Konten Media Partner

6 Cara Mengatasi Sakit Perut secara Alami dan Medis

21 Desember 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang wanita yang merasa sakit perut. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita yang merasa sakit perut. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sakit perut adalah rasa sakit yang muncul di antara bagian dada dan panggul. Penderita sakit perut bisa merasakan sejumlah gejala, seperti kram, nyeri, dan rasa tertusuk di area perut.
ADVERTISEMENT
Hampir semua orang pernah mengalami sakit perut. Sebagian besar tidak memiliki penyebab yang serius. Namun, ada beberapa macam sakit perut yang menjadi gejala dari penyakit lain yang lebih serius dan berbahaya.

Penyebab Sakit Perut

Dalam kebanyakan kasus, penyebab sakit perut tidak serius dan bersifat sementara. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan masalah pencernaan setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti:
Selain itu, adanya infeksi pada organ pencernaan dapat menyebabkan peradangan sementara, seperti:
Sementara itu, terkadang sakit perut menunjukkan kondisi medis yang serius dan memerlukan perawatan segera. Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab sakit perut bisa berbeda-beda tergantung pada area perut yang sakit, di antaranya:
Ilustrasi seorang perempuan merasakan sakit perut sebelah kiri. Foto: Unsplash

1. Sakit Perut Kanan Atas

ADVERTISEMENT
Perut kanan atas terdiri dari hati, kantong empedu, saluran empedu, dan ginjal kanan di bagian belakang rongga perut. Selain itu, bagian pertama dari usus kecil dan besar juga melewati area perut ini.
Sakit perut kanan atas kemungkinan besar berhubungan dengan penyakit liver atau penyakit kantong empedu, seperti:

2. Sakit Perut Kiri Atas

Perut kiri atas terdiri dari pankreas, limpa, dan ginjal kiri di belakang rongga perut. Beberapa penyebab sakit perut kiri atas, yaitu:
Sakit perut kiri atas juga dapat terkait dengan masalah di paru-paru atau jantung, seperti angina, serangan jantung, perikarditis, radang paru-paru, dan emboli paru.
ADVERTISEMENT

3. Sakit Perut Kiri Bawah

Perut bagian bawah terdiri dari sebagian besar usus kecil dan usus besar. Sakit perut kiri bawah kemungkinan besar terkait dengan penyakit gastrointestinal, seperti:

3. Sakit Perut Bagian Tengah

Sakit perut di bagian tengah atas (ulu hati) dapat disebabkan oleh sakit maag, tukak lambung, atau radang pankreas. Sementara sakit perut bagian tengah bawah yang berasal dari area panggul bisa disebabkan oleh:

4. Sakit Perut Kiri Bawah

Sakit perut di bagian kiri bawah paling sering dikaitkan dengan divertikulosis dan divertikulitis usus besar. Divertikula (kantung kecil di dinding usus) dapat timbul di seluruh usus besar, tetapi biasanya berkembang di bagian kiri bawah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sakit perut kiri bawah juga bisa disebabkan oleh infeksi indung telur, radang usus, infeksi saluran kemih, dan batu saluran kemih.

5. Sakit Perut Kanan Bawah

Sakit perut di bagian kanan bawah biasanya berhubungan dengan usus buntu. Selain itu, beberapa penyebab umum sakit perut lainnya meliputi:

Cara Mengatasi Sakit Perut

Pada dasarnya, pengobatan sakit perut disesuaikan dengan penyebabnya. Sakit perut yang muncul sehabis makan dan tidak serius bisa diobati dengan perawatan di rumah. Namun, periksakan diri kepada dokter jika mengalami gejala berikut:
ADVERTISEMENT
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium (periksa darah, urine, dan tinja) untuk menegakkan diagnosis. Jika perlu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi rongga perut atau foto rontgen saluran pencernaan.
Perlu diketahui, beberapa penyebab sakit perut bisa memiliki gejala yang sama, meskipun penyakitnya berbeda. Dikutip dari Better Health Channel, adapun beberapa cara mengobati sakit perut yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Kompres Hangat

Sakit perut akibat kelebihan gas atau perut kembung dapat diredakan dengan menggunakan kompres hangat pada bagian perut yang terasa sakit. Selain itu, bisa juga mandi air hangat untuk mengurangi sakit yang ditimbulkan.

2. Minum Banyak Air Putih

Ilustrasi minum air putih untuk mengatasi sakit perut. Foto: Unsplash
Jika sakit perut disebabkan oleh gangguan pencernaan akibat kelebihan gas, ketegangan otot, dan sembelit, kondisi ini bisa diatasi dengan banyak minum air putih. Air putih terbukti dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mulas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tubuh membutuhkan air untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan dan minuman secara efisien. Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi membuat pencernaan lebih sulit menyerap nutrisi, yang dapat meningkatkan kemungkinan penyebab sakit perut.

3. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Jika penyebab sakit perut adalah ketegangan otot, mengonsumsi obat pereda nyeri dapat menjadi pilihan untuk mengurangi rasa sakit sementara. Minum obat pereda nyeri yang bisa dibeli bebas di apotek, seperti paracetamol dan ibuprofen.

4. Diet BRAT

Ilustrasi diet BRAT untuk mengatasi sakit perut. Foto: Unsplash
BRAT adalah diet rendah serat, yakni mengonsumsi makanan yang tidak terlalu padat dan memiliki daya serap tinggi. Diet BRAT meliputi pisang (banana), nasi (rice), saus apel (apple sauce), dan roti panggang (toast).
Meski begitu, diet BRAT pada dasarnya hanya perlu mengonsumsi makanan yang tidak berbumbu dan pedas, serta memiliki kandungan serat yang rendah ataupun mudah dicerna usus.
ADVERTISEMENT

5. Menghindari Rokok dan Alkohol

Sakit perut bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol yang dapat memicu maag dan gangguan pencernaan lainnya, misalnya asam lambung naik.
Menghindari merokok dan minum alkohol tidak hanya bisa meredakan rasa nyeri di bagian perut, tapi juga meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko beberapa penyakit, seperti kanker.

6. Tindakan Pembedahan

Penyebab sakit perut yang lebih serius mungkin memerlukan tindakan pembedahan. Beberapa kondisi medis yang memerlukan pembedahan misalnya hernia atau penyumbatan usus.

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan saat Sakit Perut?

Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat sakit perut untuk menghindari kondisi yang lebih parah, seperti:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)