5 Cara Mengatasi Vagina Gatal yang Mudah Dipraktikkan

Konten Media Partner
19 September 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagaimana cara mengatasi vagina gatal? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana cara mengatasi vagina gatal? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Vagina yang terasa gatal kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebetulnya, gatal pada vagina merupakan hal yang wajar dan pada umumnya disebabkan oleh iritasi hingga infeksi jamur. Ada berbagai cara mengatasi vagina gatal yang bisa diterapkan.
ADVERTISEMENT
Cara-cara tersebut bisa dengan memperhatikan penggunaan sabun yang tepat, pemakaian celana dalam, penggunaan pelembab pada area vagina, dan lain sebagainya. Langkah-langkah itu dianggap efisien karena mudah untuk diterapkan dan secara perlahan bisa mengurangi rasa gatal yang dirasakan.

Cara Mengatasi Vagina Gatal

Vagina yang gatal menimbulkan rasa yang tidak nyaman bagi wanita. Meski termasuk kondisi yang wajar terjadi, hal ini bisa membahayakan jika gatal yang dirasakan semakin kronis. Lantas, bagaimana cara mengatasi vagina gatal? Berikut informasinya.
Mengganti pakaian dalam secara berkala jadi cara untuk mengatasi vagina gatal. Foto: Unsplash

1. Gunakan Baking soda

Menyadur Healthline, sebuah studi tahun 2013 menyebut bahwa baking soda memiliki sifat antijamur yang bisa membunuh sel candida yang menjadi penyebab dari terinfeksinya vagina.
Berdasarkan National Eczema Foundation, cara mengatasi gatal pada daerah kewanitaan menggunakan baking soda dapat dilakukan dengan mencampur seperempat cangkir bahan tersebut ke dalam bak mandi untuk digunakan berendam.
ADVERTISEMENT

2. Gunakan Oatmeal

Oatmeal biasanya dikenal sebagai bahan makanan yang biasanya dikonsumsi untuk membantu seseorang dalam mengatur pola makan yang lebih teratur. Namun siapa sangka bahwa menambahkan oatmeal juga bisa menjadi cara untuk mengatasi vagina yang gatal.
Untuk penggunaannya pun cukup mudah, Anda cukup menggunakan colloidal oatmeal, yaitu oatmeal yang sudah dihaluskan, sehingga mudah dicampur dengan air dan digunakan.
Lalu, campurkan 1 sampai 2 sendok makan bubuk oatmeal dan larutkan dengan menggunakan air hangat selama 20 menit. Setelah itu, oleskan secara perlahan di area vagina yang gatal.

3. Mengganti pakaian dalam secara berkala

Mengganti pakaian secara berkala bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi vagina yang gatal. Sebab, celana dalam yang digunakan berkali-kali tanpa dicuci adalah media yang baik untuk pertumbuhan bakteri jahat.
ADVERTISEMENT
Nantinya tanpa disadari, bakteri-bakteri tersebut menyebabkan rasa gatal di sekitar vagina dan menyebabkan munculnya aroma tak sedap dari organ kewanitaan. Maka itu, jangan sampai lupa untuk mengganti pakaian secara berkala.

4. Tidak memakai celana yang ketat

Pemakaian celana yang ketat bisa menyebabkan vagina terasa lebih gatal, karena tidak ada sirkulasi udara. Dibandingkan menggunakan celana dalam yang ketat, coba untuk memilih celana dalam berbahan katun, agar sirkulasi udara pada vagina lebih lancar.

5. Perhatikan penggunaan sabun

Menurut laman WebMD, vagina yang terasa gatal bisa disebabkan oleh penggunaan sabun yang tidak tepat. Direkomendasikan untuk menggunakan sabun yang berbahan lembut atau hypoallergenic, terutama jika kulit Anda termasuk sensitif.
Adapun beberapa penggunaan sabun yang bisa dihindari, terutama yang mengandung wewangian, dapat membuat vagina menjadi gatal. Dengan begitu, risiko vagina gatal akan menurun.
ADVERTISEMENT

Penyebab Vagina Gatal

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vagina yang gatal bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, mulai dari infeksi jamur, pemakaian celana dalam yang kurang tepat, kebersihan vagina yang buruk, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari penyebab-penyebab vagina menjadi gatal.

1. Infeksi jamur

Menurut Mayo Clinic, infeksi jamur bisa menjadi penyebab dari vagina yang gatal. Jamur yang biasa hidup di dalam vagina, ialah Candida albicans. Jenis jamur ini cukup nyaman hidup di tempat yang lembab, salah satunya vagina.
Perlu diketahui, bahwa infeksi jamur dapat menular dari berbagi handuk, pakaian, atau melalui kontak dekat dengan orang lain. Meski begitu, cukup mudah untuk mengobati dan menyembuhkan gatal karena jamur ini dengan obat antijamur.
ADVERTISEMENT

2. Penyakit menular seksual

Rasa gatal di sekitar vagina juga bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Penyakit menular seksual yang dimaksud, yakni klamidia dan gonore. Kedua penyakit tersebut sering menyebabkan gatal, perih, atau sensasi terbakar di dalam vagina atau penis.
Tidak hanya itu, herpes dan HPV juga berpotensi menyebabkan munculnya benjolan kecil di area vagina yang terasa gatal jika digaruk. Maka itu, jika rasa gatal di sekitar vagina tidak kunjung reda, sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter obgyn.

3. Kutu kemaluan

Kutu kemaluan bisa disebut juga dengan Pediculosis pubis. Menurut laman Very Well Health, kutu ini berbentuk menyerupai kepiting dan termasuk ke dalam serangga parasit yang sering kali ditemukan di area kemaluan manusia. Ketika kutu ini berhasil hidup di sekitar vagina, pemiliknya akan merasa gatal, iritasi, hingga benjolan merah.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya kutu, tungau kecil juga bisa menyebabkan rasa gatal di sekitar vagina. Sebagai informasi, kutu kemaluan dan tungau berpotensi menular ke orang lain melalui kontak seksual, tapi tidak terindikasi sebagai PMS.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)