Konten Media Partner

5 Penyebab Bangun Tidur Kepala Pusing

30 Agustus 2022 16:43 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja penyebab bangun tidur kepala pusing? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja penyebab bangun tidur kepala pusing? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sering mengeluh bangun tidur kepala pusing? Jika iya, mungkin kondisi tersebut menandakan beberapa gangguan kesehatan yang dialami oleh tubuh, seperti dehidrasi, gangguan tidur, gula darah rendah, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Keluhan kepala pusing setelah bangun tidur biasanya dialami secara perlahan atau bahkan tiba-tiba dan dalam waktu beberapa menit. Akibatnya, seseorang yang merasakan pusing tersebut membutuhkan waktu untuk mulai beraktivitas seperti biasanya.

Penyebab Bangun Tidur Kepala Pusing

Pusing yang dirasakan di area kepala biasanya sangat beragam tergantung dari penyebab-penyebab yang dialaminya, ada yang mengalami sensasi seperti melayang, berputar, hilang keseimbangan, dan lainnya.
Pada beberapa kasus, keluhan pusing tersebut masih bisa disebut normal oleh beberapa orang, karena dapat dianggap sebagai reaksi tubuh. Dikatakan tidak normal jika keluhan pusing ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan sering.
Supaya dapat membedakannya, berikut beberapa penyebab bangun tidur kepala pusing yang pada umumnya dialami, seperti yang dikutip dari laman Healthline, di antaranya:
Penyebab-penyebab bangun tidur. Foto: Unsplash

1. Dehidrasi

ADVERTISEMENT
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kurang mendapatkan asupan cairan. Kondisi ini tidak jarang membuat beberapa orang merasakan pusing ketika bangun tidur. Tidak hanya pusing, dehidrasi juga menyebabkan para penderitanya merasa lemas, muntah-muntah, hingga diare.
Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, penderita perlu memastikan asupan cairan yang diterimanya selalu tercukupi, yakni 2.000-2.500 ml setiap harinya. Namun jumlah asupan cairan ini tergantung dari usia, jenis kelamin, hingga penyakit tertentu yang sedang dialaminya.

2. Insomnia

Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit untuk tidur. Akibatnya, aktivitas keesokan hari menjadi terganggu, seperti kepala pusing, badan tidak fit, dan lain sebagainya.
Insomnia sendiri dapat berlangsung singkat atau panjang. Untuk insomnia yang berlangsung singkat (akut) penderitanya dapat terjaga sepanjang malam hingga beberapa minggu, sedangkan insomnia panjang (kronis) penderitanya mengalami kondisi ini setidaknya 3 malam dalam 1 minggu dan berlangsung selama 3 bulan.
ADVERTISEMENT

3. Gangguan tidur apnea

Gangguan tidur apnea juga menjadi pemicu seseorang mengalami pusing ketika bangun tidur. Menyadur laman Mayo Clinic, gangguan tidur apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi serius di mana kondisi ini menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali.
Kondisi ini sangat berbahaya karena menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan muncul keluhan lainnya, seperti sesak napas di malam, mengorok dengan keras, sulit tidur, berhenti bernapas selama beberapa kali ketika tidur, dan lain sebagainya.

4. Infeksi pada telinga

Medical News Today menyebutkan bahwa kepala pusing saat bangun tidur juga bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri yang menyerang telinga. Adanya virus tersebut menyebabkan peradangan di struktur telinga bagian dalam.
Selain pusing, infeksi pada telinga juga menyebabkan pendengaran si penderitanya lemah dan demam yang cukup tinggi. Jika kondisi tersebut semakin kronis, pengidap disarankan untuk berkunjung ke dokter ahli.
ADVERTISEMENT

5. Migrain

Migrain atau sakit kepala adalah kondisi yang memicu munculnya sensasi pusing ketika bangun tidur. Penyebabnya sendiri beragam, tapi kondisi ini diduga terjadi karena gangguan neurologis dan perubahan aktivitas otak yang mempengaruhi sinyal saraf, bahan kimia, dan pembuluh darah di otak.

Penyebab Pusing Setelah Duduk

Selain saat bangun tidur, rasa pusing juga bisa terjadi ketika Anda duduk atau berdiri. Kondisi ini terjadi akibat penurunan tekanan darah yang rendah secara mendadak atau dikenal dengan istilah hipotensi ortostatik (HO).
Menurut Muschealth, hipotensi ortostatik adalah kondisi menurunnya tekanan darah saat seseorang bangun atau duduk. Kondisi ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang menyebabkan darah mengumpul pada area perut dan kaki.
Akibatnya, tekanan darah mengalami penurunan, karena jumlah darah yang kembali ke jantung tidak mencukupi. Selain rasa pusing, hipotensi ortostatik juga bisa menyebabkan seseorang pingsan saat berdiri tiba-tiba dari duduk atau berbaring.
ADVERTISEMENT
Lebih jelasnya, berikut beberapa gejala hipotensi ortostatik, di antaranya:
Hipotensi ortostatik pada umumnya jarang sekali dialami oleh anak-anak usia belia atau remaja. Sebaliknya, hipotensi ortostatik umum terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Penyebabnya karena kondisi jantung yang sudah menua, sehingga butuh tenaga ekstra untuk berdetak lebih cepat dan mengimbangi penurunan tekanan darah.
Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menjadi pemicu munculnya, hipotensi ortostatik. Beberapa obat yang disebut-sebut memicu gangguan kesehatan ini, yakni antidepresan tertentu, antipsikotik tertentu, pelemas otot, disfungsi ereksi dan narkotika.
Walau termasuk gangguan kesehatan yang tidak perlu dicemaskan, kondisi ini tetap saja berpotensi menimbulkan beberapa komplikasi. Terlebih jika gejala yang dirasakan bukan lagi pusing, melainkan pingsan dalam frekuensi waktu yang sering. Lebih jelasnya, berikut beberapa komplikasi yang dialami, yakni stroke, hingga penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)