lembap. Tidak hanya gatal, infeksi jamur menyebabkan ruam kulit yang memiliki pinggiran berwarna merah bersisik.

2. Penyakit kulit

Gatal-gatal tak kunjung sembuh juga bisa terjadi karena penyakit kulit. Menurut laman WebMD, berikut beberapa jenis penyakit kulit yang dapat menyebabkan gatal.

3. Herpes

Herpes adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok yang berasal dari peradangan. Itu sebabnya, jika dibiarkan terus-menerus, penyakit herpes menimbulkan luka-luka dan infeksi.

Perlu diketahui, herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh dua jenis virus, yakni HSV-1 dan HSV-2. Berikut penjelasan singkatnya, seperti yang dikutip dari laman National Health Service.

4. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit yang tidak menular, tapi kerap membuat penderitanya stres hingga depresi. Ini karena pengidapnya mungkin mengalami perubahan kulit yang signifikan dan menimbulkan rasa tak nyaman.

Kondisi ini akan menyebabkan sel kulit baru akan menumpuk di permukaan, kemudian membentuk bercak tebal yang bersisik dan berwarna merah. Adapun gejala psoriasis di bokong tidak hanya gatal, tetapi juga ruam merah dan sisik putih.

5. Folikulitis

Penyebab terakhir gatal-gatal tak kunjung sembuh adalah folikulitis yang terjadi karena peradangan pada folikel rambut. Kondisi ini ditandai dengan benjolan merah kecil dengan ujung putih berisikan nanah.

Menurut laman Cleveland Clinic, folikulitis terbagi ke dalam dua jenis utama, yakni superficial folliculitis dan deep folliculitis. Berikut penjelasan singkatnya:

Cara Mengatasi Gatal Gatal Tak Kunjung Sembuh

Untuk mengatasi kondisi ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan gatal pada kulit. Menyadur laman Mayo Clinic, berikut beberapa cara mengatasi gatal-gatal tak kunjung sembuh.

1. Mengoleskan salep kortikosteroid

Cara mengatasi gatal-gatal tak kunjung sembuh yang pertama adalah oleskan krim atau salep obat ke area kulit yang gatal dan merah. Jenis salep yang bisa digunakan adalah kortikosteroid.

2. Mandi menggunakan air hangat

Jika mengalami gatal kronis, lakukan rutinitas mandi dengan air hangat sebelum tidur selama 20 menit. Kemudian, oleskan salep triamcinolone 0,025% hingga 0,1% pada kulit yang basah.

Menurut klaimnya, salep ini mampu menambah kelembapan dan membantu obat cepat menyerap. Untuk mendapatkan hasil maksimal, ulangi rutinitas ini sampai beberapa minggu hingga rasa gatal berkurang.

3. Mengonsumsi obat oral

Pada beberapa kasus, antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin efektif menghilangkan rasa gatal pada kulit yang tak kunjung sembuh. Anda bisa minum obat fluoxetine (prozac) dan sertraline (zoloft) atau antidepresan trisiklik seperti doxepin.

Biasanya, manfaat dari obat-obatan tersebut dapat terasa pada minggu ke-8 sampai 12. Perlu diingat bahwa konsumsi obat-obatan oral harus disertai dengan petunjuk dokter yang bersangkutan.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(JA)