Konten Media Partner

5 Obat Sakit Pinggang di Apotek yang Aman Dikonsumsi

21 Oktober 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja obat sakit pinggang di apotek? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja obat sakit pinggang di apotek? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakit pinggang adalah rasa sakit yang muncul tiba-tiba dan membuat pengidapnya kesulitan untuk beraktivitas. Untuk mengatasinya, ada beberapa obat sakit pinggang di apotek yang dapat dikonsumsi supaya gejala yang dirasakan bisa sedikit demi sedikit mereda.
ADVERTISEMENT
Obat-obat tersebut mulai dari ibuprofen, asam mefenamat, meloxicam, hingga neo rheumacyl dan masih banyak lagi yang lainnya. Apabila gejala yang dirasakan tidak kunjung mereda, sakit pinggang ini bisa saja menandakan bahwa adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Ingin tahu apa saja obat sakit pinggang di apotek yang dapat digunakan? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Obat Sakit Pinggang di Apotek

Sakit pinggang termasuk kondisi kesehatan yang hampir dialami oleh semua orang. Kondisi ini terjadi karena beberapa sebab, salah satunya adalah munculnya gangguan kesehatan. Namun, ada juga sakit pinggang yang terjadi karena kehamilan atau sedang mengalami menstruasi.
Adapun beberapa gejala sakit pinggang yang dirasakan, seperti pinggang yang terasa lebih pegal, nyeri di sekitar pinggang ke bokong sampai kaki, hingga kesulitan pengidapnya untuk bergerak maupun berdiri.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala sakit pinggang tersebut menimbulkan perasaan yang tidak nyaman untuk para pengidapnya. Oleh karena itu, ada beberapa obat sakit pinggang di apotek yang dapat dikonsumsi guna mengurangi gejala atau bahkan menyembuhkannya, seperti yang dikutip dari laman Drugs.
Ilustrasi obat sakit pinggang di apotek. Foto: Unsplash

1. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat untuk untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam karena bersifat anti radang. Seperti yang diketahui, sakit pinggang menyebabkan nyeri, ibuprofen sendiri bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat kimia yang memicu timbulnya tanda dan gejala radang, termasuk nyeri, bengkak, atau demam, saat tubuh mengalami luka. Apabila zat ini terhambat, rasa nyeri yang disebabkan karena sakit pinggang pun dapat berkurang.

2. Asam mefenamat

Selain ibuprofen, ada juga obat sakit pinggang lainnya yang dapat dikonsumsi, yakni asam mefenamat. Menyadur laman Emedicine, asam mefenamat adalah obat yang bertujuan untuk meredakan nyeri akibat haid, cedera, sakit gigi, sakit kepala, atau radang sendi.
ADVERTISEMENT
Mirip dengan ibuprofen, asam mefenamat bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Prostaglandin akan memicu munculnya gejala dan tanda radang saat tubuh mengalami cedera atau luka.
Jadi, apabila produksi prostaglandin dihambat, gejala radang, seperti nyeri, kemerahan, bengkak dapat mereda.

3. Meloxicam

Obat sakit pinggang yang selanjutnya adalah meloxicam. Sebetulnya, meloxicam ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri akibat rheumatoid arthritis dan asam urat. Meloxicam masuk ke dalam golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Ketika dikonsumsi, meloxicam perlu dapat menghambat pembentukan prostaglandin. Namun, meloxicam ini membutuhkan waktu sampai dua minggu untuk mendapatkan hasil terbaik. Maka itu, disarankan untuk mengonsumsinya secara teratur.

4. Piroxicam

Piroxicam adalah obat untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan sendi akibat rheumatoid arthritis. Obat ini tidak hanya digunakan oleh pengidap sakit pinggang, tetapi juga pengidap asam urat hingga encok.
ADVERTISEMENT
Bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit lambung, disarankan untuk tidak mengonsumsi obat piroxicam ini dengan dosis rendah dalam waktu sesingkat mungkin. Hindari untuk menambah dosis, meminum obat lebih sering, atau menggunakannya lebih dari waktu yang telah disarankan.

5. Voltadex

Voltadex adalah obat yang memiliki kandungan berupa natrium diklofenak dan biasanya digunakan untuk mengatasi rasa nyeri akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, nyeri punggung, asam urat, terkilir, serta sakit gigi.
Obat ini juga termasuk ke dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Nantinya, diklofenak akan bekerja dengan cara memblokir enzim cyclooxygenase, yaitu enzim yang bertugas memproduksi prostaglandin.

Sakit Pinggang Belakang Tanda Apa?

Sakit pinggang yang paling sering dirasakan yakni di area belakang. Kondisi ini kemungkinan besar terjadi karena gerakan pinggang yang terus dilakukan secara berulang, salah satunya adalah kebiasaan membawa tas punggung yang terlalu berat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sakit pinggang belakang juga bisa menjadi pertanda munculnya gangguan kesehatan. Apa saja kira-kira gangguan kesehatan yang menyebabkan sakit pinggang? Menyadur laman National Health Service, berikut informasinya.

1. Obesitas

Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat banyak akibat kalori masuk lebih banyak dibandingkan yang dibakar. Kondisi ini berpotensi menyebabkan sakit pinggang belakang karena tubuh yang mendapatkan tekanan lebih berat.

2. Otot tegang

Otot yang tegang juga bisa menjadi pertanda munculnya sakit di area pinggang. Kondisi ini menyebabkan otot ligamen tertarik. Pada kondisi yang parah, otot ligamen bisa saja robek dan menyebabkan sakit di area pinggang belakang. Gangguan kesehatan ini bisa muncul karena posisi duduk yang kurang tepat.
ADVERTISEMENT

3. Radang sendi

Radang sendi adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi. Radang sendi ini menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Itu sebabnya, sakit pinggang belakang bisa saja terjadi, terlebih jika pengidapnya sudah memasuki usia di atas 40-50 tahun.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)