5 Cara Mengatasi Jantung Berdebar Kencang yang Efektif

Konten Media Partner
9 Agustus 2022 19:32
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami jantung berdebar kencang. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami jantung berdebar kencang. Foto: Unsplash
Dalam istilah medis, jantung berdebar kencang dikenal dengan istilah palpitasi. Palpitasi adalah suatu kondisi ketika jantung berdetak cepat berulang kali dan tidak beraturan.
Kondisi jantung berdebar kencang dapat terjadi akibat faktor gaya hidup atau kondisi medis tertentu. Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan memperbaiki gaya hidup atau mengobati masalah kesehatan yang mendasarinya.

Penyebab Jantung Berdebar Kencang

Jantung berdebar kencang membuat penderita merasa jantungnya berdetak terlalu cepat, kuat, dan kadang disertai dengan irama yang tidak teratur. Pada dasarnya, laju jantung yang lebih cepat dan berdebar kuat merupakan suatu hal yang normal setelah melakukan olahraga berat.
Apabila jantung berdebar kencang hanya terjadi dalam beberapa menit saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meski begitu, kondisi ini bisa sangat mengganggu dan tidak nyaman.
Ada berbagai macam penyebab jantung berdebar kencang. Biasanya, kondisi ini tidak secara langsung berhubungan dengan penyakit jantung. Berdasarkan jurnal Benefits of an Early Management of Palpitations oleh Nicolas Clementy, dkk. (2022), beberapa penyebab jantung berdebar kencang meliputi:
  • Faktor psikologis, seperti stres, kecemasan, dan ketakutan. Kondisi ini juga dapat terjadi selama serangan panik.
  • Efek konsumsi kafein, nikotin, alkohol, atau obat-obatan terlarang.
  • Kondisi medis tertentu, seperti penyakit tiroid, kadar gula darah rendah, anemia, tekanan darah rendah, demam, dan dehidrasi.
  • Perubahan hormonal selama menstruasi, kehamilan, atau sebelum menopause. Terkadang, jantung berdebar kencang selama kehamilan adalah tanda-tanda anemia.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil diet, dekongestan, dan beberapa obat yang digunakan untuk mencegah aritmia.
  • Efek konsumsi suplemen herbal dan nutrisi.
Ilustrasi sakit kepala yang menjadi gejala penyerta jantung berdebar kencang. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit kepala yang menjadi gejala penyerta jantung berdebar kencang. Foto: Unsplash
Dalam kasus yang jarang terjadi, jantung berdebar kencang bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami jantung berdebar kencang disertai dengan gejala berikut:
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Pingsan
Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan mengecek riwayat kesehatan pasien untuk menemukan penyebabnya. Selanjutnya, pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Cara Mengatasi Jantung Berdebar Kencang

Jika jantung berdebar kencang bukan disebabkan karena kondisi medis tertentu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini cara mengatasi jantung berdebar kencang yang bisa dilakukan.

1. Melakukan Teknik Relaksasi

Stres dan kecemasan menjadi pemicu jantung berdebar kencang yang paling umum. Pasalnya, dua hal ini dapat memacu adrenalin dalam tubuh sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.
Mengelola stres dan kecemasan dapat dilakukan dengan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan tai chi. Hal ini dapat membantu menurunkan debaran jantung saat istirahat dari waktu ke waktu.

2. Manuver Vagal

Cara mengatasi jantung berdebar kencang selanjutnya adalah melakukan manuver vagal. Saraf vagal memiliki banyak fungsi, salah satunya membantu mengatur detak jantung.
Manuver vagal dilakukan untuk memperlambat laju jantung dengan merangsang saraf vagal. Berikut ini beberapa cara melakukan manuver vagal.
  • Mandi air dingin, percikkan air dingin ke wajah, atau tempelkan handuk dingin ke wajah selama 20-30 detik.
  • Batuk.
  • Tahan napas atau mengejan seperti sedang buang air besar.
Untuk hasil terbaik, lakukan manuver vagal ini sambil berbaring telentang. Namun, perlu diperhatikan bahwa manuver vagal sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

3. Memperbanyak Minum Air Putih

Dehidrasi dapat menyebabkan jantung berdebar kencang. Hal ini karena ketika tubuh mengalami dehidrasi, darah akan menjadi lebih kental.
Semakin kental darah, semakin keras usaha jantung untuk memompa darah. Kondisi ini dapat meningkatkan denyut nadi dan berpotensi menyebabkan jantung berdebar kencang.
Karenanya, perbanyaklah minum air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tapi setidaknya pastikan untuk minum 8 gelas air putih sehari.
Ilustrasi minum air putih. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum air putih. Foto: Unsplash

4. Menghindari Penyebab Jantung Berdebar Kencang

Salah satu penyebab jantung berdebar adalah konsumsi makanan dan obat-obatan tertentu. Hindari obat-obatan yang bertindak sebagai stimulan, seperti:
  • Obat batuk dan pilek
  • Suplemen herbal dan nutrisi tertentu
  • Minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan soda
  • Minuman beralkohol
  • Obat hipertensi

5. Rutin Olahraga

Olahraga secara rutin penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional. Olahraga yang dilakukan tidak harus sulit, bisa dengan jalan cepat atau lari santai.
Menurut American Heart Association (AHA), jalan cepat dan lari santai memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Itulah beberapa cara mengatasi jantung berdebar kencang yang bisa dilakukan. Jika jantung masih terus berdebar dan kondisinya memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)
Apa istilah medis jantung berdebar kencang?
chevron-down
Apa itu palpitasi?
chevron-down
Apa penyebab jantung berdebar kencang?
chevron-down
Baca Lainnya
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020