Konten Media Partner

5 Jenis Obat Mual Muntah Berdasarkan Penggunaannya

3 Agustus 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan obat mual muntah biasa disesuaikan dengan faktor penyebab munculnya rasa mual dan muntah. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan obat mual muntah biasa disesuaikan dengan faktor penyebab munculnya rasa mual dan muntah. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam jenis obat mual muntah. Salah satu jenis obat mual muntah yang biasa digunakan adalah obat antiemetik, yaitu jenis obat yang bisa meredakan rasa mual dan muntah akibat berbagai macam faktor penyebab.
ADVERTISEMENT
Cara kerja dari antiemetik adalah menghambat neurotransmiter yang mengirimkan sinyal rasa mual dan muntah ke otak. Hal ini tentunya bisa mencegah serta meredakan rasa mual dan muntah.
Mengutip dari jurnal Drugs for The Treatment of Nausea and Vomiting in Adults in the Emergency Department Setting karya Jeremy S Furyk, dkk, antiemetik adalah jenis obat-obatan yang diresepkan untuk meredakan rasa mual dan muntah tidak terdiferensiasi. Artinya, antiemetik bisa digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah akibat berbagai macam faktor penyebab.
Ada beberapa jenis obat yang tergolong dalam antiemetik. Obat antiemetik dibuat untuk mengatasi rasa mual yang berasal dari beberapa faktor penyebab rasa mual dan muntah yang berbeda.

Jenis-Jenis Obat Mual Muntah Berdasarkan Penggunaannya

Berdasarkan tujuan penggunaannya, berikut adalah jenis obat yang bisa meredakan rasa mual dan muntah.
ADVERTISEMENT

1. Antiemetik untuk Mabuk Perjalanan

Mual dan muntah biasanya merupakan gejala yang timbul ketika seseorang mabuk perjalanan. Untuk mengatasi rasa mual dan muntah akibat mabuk perjalanan, penderita bisa mengkonsumsi obat antihistamin.
Antihistamin adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk meredakan efek alergi. Meskipun demikian, beberapa jenis antihistamin memiliki efek antiemetik yang secara tidak langsung dapat mencegah rasa mual dan muntah dengan cara menghambat rangsangan yang berlebihan.
Saat dalam perjalanan, telinga akan sensitif terhadap gerakan kendaraan. Obat antihistamin bisa menurunkan kepekaan telinga sehingga tidak menimbulkan rasa mual dan muntah.
Jenis antihistamin yang bisa dikonsumsi untuk mencegah mual dan muntah akibat mabuk perjalanan adalah diphenhydramine, meclizine, promethazine, dimenhidrinat, dan lain-lain.

2. Antiemetik untuk Ibu Hamil

Kondisi mual muntah saat kehamilan adalah hal yang wajar. Namun, tentunya hal tersebut membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Dokter biasanya akan menganjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi obat antiemetik, seperti dimenhidrinat, prochlorperazine, promethazine, dan vitamin B6 untuk meredakan rasa mual dan muntah, khususnya di pagi hari (morning sickness).
Beberapa obat mual saat hamil di atas bisa membantu dan tentunya aman untuk ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat antiemetik serta efek sampingnya sebelum menggunakan obat tersebut.

3. Antiemetik untuk Gastroenteritis

Obat antiemetik bisa dijadikan sebagai obat mual muntah untuk pasien gastroenteritis. Foto: Unsplash.com
Gastroenteritis adalah salah satu gangguan pencernaan yang terjadi akibat adanya infeksi pada usus. Gejala yang ditimbulkan oleh gangguan ini adalah mual dan muntah.
Penderita gastroenteritis biasanya membutuhkan obat antiemetik untuk meredakan gejala tersebut. Kadang kala muntah bisa membantu melegakan isi perut, tetapi jika berlebihan, muntah bisa merusak saluran pencernaan.
Obat-obatan antiemetik yang bisa digunakan untuk gastroenteritis adalah obat yang mengandung natrium sitrat, dekstrosa, fruktosa, serta bismuth subsalicylate.
ADVERTISEMENT

4. Antiemetik untuk Pascaoperasi

Setelah menjalankan operasi, seseorang biasanya akan merasakan gejala mual dan muntah karena efek sisa dari obat bius. Antiemetik bisa digunakan untuk mencegah rasa mual dan muntah tersebut.
Menurut John Carlisle dan Carl A Stevenson dalam jurnal Drugs for Preventing Postoperative Nausea and Vomiting, obat antiemetik yang biasa digunakan pascaoperasi adalahdroperidol, metoclopramide, ondansetron, tropisetron, dolasetron, deksametason, cyclizine dan granisetron.

5. Antiemetik untuk Kanker dan Kemoterapi

Kemoterapi bisa menimbulkan rasa mual dan muntah pada pasien kanker. Oleh sebab itu, obat antiemetik biasanya diresepkan sebelum atau sesudah kemoterapi untuk mencegah efek samping.
Obat antiemetik bisa dikonsumsi oleh pasien untuk meredakan rasa mual akibat kemoterapi. Jenis obat antiemetik yang bisa digunakan adalh aprepitant, dolasetron, granisetron, ondansetron, palonosetron, rolapitant, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Itulah jenis-jenis obat mual muntah yang bisa dikonsumsi berdasarkan tujuan penggunaan tertentu. Lakukan pemeriksaan ke dokter terkait penggunaan obat mual muntah untuk ibu hamil, penderita gastroenteritis, pasien pascaoperasi dan kemoterapi.
(SAI)
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.