Konten Media Partner

5 Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman

6 Oktober 2022 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Menyusui Flu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Menyusui Flu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Flu merupakan penyakit umum yang dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil dan menyusui. Masalah kesehatan tersebut dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti cuaca yang tidak tentu, kelelahan, atau tertular orang lain.
ADVERTISEMENT
Meski umumnya tidak berbahaya, flu tetap harus diobati dengan cepat dan tepat. Sayangnya, tidak semua jenis obat flu dapat dikonsumsi ibu menyusui. Jika salah minum, alih-alih menyembuhkan, obat tersebut justru bisa berpengaruh pada kesehatan bayi.
Lalu, apa saja obat flu untuk ibu menyusui yang aman dan efektif mengatasi gejalanya? Berikut beberapa rekomendasinya.

Obat Flu untuk Ibu Menyusui

Ilustrasi obat flu untuk ibu menyusui. Foto: Pixabay

1. Dekongestan

Dekongestan merupakan obat yang dapat membantu mengatasi pilek, flu, dan demam. Dijelaskan dalam laman National Health Service, dekongestan bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung dan membuka saluran udara, sehingga sistem pernapasan jadi lebih lancar.
Dekongestan hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari semprotan hidung, obat tetes, tablet atau kapsul, sirup, hingga puyer yang harus dilarutkan terlebih dulu dengan air panas. Untuk ibu menyusui, jenis yang aman dan direkomendasikan adalah dekongestan berupa semprotan atau tetes hidung.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum menggunakannya. Pastikan pula Anda tidak mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama dan dalam dosis yang berlebihan.

2. Dextromethorphan

Flu biasanya turut disertai dengan gejala lain, salah satunya batuk. Untuk meredakan batuk akibat flu, Anda dapat mengonsumsi obat dengan kandungan dextromethorphan.
Dextromethorphan bekerja dengan cara memengaruhi sinyal otak yang memicu refleks batuk. Dengan mengonsumsinya, keinginan untuk batuk akan berkurang.
Obat ini tergolong aman untuk ibu menyusui. Namun, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yang memiliki riwayat asma, diabetes, dan bronkitis.

3. Antihistamin

Ilustrasi obat flu untuk ibu menyusui. Foto: Pixabay
Gejala flu mungkin bisa terjadi akibat reaksi alergi pada tubuh. Jika demikian, Anda perlu mengonsumsi obat flu yang mengandung antihistamin.
Perlu diperhatikan, obat antihistamin memiliki efek samping seperti mengantuk, sakit kepala, dan beberapa efek lain yang diduga berpengaruh terhadap produksi ASI. Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi antihistamin yang lebih aman untuk ibu menyusui seperti loratadine atau cetirizine.
ADVERTISEMENT

4. Parasetamol

Sejatinya, parasetamol bukanlah obat flu, melainkan obat yang digunakan untuk menurunkan demam sekaligus meredakan nyeri pada tubuh. Namun, mengutip laman Drugs, parasetamol juga kerap dimasukkan sebagai bahan obat flu dan pilek.
Parasetamol dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui. Hanya sedikit jumlah parasetamol yang masuk ke dalam ASI, sehingga tidak berisiko membahayakan anak. Namun, jika Anda mengonsumsi obat lainnya, pastikan obat tersebut tidak mengandung parasetamol, sehingga tidak menggandakan dosisnya.

5. Ibuprofen

Jika tidak ada parasetamol, Anda bisa mengonsumsi ibuprofen sebagai obat flu alternatif. Selain untuk meredakan sakit kepala dan demam, ibuprofen juga efektif untuk meredakan pilek yang terjadi karena infeksi pada sinus.
Meski bisa masuk ke dalam ASI, ibuprofen tidak membahayakan bayi yang menyusui. Namun agar lebih aman, Anda dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
ADVERTISEMENT

Apakah Obat yang Diminum Ibu Menyusui Berpengaruh pada Bayi?

Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Menurut situs Mayo Clinic, hampir semua obat yang terkandung di dalam darah akan mengalir ke ASI sampai batas tertentu. Namun, sebagian besar obat mengalir dalam kadar yang rendah, sehingga tidak menimbulkan risiko berarti bagi bayi.
Efek obat yang diminum ibu terhadap bayi yang menyusui juga dipengaruhi kesehatan dan usia bayi itu sendiri. Bayi prematur, bayi baru lahir, dan bayi yang secara medis tidak stabil atau memiliki masalah dengan fungsi ginjal lebih rentan terpengaruh.
Ibu lebih aman mengonsumsi obat-obatan saat bayi berusia enam bulan ke atas. Pada usia ini, obat akan diproses melalui tubuh bayi secara efisien sehingga tidak menimbulkan efek berbahaya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sebelum mengonsumsi obat apa pun, ibu menyusui disarankan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa obat itu aman, baik bagi ibu maupun bayi.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(ADS)