Konten Media Partner

8 Jus Penurun Darah Tinggi yang Efektif untuk Penderita Hipertensi

13 September 2022 14:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jus buah bit untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jus buah bit untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila kenaikan tekanan darah terjadi secara menetap dan mengakibatkan suplai oksigen maupun zat gizi terhambat sampai ke jaringan tubuh.
ADVERTISEMENT
Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh faktor yang bisa dan tidak bisa dikendalikan. Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan meliputi keturunan, jenis kelamin, umur, dan ras.
Adapun faktor yang dapat dikendalikan meliputi kebiasaan makan, aktivitas fisik, merokok, konsumsi, alkohol, stres, dan kelebihan berat badan.
Seseorang dapat dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darahnya di atas 130/90 mmHg, yakni nilai tekanan darah sistoliknya di atas 130 mmHg dan tekanan darah diastoliknya di atas 90 mmHg. Adapun tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.
Pada dasarnya, tekanan darah tinggi dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, terutama pengaturan pola makan. Pengaturan pola makan ditujukan untuk mengontrol tekanan darah dengan memodifikasi gaya hidup tanpa menggunakan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengaturan pola makan yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran. Buah ataupun sayur ini bisa dikonsumsi dalam bentuk jus. Simak ulasan lengkap tentang berbagai jus penurun darah tinggi berikut ini.

Jus Penurun Darah Tinggi

Pengobatan untuk tekanan darah tinggi umumnya melibatkan kombinasi pengobatan secara medis dan alami. Pengobatan medis dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan penurun darah tinggi.
Sementara itu, pengobatan darah tinggi secara alami bisa dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup, salah satunya mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi.
Bagi penderita hipertensi, ada beberapa macam jus penurun darah tinggi yang bisa dikonsumsi, di antaranya:

1. Jus Bit

Tidak hanya dikenal rendah kalori, buah bit mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan senyawa yang mampu meningkatkan kesehatan serta membantu menurunkan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal The Nitrate-Independent Blood Pressure-Lowering Effect of Beetroot Juice: A Systematic Review and Meta-Analysis oleh Zahra Bahadoran, buah bit kaya akan nitrat makanan, yaitu senyawa yang diketahui memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
Ilustrasi jus buah bit. Foto: Unsplash

2. Jus Tomat

Tomat memiliki kandungan kalium yang dapat memelihara tekanan darah. Sebuah studi di Jepang pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mengonsumsi satu gelas jus tomat setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian tersebut juga menguraikan bahwa jus tomat mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta kolesterol LDL. Sementara dalam studi terbaru lainnya dilaporkan hasil yang sama di antara orang-orang dengan hipertensi stadium 1 dan wanita hamil.

3. Jus Delima

Tidak hanya kaya nutrisi seperti asam folat dan vitamin C, buah delima juga memiliki efek antiinflamasi yang kuat. Selain itu, buah ini mampu meningkatkan kesehatan jantung.
ADVERTISEMENT
Dalam jurnal Effects of Pomegranate Juice on Blood Pressure oleh Amirhossein Sahebkar, mengonsumsi jus delima setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
Ilustrasi jus delima. Foto: Unsplash

4. Jus Beri

Buah beri (terutama bluberi) dikenal karena sifat antioksidannya. Dalam jurnal Effects of Berries Consumption on Cardiovascular Risk Factors oleh Haohai Huang, dkk., melaporkan bahwa mengonsumsi jus beri dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol LDL.

5. Jus Bayam

Jus bayam merupakan sumber kalium yang sangat baik. Kalium dikenal sebagai mineral yang berfungsi untuk mengendurkan ketegangan di pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Bayam juga kaya akan lutein, yaitu sejenis vitamin yang berfungsi untuk mencegah penebalan dinding pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi risiko serangan jantung dan hipertensi.
ADVERTISEMENT

6. Jus Wortel

Sama seperti bayam, wortel merupakan sayuran yang kaya dengan kalium. Wortel menjadi sayuran yang sangat menyehatkan jantung. Selain itu, mengonsumsi jus wortel secara teratur juga dapat mengurangi risiko aterosklerosis dan stroke.
Ilustrasi jus wortel. Foto: Unsplash

7. Jus Belimbing

Belimbing merupakan buah yang kaya akan vitamin A, vitamin C, serta memiliki kalium yang tinggi. Konsumsi buah belimbing secara teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan tekanan darah tinggi.

8. Jus Nanas

Mengonsumsi jus nanas setiap hari dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Nanas memiliki kalium yang tinggi sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Selain itu, buah ini juga rendah sodium yang membuatnya bermanfaat bagi penderita hipertensi.
Selain dari jus buah atau sayur, minuman lain yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi adalah susu rendah lemak. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi susu rendah lemak dikaitkan dengan tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Selain susu rendah lemak, teh hijau dan teh hitam juga bermanfaat sebagai minuman penurun darah tinggi. Kedua jenis teh ini mengandung senyawa flavonoid, yaitu antioksidan yang berperan penting dalam melindungi fungsi jantung dan membantu memelihara tekanan darah.
Perlu dipahami, tekanan darah tinggi yang tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, perdarahan pada mata, hingga stroke. Apabila memiliki tekanan darah tinggi, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui pengobatan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)