5 Penyebab BAB Berdarah dan Cara Mengatasinya

Konten Media Partner
3 Oktober 2022 14:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja penyebab BAB berdarah? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja penyebab BAB berdarah? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BAB (buang air besar) berdarah adalah kondisi di mana ketika terdapat darah dalam feses. Penyebab BAB berdarah ini cukup beragam, mulai dari hemorrhoid, fisura ani, ulkus lambung, hingga polip usus. Untuk mengobati kondisi ini, BAB berdarah bisa disembuhkan dengan beberapa langkah pengobatan.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengikuti beberapa langkah pengobatan tersebut, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab tidak semua kondisi BAB berdarah menandakan masalah kesehatan yang serius. Ingin tahu lebih lengkap apa saja yang menyebabkan BAB berdarah? Simak informasinya pada artikel ini.

Penyebab BAB Berdarah

BAB berdarah bisa menandakan terjadinya suatu kondisi, tapi belum tentu gangguan kesehatan serius. Meskipun begitu, kondisi tetap perlu diwaspadai untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.
Apa saja penyebab BAB berdarah yang perlu diwaspadai? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.
Penyebab-penyebab BAB berdarah. Foto: Unsplash

1. Wasir

Wasir adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Kondisi ini bisa terjadi di segala usia, tetapi lebih sering dialami oleh orang yang berusia di atas 50 tahun.
ADVERTISEMENT
Ketika terjadi wasir, pembuluh darah di sekitar anus membengkak dan pecah saat mendapat tekanan yang besar, sehingga akhirnya menimbulkan perdarahan. Tidak hanya menyebabkan BAB berdarah saja, wasir juga bisa mengakibatkan terjadinya benjolan hingga nyeri di sekitar anus.

2. Fisura ani

Penyebab BAB berdarah juga bisa disebabkan oleh fisura ani. Menyadur laman WebMD, fisura ani adalah luka atau robekan di anus. Gangguan ini terjadi karena adanya cedera di anus akibat sembelit atau diare.
Fisura ani dapat terjadi ketika seseorang mengeluarkan tinja berukuran besar atau keras, sehingga menimbulkan rasa sakit dan perdarahan saat buang air besar. Adapun gejala lain dari fisura ani, seperti nyeri ketika BAB hingga robekan kulit di sekitar anus.

3. Penyakit radang usus

Radang usus bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peradangan kronis pada saluran pencernaan yang ditandai dengan adanya iritasi hingga luka. Radang usus ini diduga terjadi karena adanya kombinasi kondisi autoimun dan infeksi beberapa kuman.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan penyebab lainnya, BAB berdarah lebih sering disebabkan oleh penyakit radang usus, sehingga perlu untuk diwaspadai agar tidak terjadi kondisi yang lebih kronis.

4. Divertikulitis

Menyadur laman Healthline, divertikulitis adalah masalah pencernaan akibat kantong pada usus besar mengalami peradangan dan terinfeksi. Jika dibiarkan terus-menerus, peradangan ringan ini bisa berkembang menjadi infeksi serius, salah satunya adalah BAB berdarah.
Untuk mengurangi kondisi ini, divertikulitis perlu diobati dengan mengonsumsi antibiotik untuk melawan infeksi. Tidak hanya itu, divertikulitis juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makan makanan yang mudah dicerna agar buang air besar tidak terganggu.

5. Inflammatory Bowel Disease (IBD)

Penyebab BAB berdarah yang lainnya adalah inflammatory bowel disease (IBD). IBD adalah kondisi peradangan usus yang dibagi menjadi dua penyakit, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan kronis pada saluran pencernaan bagian bawah.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami IBD akan mengalami gejala, salah satunya batuk berdarah. Tidak hanya itu, IBD bisa menyebabkan diare persisten, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, hingga lendir di tinja.

Obat BAB Berdarah di Apotik

BAB berdarah bisa diobati dengan beberapa kondisi, mulai dari mengonsumsi obat-obatan antibiotik, wasir, kemoterapi, hingga anti radang kortikosteroid. Menyadur laman National Health Service, berikut beberapa obat-obat berdarah di apotek yang dapat meredakan gejala yang dirasakan.

1. Antibiotik

Mengonsumsi obat antibiotik bisa menjadi langkah pengobatan yang tepat untuk meredakan gejala BAB berdarah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, BAB berdarah disebabkan oleh infeksi bakteri. Dengan mengonsumsi obat antibiotik, infeksi bakteri bisa pelan-pelan mereda.

2. Obat anti radang kortikosteroid

Tidak hanya antibiotik, obat BAB berdarah yang lainnya adalah kortikosteroid. Obat kortikosteroid yang dapat dikonsumsi prednisone. Obat ini bisa mengatasi peradangan dan mengurangi rasa sakit yang muncul.
ADVERTISEMENT

3. Obat wasir

Obat terakhir yang bisa meredakan BAB berdarah adalah obat wasir. Salah satu penyebab BAB berdarah adalah wasir. Maka itu, untuk mengurangi gejala tersebut, pengidapnya perlu mengonsumsi obat wasir. Selain batuk berdarah, obat wasir bisa mengurangi rasa tidak nyaman, nyeri, dan peradangan.

Apakah BAB Berdarah Bisa Sembuh dengan Sendirinya?

Ada beberapa BAB berdarah yang bisa disembuhkan dengan sendirinya. BAB berdarah yang bisa sembuh dengan sendirinya adalah BAB yang mengeluarkan warna darah merah terang. Biasanya, warna merah terang ini dipercaya bisa berhenti dengan cepat dan sembuh dengan sendiri dalam beberapa pekan saja.
Kendati demikian, untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan atau kronis, BAB berdarah perlu diperiksa kembali. Dengan begitu, BAB berdarah bisa sembuh dengan cepat melalui bantuan pengobatan-pengobatan.
ADVERTISEMENT
(JA)