Konten Media Partner

7 Macam-Macam Alat Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

16 September 2022 16:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macam-macam alat kontrasepsi kehamilan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Macam-macam alat kontrasepsi kehamilan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Bagi perempuan ada macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan, seperti pil KB, suntik KB, hingga kondom wanita. Dengan menggunakan alat ini, proses penggabungan sel sperma dan telur akan dihentikan.
ADVERTISEMENT
Biasanya alat ini digunakan bagi wanita yang sedang tidak memungkinkan untuk hamil, salah satunya karena adalah gangguan kesehatan. Supaya tidak membahayakan kondisi ibu dan anak yang ada di dalam kandungan, dokter akan menyarankan agar si ibu menggunakan alat kontrasepsi guna mencegah kehamilan.

Apa itu Kontrasepsi?

Kontrasepsi adalah alat atau obat yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan. Menurut laman Medical News Today, orang-orang yang biasanya menggunakan kontrasepsi ini adalah pasangan yang berniat untuk membatasi jumlah anak dan menjarangkan kehamilan.
Namun tidak hanya itu, kontrasepsi juga cukup sering digunakan oleh beberapa wanita yang sedang dalam kondisi kesehatan yang tidak baik-baik saja, sehingga tidak memungkinkan untuk mengandung.
Menurut buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi yang diterbitkan oleh Ratu Matahari,S.KM.,M.A.,M.Kes, perempuan tidak disarankan menggunakan alat kontrasepsi jika:
ADVERTISEMENT

Macam-Macam Alat Kontrasepsi

Kondom jadi alat kontrasepsi kehamilan. Foto: Unsplash
Pemakaian kontrasepsi memang disarankan oleh pemerintah sejak tahun 1970 lewat program KB (keluarga berencana). Program tersebut bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera.
Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa program KB ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat.
Supaya meyakinkan, penting untuk memperhatikan beberapa pertimbangan, mulai dari efek sampingnya, efektivitasnya, hingga alat kontrasepsi yang digunakan. Lantas, apa saja alat-alat kontrasepsi yang direkomendasikan untuk digunakan? Berikut informasinya.
ADVERTISEMENT

1. Pil KB

Pil KB adalah metode kontrasepsi berbentuk pil yang cara mengonsumsinya harus diminum sehari sekali pada jam yang sama setiap hari. Di pasaran, pil KB terdiri dari dua jenis, yaitu pil KB kombinasi dan progestin.
Dalam penggunaannya, pil KB terdiri dari 21-35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus yang berkelanjutan. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari pil KB, seperti yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, yakni:
ADVERTISEMENT
Kelebihan
Kekurangan

2. IUD

IUD adalah kepanjangan dari intrauterine device. Menurut laman Mayo Clinic, KB IUD merupakan jenis kontrasepsi yang memiliki efektivitas yang tinggi dan kesuburan dapat segera kembali setelah KB dilepas. Adapun beberapa efek samping yang dirasakan dari pemakaian KB IUD, di antaranya perubahan menstruasi dan nyeri perut bawah.
IUD terdiri dari beberapa jenis, yakni IUD yang terbuat dari tembaga dan IUD yang mengandung hormon. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari IUD.
ADVERTISEMENT
Kelebihan
Kekurangan

3. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan sejenis karet dan dipasang pada alat kelamin sebagai pelindung ketika melakukan hubungan seksual. Sebelum menggunakan kondom, perlu untuk memperhatikan beberapa tata cara penggunaan kondom.
Menurut laman Healthline, tips pemakaian kondom yang tepat.
Dibandingkan yang lain, kondom termasuk alat kontrasepsi yang bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Tingkat kegagalan dari kondom ini mencapai 15%, terutama ketika pemakaian kondom tidak tepat.
ADVERTISEMENT

4. Implan

Alat kontrasepsi selanjutnya adalah implan. Menurut laman Queensland Health, metode implan ini ditempatkan di bawah kulit pada lengan bagian atas. Nantinya, implan tersebut akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan.
Hormon progestin tersebut yang dapat menghentikan ovarium untuk melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit bagi sperma untuk masuk ke dalam rahim. Sayangnya, implan cukup mahal, sehingga Anda perlu menyiapkan biaya yang besar.

5. Suntikan kontrasepsi

Selanjutnya adalah suntikan kontrasepsi yang bisa diberikan di area bokong atau lengan atas wanita. Suntikan ini memiliki jangka waktu hingga tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Dibandingkan mengonsumsi pil KB, suntikan kontrasepsi ini disebut-sebut lebih efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Sayangnya, suntikan ini bisa menyebabkan menstruasi menjadi terganggu atau tidak teratur.
ADVERTISEMENT

6. Cincin kontrasepsi

Cincin kontrasepsi adalah jenis alat berbentuk cincin yang fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina. Untuk keamanannya sendiri, alat ini sudah lolos uji FDA (Food and Drug Association). Kendati demikian, persetujuan dari dokter tetap diperlukan agar tidak terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
Untuk penggunaannya, alat ini akan dimasukkan ke dalam vagina dan berada di dalam selama minimal 3 minggu berturut-turut. Selama terpasang, hormon progesteron akan dilepaskan ke dalam tubuh untuk mencegah terjadinya kehamilan dan menstruasi.
Normalnya, hormon tersebut akan bertahan selama 5 minggu, kemudian membiarkan tubuh mengalami menstruasi selama 1 minggu. Usai menstruasi selesai, cincin kontrasepsi bisa dipasang kembali.

7. Diafragma

Alat kontrasepsi lainnya adalah diafragma atau kondom wanita. Diafragma ini berbentuk seperti kubah silikon kecil yang lembut dan ditempatkan di dalam vagina untuk menghentikan sperma masuk ke dalam rahim. Pastikan untuk menggunakan diafragma ini dengan posisi yang tepat selama setidaknya 6 jam usai berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)