Konten Media Partner

7 Cara Mengatasi Perut Kram secara Alami dan Medis

7 September 2022 9:20 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kram perut Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kram perut Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin pernah mengalami perut kram, kondisi ketika otot perut mendadak tegang dan menimbulkan rasa nyeri. Kondisi ini tidak mengenal usia, sehingga anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Pada kebanyakan kasus, kram pada perut tidak memerlukan penanganan yang serius. Namun, jika sering terjadi atau berlangsung lebih dari satu hari dan rasa sakitnya tidak kunjung mereda, kram perut bisa menjadi tanda masalah medis yang lebih berbahaya.
Terdapat beberapa cara mengatasi perut kram yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala. Ada yang dilakukan dengan bahan-bahan alami maupun medis dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Apa saja caranya?

Penyebab Perut Kram

Sebelum mengetahui cara mengatasi perut kram, pahami dulu apa yang memicu kondisi tersebut. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebab perut kram:

1. Keracunan Makanan

Kram perut dapat terjadi saat Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman tertentu. Kram bisa disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, diare, demam, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang tua, anak-anak di bawah 5 tahun, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

2. Haid

Wanita yang akan atau sedang menstruasi kerap mengalami kram di perut bagian bawah. Jangka waktunya beragam, ada yang hanya mengalaminya selama 1-2 hari, ada pula yang merasakan efeknya hingga periode menstruasi selesai.
Menurut informasi dari laman WebMD, selama periode haid, rahim memproduksi banyak prostaglandin. Zat inilah yang membuat otot-otot rahim berkontraksi sehingga menyebabkan kram.
Ini merupakan kondisi yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika rasa sakitnya terlampau parah dan tidak kunjung mereda, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan.

3. Efek Samping Hamil

Ilustrasi ibu hamil mengalami kram perut Foto: Shutterstock
Perut kram juga sering terjadi pada wanita yang sedang mengandung. Kondisi ini umumnya pada trimester awal kehamilan, ketika rahim mulai tumbuh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Biasanya, rasa nyeri yang ditimbulkan akan hilang dengan sendirinya dengan cara mengubah posisi tidur, lebih banyak istirahat, dan buang angin atau buang air besar.

4. Alergi Makanan

Penyebab perut kram selanjutnya adalah alergi makanan. Perut biasanya akan terasa tegang ketika sistem kekebalan tubuh mempertahankan diri terhadap makanan yang dianggap berbahaya. Alergi makanan yang paling umum adalah protein seperti ikan, telur, kerang, dan kacang-kacangan.
Selain menimbulkan efek kram pada perut, reaksi alergi berbahaya atau yang disebut anafilaksis, juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, kesulitan menelan, hingga sesak napas.

Cara Mengatasi Perut Kram

Berikut beberapa cara mengatasi perut kram secara alami dan medis yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala:

1. Banyak Minum Air Putih

Tubuh membutuhkan air untuk mencerna serta menyerap nutrisi dari makanan dan minuman secara efisien. Apabila kebutuhan air dalam tubuh tidak terpenuhi, dehidrasi pun tak dapat terhindarkan. Akibatnya, proses pencernaan akan terhambat dan kurang efektif dalam mencerna makanan juga minuman.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Medical News Today, Layanan Kesehatan Nasional di Inggris merekomendasikan agar pria dan wanita minum 6-8 gelas air sehari. Ada pula yang merekomendasikan 4-6 gelas air per hari.

2. Teh Chamomile

Secangkir teh chamomile dapat membantu meringankan kram perut dengan bertindak sebagai anti inflamasi. Sifat anti inflamasi tersebut membantu otot perut rileks dan mengurangi rasa sakit pada perut akibat kram dan kejang.

3. Mengompres Perut dengan Air Hangat

Ini merupakan cara mengatasi perut kram yang sering dilakukan wanita saat haid. Dijelaskan dalam situs Healthline, rasa hangat dari air dipercaya dapat mengurangi gejala nyeri yang dirasakan dan mengendurkan otot perut yang kram.
Ilustrasi cara mengatasi perut kram. Foto: asife/Shutterstock
Jangan gunakan air mendidih untuk mengompres perut. Hal itu dapat bisa menyebabkan celaka jika air tumpah dan mengenai kulit. Sebaiknya, gunakanlah air hangat yang suhunya masih bisa ditoleransi oleh kulit.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mengompres perut secara langsung dengan handuk yang telah dibasahi air hangat. Namun, jika ingin menggunakan botol atau wadah lain, pastikan wadah tersebut tertutup rapat sehingga kecil kemungkinan air tumpah ke perut.

4. Peppermint

Peppermint sering digunakan sebagai obat untuk membantu mengatasi mual dan sakit perut. Pasalnya, daun peppermint mengandung mentol yang merupakan analgesik atau pereda nyeri alami.
Untuk mengatasi perut kram, Anda dapat mengonsumsi daun peppermint secara langsung, menyeduh tehnya, menghirup aroma ekstraknya, maupun mengisap permen rasa peppermint.

5. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Jika perawatan secara alami tidak ampuh meredakan kram pada perut, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain paracetamol dan ibuprofen. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai dengan anjuran yang tertera di kemasan agar tidak menimbulkan efek samping berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

6. Antispasmodik

Kram perut juga bisa menjadi gejala irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar. Jika kram perut yang Anda alami disebabkan oleh masalah kesehatan ini, Anda bisa mengonsumsi obat golongan antispasmodik, seperti Bentyl, Buscopan, dan Levsin.
Konsumsilah obat-obatan tersebut sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pahami juga apa saja efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsinya.

7. Antasida

Antasida merupakan obat yang digunakan untuk meredakan asam lambung (GERD) atau maag. Obat ini disebut mampu membantu mengurangi kadar asam lambung sehingga bisa dijadikan salah satu cara mengatasi perut kram yang dialami.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(ADS)