news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi yang Perlu Diwaspadai

Konten Media Partner
17 November 2022 18:09 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada sejumlah ciri infeksi setelah cabut gigi, mulai dari rasa nyeri hingga demam. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ada sejumlah ciri infeksi setelah cabut gigi, mulai dari rasa nyeri hingga demam. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Cabut gigi adalah prosedur medis yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman selama berhari-hari. Meskipun tidak berbahaya, nyeri yang muncul bisa menjadi ciri infeksi setelah cabut gigi.
ADVERTISEMENT
Ketika gigi dicabut dari tulang dan gusi, gumpalan darah akan terbentuk untuk melindungi lubang gusi sebagai bentuk penyembuhan. Namun, jika gumpalan darah tidak terbentuk sempurna atau terlepas dari gusi, hal ini akan menyebabkan munculnya gangguan soket kering atau dry socket.
Dry socket atau alveolar osteitis adalah peradangan yang terjadi pada tulang rahang yang biasa terjadi setelah cabut gigi. Gangguan ini dapat menyebabkan saraf dan tulang di gusi terbuka. Jika dibiarkan begitu saja, hal ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi.
Saat infeksi terjadi, penderita akan merasakan sejumlah gejala atau ciri-ciri terjadinya infeksi setelah cabut gigi. Simak penjelasan mengenai ciri infeksi setelah cabut gigi yang perlu diwaspadai di bawah ini.

Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi

Infeksi setelah cabut gigi bisa terjadi, terlebih jika seseorang mengalami dry socket. Mengutip dari jurnal Prevalence of Postoperative Infection after Tooth Extraction: A Retrospective Study oleh Elaine Kueh Yue Yi, dkk, berikut ciri infeksi setelah cabut gigi.
ADVERTISEMENT

1. Rasa Sakit dan Tidak Nyaman

Rasa sakit dan tidak nyaman pada gusi bisa timbul setelah prosedur cabut gigi dilakukan. Rasa nyeri ini biasanya muncul setelah obat bius yang diberikan sudah tidak berefek.
Jika terjadi infeksi pada bagian gusi yang terbuka, bagian tersebut akan mengalami peradangan. Kondisi ini akan memperburuk rasa nyeri yang dirasakan sebelumnya.
Apabila rasa sakit yang timbul semakin memburuk setelah berhari-hari atau tak kunjung membaik, kondisi ini bisa menjadi tanda terjadinya infeksi setelah cabut gigi.

2. Gusi Bengkak dan Meradang

Infeksi akan menyebabkan peradangan yang ditandai dengan pembengkakan pada bagian tubuh yang terkena infeksi. Jika terjadi pembengkakan pada bagian gigi yang telah dicabut, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa penderita mengalami infeksi setelah cabut gigi.
Pembengkakan akan diperparah apabila sistem imun tubuh mengalami gangguan dan kekurangan asupan nutrisi. Untuk itu, penting bagi seseorang yang telah melakukan prosedur cabut gigi harus memenuhi asupan nutrisinya untuk mencegah infeksi serta menghindari pembengkakan pada gusi.
ADVERTISEMENT

3. Gusi Berdarah

Salah satu ciri infeksi setelah cabut gigi adalah perdarahan. Foto: Pexels.com
Perdarahan adalah hal normal yang terjadi saat prosedur cabut gigi. Pendarahan akan berhenti ketika trombosit membentuk gumpalan yang dapat memblokir keluarnya darah lebih banyak.
Namun, pada penderita dry socket, gumpalan ini tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga menyebabkan pendarahan yang terjadi secara terus menerus. Saat mengalami infeksi, gusi mungkin akan mengalami peradangan yang juga berpotensi menyebabkan pendarahan.

4. Bau Mulut

Ciri infeksi setelah cabut gigi selanjutnya adalah keluarnya bau tidak sedap dari dalam mulut. Bau yang menyengat ini muncul akibat adanya infeksi bakteri dan kuman dalam rongga gusi.
Penumpukan bakteri dan kuman yang berlebihan akan menyebabkan bau mulut tidak sedap. Selain itu, kondisi ini juga mungkin akan mengganggu kerja dari indera pengecap.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi setelah melakukan prosedur cabut gigi. Selain untuk mencegah infeksi, hal ini dapat membuat napas menjadi lebih segar.
ADVERTISEMENT

5. Sulit Membuka Mulut dan Menelan

Beberapa orang mungkin akan merasakan kesulitan ketika membuka mulut dan menelan. Kedua kondisi ini bisa terjadi apabila gusi dari gigi yang telah dicabut mengalami peradangan.
Infeksi akan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada gusi. Hal ini mungkin akan menyulitkan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lebar.
Tak hanya itu, pembengkakan sebagian besar terjadi di sudut rahang dan pipi, sehingga kondisi ini bisa saja mempengaruhi saluran pencernaan bagian atas yang membuat seseorang kesulitan dalam menelan.

6. Munculnya Lapisan Tulang di Gusi

Tulang alveolar adalah jenis tulang yang terdapat di dasar gigi. Prosedur cabut gigi memungkinkan tulang ini terlihat dengan jelas.
Infeksi biasanya terjadi pada penderita dry socket. Hal ini memungkinkan seseorang melihat tulang alveolar pada bagian gusi yang meradang.
ADVERTISEMENT

7. Demam

Demam bisa menjadi salah satu ciri infeksi setelah cabut gigi. Foto: Pexels.com
Demam adalah respons alami tubuh yang dilakukan untuk melawan infeksi. Suhu tubuh akan naik secara alami untuk melawan bakteri dan kuman penyebab infeksi karena bakteri dan kuman rentan terhadap suhu yang panas.
Jika peradangan pada gusi terjadi setelah cabut gigi dan disertai demam, hal ini bisa menjadi pertanda terjadinya infeksi setelah cabut gigi.

Apa yang Harus Dihindari Setelah Cabut Gigi?

Cabut gigi adalah prosedur medis yang tergolong aman dan tidak berbahaya. Namun, seseorang yang menerima prosedur ini perlu berhati-hati untuk mencegah terjadinya dry socket, infeksi, dan berbagai macam komplikasi lainnya.
Berikut pantangan yang harus dihindari setelah cabut gigi:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cobalah untuk menghindari pantangan di atas untuk mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi yang lebih serius. Jika merasakan sejumlah ciri infeksi setelah cabut gigi, cobalah untuk menemui dokter gigi agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)