Konten Media Partner

7 Ciri-Ciri Orang yang Harus ke Psikiater, Jangan Disepelekan

4 Januari 2023 12:31 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja ciri-ciri orang harus ke psikiater? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja ciri-ciri orang harus ke psikiater? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mengetahui ciri-ciri orang harus ke psikiater merupakan hal yang penting untuk mengatasi gangguan mental. Sebab tidak sedikit dari mereka, pemilik gangguan kesehatan mental, yang tidak menyadari gejala-gejalanya sedari awal.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan rutin ke psikiater bisa menjadi langkah pengobatan dan pencegahan untuk jangka panjang. Ketika pergi ke psikiater, pastikan untuk menuliskan dan menjabarkan semua kekhawatiran yang sedang mengganggu pikiran akhir-akhir ini.
Lantas, apa saja ciri-ciri orang yang harus ke psikiater? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Orang Harus ke Psikiater

Menarik diri dari kehidupan sosial jadi salah satu ciri-ciri orang harus ke psikiater. Foto: Unsplash
Ciri-ciri orang yang harus ke psikiater dapat bermacam-macam, tergantung dari kelainan, keadaan, dan faktor lainnya. Sayangnya, ciri-ciri tersebut sulit untuk dideteksi sejak dini dan sering dianggap sebagai hal yang sepele.
Padahal, orang-orang yang memiliki tanda-tanda gangguan mental memerlukan bantuan psikiater untuk mendapatkan berbagai macam pengobatan, mulai dari psikoterapi, mengonsumsi obat-obatan, dan lain sebagainya.
Lantas, apa saja ciri-ciri orang yang harus ke psikiater? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Pyramid Healthcare.
ADVERTISEMENT

1. Selalu merasakan emosi negatif

Ciri-ciri orang yang harus ke psikiater adalah mereka yang selalu merasa sedih, marah, atau yang sering mengeluarkan emosi negatif. Sebetulnya rasa sedih dan marah merupakan hal yang wajar dialami, tapi jika dibiarkan terus berlarut dan mendalam, perasaan tersebut bisa berkembang menjadi depresi.

2. Mengalami insomnia

Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Kondisi insomnia yang dialami terus-menerus bisa menjadi salah satu ciri-ciri orang yang harus ke psikiater, terlebih jika kondisi ini dialami tanpa alasan yang jelas.
Perlu diketahui, insomnia dapat menyeret seseorang kepada gangguan kecemasan, depresi, kecanduan obat-obatan, penyalahgunaan alkohol, serta gangguan jiwa. Itu sebabnya, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikiater ketika mengalami insomnia dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT

3. Sering merasa takut dan panik

Rasa takut dan panik merupakan salah satu gejala seseorang mengalami kejadian traumatis. Perasaan traumatis ini yang membuat terganggunya kondisi mental, seperti fobia hingga depresi.
Namun, perlu diketahui bahwa rasa takut dan serangan panik yang berlebihan dapat mengganggu jalannya kehidupan seseorang. Ketika telah mengganggu fungsi seseorang sebagai pribadi maupun makhluk sosial, itulah saatnya menemui psikiater dan mendapatkan pertolongan medis.

4. Putus asa

Menurut laman The American Psychological Association, putus asa menjadi ciri-ciri orang harus ke psikiater. Sebab, kehilangan harapan atau motivasi membuat seseorang tidak memiliki masa depan, sehingga dapat mengindikasikan depresi atau kondisi kesehatan mental yang lainnya.
Jika tidak diatasi secepatnya, perasaan putus asa ini bisa saja berpotensi mengarah pada pikiran untuk mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT

5. Menarik diri dari kehidupan sosial

Seseorang yang harus ke psikiater biasanya menarik diri dari kehidupan sosial. Biasanya mereka merasa lebih baik ketika menghabiskan setidaknya beberapa waktu sendirian. Terlebih jika mereka memiliki sifat introvert yang lebih memilih untuk menyendiri, dibandingkan bertemu dengan orang lain.

6. Apatis

Apatis adalah kondisi ketika seseorang kehilangan minat pada aktivitas biasa, dunia di sekitar, atau kehidupan secara umum yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan mental, mulai dari depresi atau kecemasan.
Perasaan apatis yang dibiarkan berlarut-larut dapat memberikan efek yang negatif ke dalam tubuh. Akibatnya, pikiran terus-menerus diisi dengan hal-hal negatif yang tidak menutup kemungkinan akan membahayakan dirinya di kemudian hari.

7. Kecanduan alkohol, narkoba, hingga zat adiktif

Ciri-ciri orang harus ke psikiater yang terakhir adalah kecanduan zat adiktif yang sangat berbahaya, baik secara mental maupun fisik. Untuk mengatasi kondisi ini, dibutuhkan terapis khusus atau konselor adiksi yang dapat membantu mengurangi perasaan kecanduan.
ADVERTISEMENT

Apa yang Harus Dilakukan Saat Pergi ke Psikiater?

Memutuskan untuk pergi ke psikiater merupakan langkah yang dapat dilakukan guna menyembuhkan gangguan mental yang sedang dialami.
Namun, ada beberapa hal yang harus dilakukan saat pergi ke psikiater agar konsultasi yang dijalani bisa maksimal dan pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. Menyadur laman Lighthouse Health Group, berikut informasi lebih lengkapnya.

1. Bersikap terbuka dan jujur

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah bersikap terbuka dan jujur dengan psikiater demi mendapatkan keberhasilan terapi. Ketika psikiater mengajukan pertanyaan, jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur seperti yang sedang dialami.

2. Mengajak orang terdekat

Ketika pertama kali berkonsultasi dengan psikiater, pasien dapat mengajak orang terdekatnya agar tidak canggung ketika berkonsultasi dengan psikiater. Dengan begitu, pasien bisa lebih nyaman, sehingga tidak mendapatkan tekanan atau beban apapun ketika sedang melakukan konsultasi.
ADVERTISEMENT

3. Mengajukan pertanyaan

Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah mengajukan pertanyaan untuk membantu memahami situasi yang sedang dialami. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan, seperti berapa banyak terapi yang akan dijalani, resep obat, jenis terapi, hingga kegiatan apa yang dapat meredakan gejala gangguan mental tersebut.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)