Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
7 Penyebab Biduran yang Penting untuk Diwaspadai
22 Desember 2022 14:45 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Biduran adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan dan disertai dengan rasa gatal. Penyebab biduran ini sendiri beragam, ada yang terjadi karena faktor hormon, tetapi ada juga yang terjadi karena perubahan suhu tubuh hingga reaksi alergi.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa kasus, biduran tidak perlu disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan, bahkan ada beberapa pengidap biduran yang mendiamkan penyakit tersebut hingga hilang dengan sendirinya. Sayangnya, tidak semua pengidap biduran bisa menahan rasa gatal di area yang terpapar biduran.
Ingin tahu apa saja penyebab biduran dan berapa lama penyakit kulit ini bisa sembuh? Simak informasi lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Penyebab Biduran
Menyadur laman resmi American College of Allergy, Asthma & Immunology, biduran ditandai dengan benjolan kemerahan yang warnanya jadi putih saat ditekan, serta menimbulkan rasa gatal yang ringan hingga parah.
Penyakit ini sebenarnya dapat sembuh dalam waktu kurang dari 24 jam. Namun, serangan biduran juga bisa terjadi dalam jangka waktu enam minggu. Biduran yang terus-menerus kambuh selama lebih dari enam minggu ini disebut biduran kronis.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang menyebabkan timbulnya biduran? Menyadur laman Survive Hives, berikut informasi lengkapnya.
1. Faktor hormon
Penyebab biduran yang pertama adalah faktor hormon, yakni hormon kortisol. Semakin berkurangnya hormon kortisol, maka biduran akan terasa lebih gatal, khususnya pada malam hari. Hormon tersebut diketahui berfungsi untuk membantu mengendalikan peradangan dan gatal secara alami.
2. Perubahan suhu tubuh
Penyebab biduran yang lainnya adalah perubahan suhu tubuh . Menurut laman American Academy of Dermatology Association, biduran terjadi pada perubahan suhu yang tiba-tiba dari dingin menjadi panas dan sebaliknya. Tidak heran, biduran kerap muncul di tempat-tempat dataran tinggi.
3. Reaksi alergi
Biduran juga bisa terjadi karena reaksi alergi terhadap suatu hal. Adapun beberapa macam alergi, di antaranya:
ADVERTISEMENT
4. Penyakit kronis
Sebuah riset yang diterbitkan dalam The Indian Journal of Medical Research (2019) menyebut penderita diabetes tipe 1 juga dapat terkena biduran atau urtikaria. Jenis biduran pada pengidap diabetes ini tergolong kronis, sehingga harus diatasi dengan bantuan obat-obatan.
5. Gangguan autoimun
Penyebab lain dari biduran adalah gangguan autoimun. Dalam penelitian yang disebutkan sebelumnya, tercatat bahwa hampir 45% pasien dengan biduran kronis memiliki gangguan autoimun.
Sebagai informasi, gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh. Adapun beberapa penyakit autoimun lain yang bisa menjadi penyebab biduran, seperti lupus, radang sendi, dan penyakit celiac.
6. Infeksi bakteri
Pada anak-anak, biduran juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu jenis bakteri yang menjadi penyebab biduran, yakni haemophilus influenzae type B. Sebagai informasi, bakteri tersebut yang menjadi penyebab munculnya penyakit serius, seperti meningitis, pneumonia, dan infeksi lainnya.
ADVERTISEMENT
7. Berkeringat
Sebuah riset yang diterbitkan dalam Clinical Autonomic Research (2018) menyebutkan bahwa tubuh yang berkeringat bisa menjadi penyebab biduran. Sebetulnya, keringat pada dasarnya tidak menyebabkan gatal-gatal, tetapi tubuh yang berkeringat menandakan tubuh sedang mengalami kenaikan suhu.
Untuk beberapa orang, kenaikan suhu tubuh bisa terjadi karena olahraga maupun mandi air panas, sehingga dapat menjadi penyebab biduran atau gatal-gatal.
Berapa Lama Penyakit Biduran akan Sembuh?
Berapa lamanya penyakit biduran akan sembuh tergantung dari pengobatan dan tingkat keparahan yang dimilikinya.
Dalam laman National Health Service, biduran biasanya bisa sembuh sendiri selang 2-3 jam usai terjadinya reaksi alergi atau iritasi. Sementara itu, biduran yang kambuhan atau kronis, baru akan sembuh usai berbulan-bulan hingga setahun. Selama rentang waktu tersebut, biduran tidak muncul terus-menerus, tapi kambuh.
ADVERTISEMENT
Lamanya penyembuhan penyakit biduran juga tergantung dari bagaimana perawatan yang dijalani untuk menghilangkan biduran ini. Menyadur laman Best Health, berikut beberapa cara mengatasi biduran yang dapat diterapkan.
1. Menggunakan pelembab
Cara mengatasi biduran yang pertama adalah menggunakan pelembab. Salah satu pelembab yang dapat digunakan adalah lidah buaya atau aloevera. Lidah buaya kaya akan vitamin E agar tetap sehat. Bahan alami ini juga yang bisa mengurangi rasa gatal karena biduran.
2. Gunakan kompres dingin
Menggunakan kompres dingin bisa membantu meringankan iritasi yang disebabkan oleh biduran. Langkahnya pun cukup mudah, yakni menggunakan handuk untuk membungkus segenggam es dan meletakkannya pada area yang mengalami biduran hingga 10 menit.
3. Menggunakan oatmeal
Oatmeal memiliki kandungan saponin yang mana berfungsi untuk bahan pembersih alami. Dibandingkan dengan bahan-bahan alami yang lainnya, oatmeal dapat digunakan untuk berbagai jenis kulit, terutama kulit sensitif.
ADVERTISEMENT
4. Daun sirih
Penyebab biduran yang lainnya adalah daun sirih. Daun sirih memiliki kandungan chavical para allylphenol, yang bersifat antibakteri serta anti inflamasi, sehingga dipercaya dapat mengatasi bau badan dan mengatasi ruam serta gatal-gatal. Daun sirih ini dapat digunakan di area kulit yang terpapar biduran selama 20 menit.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)