Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
7 Penyebab Sesak Nafas dan Cara Mengatasinya
16 Agustus 2022 10:28 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sesak napas membuat penderitanya sukar atau susah ketika bernapas. Kondisi ini dikenal sebagai dispnea yang menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Kondisi sesak napas sering dikaitkan dengan gangguan pernapasan , seperti asma, gangguan pada jantung, serta penyakit paru-paru. Dalam beberapa kasus, sesak napas juga menjadi penanda ada kondisi lain, seperti reaksi alergi dan gangguan psikologi.
Mengetahui penyebab sesak nafas adalah hal yang penting agar dapat menentukan cara mengatasi sesak nafas dengan tepat. Berikut ini adalah macam-macam penyebab munculnya sesak nafas.
Penyebab Sesak Nafas
Ada berbagai macam penyebab munculnya sesak napas. Di bawah ini adalah macam-macam penyebab sesak napas yang dirangkum dari jurnal Dyspnea karya Hashmi MF, dkk.
1. Asma
Asma adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan menyempitnya saluran udara yang membuat penderitanya sulit untuk bernapas. Selain itu, asma menyebabkan rasa nyeri pada bagian dada.
ADVERTISEMENT
Asma disebabkan oleh alergen, seperti debu, asap rokok, bulu hewan, udara dingin, infeksi virus hingga paparan zat kimia yang memicu penyempitan pada saluran udara.
2. Gagal Jantung
Kondisi gagal jantung adalah salah satu penyebab seseorang bisa terserang sesak napas. Ketika terjadinya gagal jantung, darah tidak mampu mengisi serta mengosongkan jantung dengan benar. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan cairan menumpuk pada paru-paru, sehingga membuat penderitanya kesulitan untuk bernapas.
Gagal jantung biasanya disebabkan oleh kerusakan pada otot jantung yang bisa dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat dan berbagai penyakit lainnya, seperti hipertensi, anemia, diabetes, dan lain-lain.
3. Penyakit Paru-Paru
ADVERTISEMENT
Penyakit paru-paru yang biasanya ditandai dengan gejala sesak napas, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru-paru, dan disfungsi paru-paru akibat kebiasaan merokok.
3. Obesitas
Obesitas adalah kondisi ketika tubuh memiliki berat badan yang berlebihan. Dalam studi Effects of Obesity on Respiratory Function oleh Ray CS Sue, dkk, obesitas terbukti mempengaruhi saluran pernapasan, seperti cara kerja pertukaran gas dalam tubuh, menurunkan fungsi otot saluran pernapasan, serta mempengaruhi intensitas pernapasan.
4. Tingkat Kebugaran yang Rendah
Sesak napas dalam beberapa kasus bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak bugar. Tingkat kebugaran yang rendah diakibatkan oleh kurangnya beraktivitas fisik dan pola hidup yang sehat.
Orang dengan kondisi yang tidak bugar biasanya akan merasa sesak napas setelah melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
5. Infeksi
Infeksi virus atau bakteri tertentu dapat menyebabkan penyakit bronkitis atau pneumonia. Pada kondisi ini, tubuh akan memproduksi lendir untuk melawan infeksi.
Lendir tersebut dapat menghalangi aliran udara ke bagian paru-paru yang bisa mengganggu difusi oksigen ke darah. Akibatnya, penderitanya dapat kesulitan saat bernapas.
6. Anemia
Anemia merupakan kondisi tubuh yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Ketika tubuh tidak memperoleh darah yang cukup, oksigen dalam tubuh akan berkurang.
Kekurangan oksigen dapat membuat seseorang merasa lelah atau lemas. Pada beberapa kasus, anemia dapat menyebabkan sesak napas, pusing, sakit kepala, serta detak jantung yang tidak teratur.
7. Rasa Cemas yang Berlebih
Rasa cemas yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang sesak napas. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya perubahan detak jantung menjadi lebih cepat, sehingga membuat seseorang sulit untuk bernapas.
ADVERTISEMENT
Sesak napas juga merupakan gejala umum dari anxiety disorder. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penderita gangguan ini bisa memiliki gejala sesak napas.
Gejala Sesak Nafas
Gejala utama yang dirasakan oleh penderita sesak napas adalah kesulitan dalam bernapas. Hal ini bisa berlangsung 5-10 menit setelah beraktivitas berat, tetapi pada kasus sesak napas kronis, kondisi ini akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Rasa sulit bernapas biasanya disertai dengan gejala lainnya, seperti:
Cara Mengatasi Sesak Nafas
Dikutip dari Update on the Mechanisms, Assessment, and Management of Dyspnea karya Mark B. Parshall, dkk, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak napas. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sesak napas.
ADVERTISEMENT
1. Keluarkan Napas Melalui Mulut
Cara pertama untuk mengatasi sesak napas adalah embuskan napas melalui mulut. Cara ini mampu mengosongkan udara dalam paru-paru dengan cara melepaskannya.
Mengeluarkan napas melalui mulut dapat dilakukan dengan cara berikut:
2. Posisikan Tubuh dengan Baik
Ada beberapa posisi tubuh yang dapat membantu merilekskan tubuh dan membuat seseorang bisa bernapas lebih mudah. Posisi tubuh yang dapat dicoba adalah:
ADVERTISEMENT
3. Teknik Pernapasan Diafragma
Teknik pernapasan diafragma bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi sesak napas. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SAI)