Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
6 Obat Flu yang Bagus dan Efektif untuk Redakan Gejala
19 September 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Flu adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah obat yang dijual bebas.
ADVERTISEMENT
Obat flu yang beredar sebagian besar adalah kombinasi dari beberapa bahan aktif yang masing-masing bertujuan untuk meredakan berbagai gejala flu.
Gejala flu umumnya meliputi pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, dan badan lemah. Dalam beberapa kasus, flu sering kali disertai dengan gejala demam dan batuk.
Penggunaan obat-obatan yang dijual bebas dapat membantu meringankan berbagai gejala flu tersebut. Perlu dipahami, setiap obat flu memiliki komposisi zat aktif yang berbeda tergantung dari fungsinya. Karenanya, penting untuk mengetahui obat flu yang bagus sesuai dengan kandungan zat aktifnya.
Obat Flu yang Bagus
Ada banyak macam obat flu, tergantung dari komposisi zat aktifnya. Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut rekomendasi obat flu yang bagus sesuai dengan kandungan bahan aktifnya.
ADVERTISEMENT
1. Analgesik dan Antipiretik
Analgesik adalah obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri, sedangkan antipiretik berguna untuk menurunkan demam. Contoh obat flu yang termasuk analgesik dan antipiretik adalah Paracetamol, Ibuprofen, dan Aspirin.
Obat-obatan ini dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam atau sakit kepala pada flu. Selain itu, kongesti parah pada saluran hidung yang menyebabkan inflamasi dan nyeri juga dapat diringankan oleh obat analgesik.
2. Antihistamin
Sebagai salah satu komponen yang umum terdapat dalam obat flu, antihistamin digunakan karena mampu mengurangi sekresi mukus, yaitu lendir pada saluran pernapasan, seperti dahak dan ingus.
Obat antihistamin digunakan untuk mengatasi gejala bersin, hidung berair, dan mata berair. Contoh obat flu yang termasuk golongan antihistamin adalah Chlorpheniramine, Difenhidramin, dan Feniramin.
3. Antitusif
Antitusif adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi batuk tidak berdahak karena infeksi saluran pernapasan tertentu, termasuk flu. Contoh obat flu yang termasuk antitusif adalah Dekstrometorfan.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Academy of Family Physicians menunjukkan bahwa lebih dari 83 persen penderita flu sering kali disertai dengan gejala batuk. Gejala batuk inilah yang umumnya dikeluhkan oleh pasien rawat jalan saat berobat ke dokter atau puskesmas terkait masalah flu.
Gejala batuk pada flu biasanya bersifat ringan dan berlangsung sementara. Namun, batuk yang menyertai flu juga bisa disebabkan oleh kondisi serius, seperti akibat pneumonia, emboli paru, atau gagal jantung kongestif.
Obat-obatan antitusif untuk meredakan batuk pada flu hanya diberikan kepada pasien dengan gejala batuk kering. Antitusif tidak boleh diberikan pada kondisi batuk berdahak karena supresi batuk akan menghambat pengeluaran dahak.
4. Dekongestan
Dekongestan adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat akibat flu, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi sekresi dan pembengkakan membran mukosa saluran hidung, sehingga membantu membuka sumbatan di hidung. Contoh obat flu yang termasuk dekongestan adalah Pseudoefedrin, Efedrin, dan Fenilpropanolamin.
ADVERTISEMENT
5. Ekspektoran
Ekspektoran umumnya diberikan untuk mempermudah pengeluaran dahak pada batuk yang menyertai flu. Obat ini bekerja dengan cara membasahi saluran pernapasan sehingga mukus menjadi lebih cair dan mudah dikeluarkan. Contoh obat flu yang termasuk ekspektoran adalah Guaifenesin.
6. Mukolitik
Mirip dengan ekspektoran, obat golongan mukolitik diberikan untuk mempermudah pengeluaran dahak, tapi dengan mekanisme kerja yang berbeda. Mukolitik memecahkan ikatan protein mukus sehingga mukus menjadi cair dan mudah untuk dibatukkan. Contoh obat flu yang termasuk mukolitik adalah Bromhexine.
Cara Mengatasi Flu secara Alami
Flu jarang menyebabkan komplikasi serius. Biasanya, penderita flu mengalami gejala yang bertambah parah selama 2-4 hari sebelum akhirnya mulai membaik. Selain dengan pengobatan medis, ada beberapa cara mengatasi flu secara alami yang bisa dilakukan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Makanan untuk Meredakan Flu
Berikut ini daftar makanan untuk meredakan flu yang bisa dikonsumsi.
1. Bawang Putih
Bawang putih memiliki sifat antivirus dan antimikroba. Mengutip jurnal Garlic for the Common Cold oleh Elizabeth Lissiman, kandungannya ini membantu sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi, termasuk flu.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak bawang putih dapat membantu tubuh melawan infeksi. Makan 1 siung bawang putih sehari dilaporkan dapat membuat flu 60 persen lebih cepat sembuh.
2. Makanan Kaya Vitamin C
Buah dan sayuran yang kaya vitamin C mampu mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan infeksi penyebab flu. Beberapa makanan yang memiliki kadar vitamin C tinggi antara lain jeruk, kiwi, lemon, anggur, brokoli, dan paprika.
3. Jahe
Jahe dapat membantu meredakan mual yang menyertai flu. Khasiat dalam jahe dapat membantu proses pencernaan dan pengosongan lambung.
Selain itu, jahe juga membantu merangsang sirkulasi darah sehingga mengurangi rasa dingin pada tubuh. Konsumsilah air rebusan jahe selagi panas sebanyak dua gelas sehari.
4. Pisang
Pisang merupakan buah yang kaya mineral dan vitamin, terutama kalium. Buah ini bermanfaat bagi penderita flu dengan gejala demam, diare, dan muntah karena kondisi ini dapat menguras kadar kalium dan elektrolit dalam tubuh. Konsumsi pisang dapat meningkatkan kadar kalium yang hilang dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
5. Sup Ayam
Sejumlah studi menunjukkan bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam sup ayam dapat membantu mengurangi respons peradangan dalam tubuh. Akibatnya, sup ayam dapat membantu membersihkan hidung tersumbat dan meredakan gejala lainnya pada saluran pernapasan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)